Palung Air Terbesar di Mimika Harus Dilindungi

1 day ago 9

MIMIKA – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mimika Jefri Deda mengatakan, wilayah Sp3 dan Kuala Kencana merupakan kawasan palung air terbesar di Mimika yang harus dilindungi.

Hal itu disampaikan Jefri mengingat menurut Dinas Lingkungan Hidup, tempat yang menjadi palung air terbesar di Mimika yang masih tersisa hanyalah pada dua wilayah tersebut.

Namun, pengambilan air di wilayah itu dinilai sudah sangat berlebihan. Bahkan, terutama di wilayah Sp3, hampir setiap harinya menjadi sasaran pengambilan air dalam jumlah yang banyak oleh ruk pengangkut air. 

“Sp3 itu kami sudah sampaikan ke Bappeda bahwa itu kawasan yang harus dilindungi, karena itu daerah imbuhan air, tidak boleh diganggu,” kata Jefri saat ditemui, Selasa (29/4).

“Harus dijaga dengan menanam pohon dan menjaga lingkungan supaya air tetap ada,” lanjutnya.  Kata Jefri, hal yang paling penting untuk dijaga agar kelestarian air di dua wilayah tersebut tetap terjaga adalah adalah kualitas hutannya.

“Berpuluh-puluh truk tiap hari masuk ambil air di situ terus lalu bawa ke pelabuhan untuk kapal-kapal, hanya saja tidak disadari oleh pemerintahan daerah dan kehutanan mereka tidak sadar bahwa harus jaga lingkungan, pohon-pohon tidak boleh ditebang,” ungkap Jefri.

Yang dikhawatirkan adalah wilayah Sp3 yang masih bebas dan belum begitu mendapat perhatian dari pemerintah daerah. “Kuala kencana ini sudah terjaga dia punya hutan, hanya sp3 ini yang diambil berlebihan, tidak dijaga tapi mereka tebang hutan,” pungkasnya. (mww/wen)

Kepala DLH Kabupaten Mimika Jefri Deda

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

MIMIKA – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mimika Jefri Deda mengatakan, wilayah Sp3 dan Kuala Kencana merupakan kawasan palung air terbesar di Mimika yang harus dilindungi.

Hal itu disampaikan Jefri mengingat menurut Dinas Lingkungan Hidup, tempat yang menjadi palung air terbesar di Mimika yang masih tersisa hanyalah pada dua wilayah tersebut.

Namun, pengambilan air di wilayah itu dinilai sudah sangat berlebihan. Bahkan, terutama di wilayah Sp3, hampir setiap harinya menjadi sasaran pengambilan air dalam jumlah yang banyak oleh ruk pengangkut air. 

“Sp3 itu kami sudah sampaikan ke Bappeda bahwa itu kawasan yang harus dilindungi, karena itu daerah imbuhan air, tidak boleh diganggu,” kata Jefri saat ditemui, Selasa (29/4).

“Harus dijaga dengan menanam pohon dan menjaga lingkungan supaya air tetap ada,” lanjutnya.  Kata Jefri, hal yang paling penting untuk dijaga agar kelestarian air di dua wilayah tersebut tetap terjaga adalah adalah kualitas hutannya.

“Berpuluh-puluh truk tiap hari masuk ambil air di situ terus lalu bawa ke pelabuhan untuk kapal-kapal, hanya saja tidak disadari oleh pemerintahan daerah dan kehutanan mereka tidak sadar bahwa harus jaga lingkungan, pohon-pohon tidak boleh ditebang,” ungkap Jefri.

Yang dikhawatirkan adalah wilayah Sp3 yang masih bebas dan belum begitu mendapat perhatian dari pemerintah daerah. “Kuala kencana ini sudah terjaga dia punya hutan, hanya sp3 ini yang diambil berlebihan, tidak dijaga tapi mereka tebang hutan,” pungkasnya. (mww/wen)

Kepala DLH Kabupaten Mimika Jefri Deda

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|