Blusukan di Keprabon, Respati Bertemu dengan Teman Ibunya, Didoakan Begini!

3 days ago 6
Calon Wali Kota Solo, nomer urut 2, Respati Ardi bertemu dengan Suntari Haryono, teman ibunda Respati saat blusukan di Keprabon, Sabtu petang (9/11/2024). Istimewa

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Calon Wali Kota Solo, nomer urut 2, Respati Ardi bertemu dengan Suntari Haryono, teman ibunda Respati saat blusukan di Keprabon. “Mohon doa restunipun nggih Bu, saya diberikan kekuatan, kemampuan dan kesehatan untuk memimpin Kota Solo, agar dapat mensejahterakan masyarakat,” kata Respati Ardi, Sabtu petang (9/11/2024).

Suntari Haryono juga merasa senang, bertemu dengan anak temannya yang sekarang menjadi calon Wali Kota Solo 2025-2030 dan mendoakan Respati Ardi bisa memimpin Solo serta menyejahterakan masyarakat.

“Mudah-mudahan, nanti ke depannya Kota Solo bisa lebih maju lagi, program-programnya bisa dilaksanakan dengan baik sehingga membawa manfaat dan bisa mendatangkan kesejahteraan untuk masyakat banyak,” kata Suntari Haryono.

Setelah berbincang-bincang dengan Suntari Haryono, kemudian Respati Ardi melanjutkan blusukan, memasuki gang-gang sempit yang hanya bisa dilewat satu orang dewasa hingga masuk gang buntu, sehingga terpaksa balik.

Setelah blusukan dan melihat secara langsung perkampungan di Keprabon, Respati Ardi duduk santai untuk istirahat sejenak di depan sebuah rumah dengan pengurus RT/RW dan warga. Berbagai masukan dan aspirasi dari warga ditampung oleh Respati Ardi hingga tentang keluhan warga

“Keluhan warga kebanyakan masalah ekonomi, tentang bantuan RTLH, UMKM,” kata Ketua RW 03 Keprabon, Fatulhadi.

Kemudian setelah berbincang mengenai kondisi dan berbagai hal, Respati Ardi berpamitan dan menyalami warga. Dan saat keluar dari gang, Respati Ardi melihat penjual putu, yang berhenti di depan sebuah toko. Kemudian Respati Ardi memesannya untuk dibagikan kepada warga Keprabon.

“Saya senang sekali, diborong Pak Respati, matur nuwun sanget, semoga berkah,” ujar Sutiman, penjual putu.

Biasanya Sutiman berjualan kue putu berangkat dari rumahnya di daerah Ngepung, Semanggi, Pasar Kliwon, Solo sekitar pukul 13.00 dan pulang sekitar 20.00 WIB. Sutiman berjualan putu dengan cara dipikul, berkeliling dari kampung ke kampung antara di Gandekan, Pasar Gede, Keprabon hingga Singosaren.

Dalam sehari berjualan kue putu, Sutiman menyiapkan tepung beras sebanyak 3 kilogram, sedangkan harga sebungkus kue putu berisi 10 biji adalah Rp 12.000.

Kue Putu adalah makanan tradisional yang terbuat dari tepung beras butiran kasar, dibungkus dengan parutan kelapa, dan diisi gula jawa dikukus dengan menggunakan bambu sebagai cetakannya. Prihatsari

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|