DENPASAR, BALIPOST.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Gianyar menggelar debat terbuka pertama antar pasangan calon bupati dan wakil bupati Gianyar Tahun 2024, Sabtu (9/11) malam di Sanur, Denpasar. Acara debat ini disiarkan secara langsung iNews Bali, direlay Bali TV, dan bisa disaksikan streaming di kanal YouTube KPUD Gianyar.
Kedua pasangan calon, I Made Mahayastra dan Anak Agung Gde Mayun serta Anak Agung Ngurah Kakarsana dan I Wayan Tagel Arjana memaparkan program dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan inklusif untuk kesejahteraan masyarakat Gianyar yang menjadi tema dalam debat pertama ini.
Paslon nomor urut 1 yang menamakan diri mereka Paket Aman memaparkan hasil pembangunan 5 tahun saat Mahayastra memimpin Gianyar. Ia menyebutkan telah menuntaskan pembangunan Gianyar di bidang pendidikan, infrastruktur dan sumber daya manusia.
Paslon Aman telah membangun 9 SMP dan telah menerapkan 4 kurikulum lokal untuk meningkatkan kepribadian anak-anak. Ini termasuk memberikan layanan angkutan siswa gratis dengan 270 armada.
Dalam penerimaan siswa didik baru telah menggunakan sistem online yang mengedepankan transparansi. Program ke depan, pasangan ini akan memberikan pakaian seragam gratis kepada siswa baru untuk tingkat SD dan SMP, program beasiswa untuk seluruh perguruan tinggi negeri di Indonesia.
Di bidang kesehatan, Kabupaten Gianyar telah menggratiskan biaya pengobatan selama 5 tahun dengan menggunakan program kesehatan, membangun rumah sakit beserta alat-alat kesehatannya, memperbaiki SDM dan regulasi sehingga bisa memberikan pelayanan terbaik.
“Jika terpilih kembali memimpin Gianyar, ada beberapa infrastruktur yang akan kita bangun meliputi pembangunan GOR dan Puspem Ardha Chandra, Blueprint Kota Gianyar, big data yang disebut dengan Aplikasi Satu Sehat Gianyar,” ujar Mahayastra.
Sementara itu, Paslon nomor 2 bertekad kuat membawa Kabupaten Gianyar ke arah kemajuan yang lebih nyata, terukur, dan merata untuk membawa kesejahteraan masyarakat. Mereka bersama komponen masyarakat di Kabupaten Gianyar telah melihat, menyimak dan merasakan secara mendalam bahwa masih banyak persoalan baik berupa kendala, hambatan, tantangan bahkan carut marut sosial budaya yang mendera segala aspek pembangunan Gianyar.
Hal yang mencolok adalah banyaknya para pedagang yang sebelumnya berjualan di Pasar Umum Gianyar kini tidak mendapatkan tempat berjualan yang layak dan merugikan mereka. Kemacetan arus lalu lintas terutama di Kawasan Wisata Ubud, Tegallalang dan sekitarnya, kerusakan jalan, penanganan sampah, dan banyak persoalan yang tidak terurus secara baik.
Berkaca dari sederet persoalan tersebut, Paslon 2 percaya dan yakin bahwa masyarakat Kabupaten Gianyar sangat menginginkan adanya pemimpin baru yang siap hadir menghadap segala kendala dan penyelesaian segenap tantangan yang kini sedang terjadi. “Masyarakat berhak dan bebas memilih pemimpin baru yang mampu menghadirkan perubahan dan melayani masyarakat dengan tulus yang menggerakkan semua potensi sumber daya daerah. Ini untuk mewujudkan kemajuan pembangunan yang merata berkeadilan dan berkesejahteraan untuk kita semua,” tegas Kakarsana.
Dengan tagline Pemimpin Baru Gianyar Maju, mereka menawarkan visi yang mencakup penguatan perekonomian, pariwisata berkelanjutan, dan peningkatan kesejahteraan petani, nelayan, buruh, pelaku UMKM, seni budaya dan adat, serta mewujudkan penguatan infrastruktur di Gianyar menuju Gianyar maju, mandiri, berdaya, sejahtera untuk setiap lapisan masyarakat. (Wirnaya/balipost)