TABANAN, BALIPOST.com – Debat perdana pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Tabanan dalam rangka Pilkada 2024 berlangsung terbuka pada Kamis (31/10) bertempat di Bali Sunsetroad Convention Center (BSCC), Denpasar. Acara yang disiarkan langsung Bali TV ini menjadi momen bagi dua paslon untuk memaparkan visi-misi serta program kerja mereka di hadapan masyarakat Tabanan.
Paslon nomor urut 1, Nyoman Mulyadi dan Nyoman Ardika atau yang dikenal dengan panggilan “Sengap”, mengusung visi mewujudkan Tabanan yang maju dan sejahtera, melalui pendekatan pembangunan berbasis desa dan penguatan sektor pertanian. Mereka berfokus pada pemberdayaan ekonomi rakyat, peningkatan akses pendidikan, serta dukungan terhadap pelaku UMKM dan petani.
Dalam pemaparannya, Mulyadi menegaskan pentingnya peningkatan lapangan kerja dan dukungan bagi masyarakat desa sebagai tulang punggung ekonomi Tabanan.
Di sisi lain, paslon nomor urut 2, Komang Gede Sanjaya dan Made Dirga, menyampaikan visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana dalam Bali Era Baru di Kabupaten Tabanan, Tabanan Era Baru Aman, Unggul, Madani (AUM)”, dengan berbagai program unggulan, seperti peningkatan akses kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur yang merata. Paslon ini menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan, dengan fokus pada kesejahteraan sosial dan kemajuan ekonomi daerah.
Sesuai tema debat kali ini memperkuat pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif, rencana penjabaran visi misi paslon 2 akan diarahkan di bidang pertanian yakni dengan menekankan pada kedaulatan pangan, mewujudkan ekosistem agribisnis berkelanjutan. Di sektor Pariwisata tetap akan menitikberatkan pertanian dengan pariwisata sebagai bonus dengan konsep agrowisata.
Dalam debat terbuka, pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Tabanan, Paslon 1 (Mulyadi-Ardika) dan Paslon 2 (Sanjaya-Dirga), menjawab berbagai pertanyaan panelis dengan antusias. Seperti, pertanyaan tentang tantangan pengelolaan air bersih Paslon 1 menyoroti tata kelola PDAM dinilai kurang optimal dalam penyediaan air bersih bagi masyarakat.
Sementara itu, Paslon 2 menegaskan bahwa Kabupaten Tabanan memiliki potensi sumber air yang melimpah. Menurut mereka, pengelolaan air harus mempertimbangkan pertumbuhan penduduk, yang kini mencapai sekitar 460 ribu jiwa.
Perencanaan yang telah dirancang dengan anggaran yang telah dikucurkan sekitar Rp 280 miliar, Paslon 2 yakin Tabanan akan mampu memenuhi kebutuhan air hingga puluhan tahun ke depan.
Debat perdana ini berlangsung dinamis dan penuh antusiasme dari kedua paslon. Mereka tak hanya memaparkan program kerja, juga saling merespons gagasan lawan dengan argumentasi yang menarik.
Berbagai isu strategis seperti pengelolaan sampah, infrastruktur jalan menjadi topik utama yang disoroti kedua paslon. Debat ini diharapkan dapat membantu masyarakat Tabanan dalam menentukan pilihan pada Pilkada 2024, dengan mempertimbangkan visi-misi serta komitmen yang disampaikan masing-masing paslon untuk masa depan Tabanan. (Puspawati/balipost)