JAYAPURA– Wakil Gubernur Papua, Aryoko Rumaropen melepas masyarakat peserta Program Mudik Gratis Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 atau “Mudik Bebas Nataru” di Pelabuhan Jayapura, Rabu (17/12). Pelepasan mudik gratis tersebut menggunakan kapal Cantika Lestari 77 dengan rute Jayapura tujuan Kasonaweja, Kabupaten Mamberamo Raya.
Aryoko menegaskan, program mudik gratis merupakan wujud nyata kehadiran negara dan Pemerintah Provinsi Papua dalam memberikan pelayanan publik yang berpihak kepada masyarakat.
“Momentum Natal dan Tahun Baru memiliki makna yang mendalam, khususnya bagi masyarakat yang ingin berkumpul bersama keluarga di kampung halaman. Pemerintah hadir untuk memastikan perjalanan mudik berlangsung aman, nyaman, tertib, dan selamat,” ujarnya.
Ia menjelaskan, layanan Mudik Gratis Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 diselenggarakan melalui moda transportasi laut dan darat. Untuk transportasi laut, pemerintah menyediakan sejumlah rute, di antaranya Jayapura-Kasonaweja-Jayapura serta Jayapura-Biak Numfor-Biak-Jayapura, termasuk rute antarwilayah seperti Biak, Waropen, Serui, dan Nabire.
Sementara untuk moda transportasi darat, Pemerintah Provinsi Papua bekerja sama dengan DAMRI melayani masyarakat melalui armada bus pada periode 20-31 Desember 2025 dan 3-12 Januari 2026.
“Seluruh layanan ini dirancang agar dapat menjangkau masyarakat secara merata, terutama di wilayah pesisir dan kepulauan Papua yang selama ini memiliki keterbatasan akses transportasi,” katanya.
Menurutnya, pelaksanaan mudik gratis ini sejalan dengan visi Pemerintah Provinsi Papua, yakni Transformasi Papua Baru yang Maju dan Harmonis. Pihaknya berharap program Mudik Gratis Nataru ini dapat membantu masyarakat merayakan Natal dan Tahun Baru bersama keluarga, sekaligus menekan risiko kecelakaan dan beban biaya perjalanan selama periode libur panjang.
Sementara Plt. Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Papua, Mathius Wally menyampaikan, program ini diselenggarakan melalui dua moda transportasi, yaitu laut dan darat. Untuk moda laut difasilitasi oleh Kementerian Perhubungan Republik Indonesia dengan operator PT Belibis Papua Mandiri yang mengoperasikan KM. Cantika Lestari 77, KM. Cantika Lestari 88, KM. Express Bahari 99B dan KM. Marina Express 3. Dengan jumlah pemudik Natal Tahun 2025 mencapai dari kuota 7.690 penumpang.
“Untuk moda darat difasilitasi oleh Perum DAMRI dengan jumlah kuota Natal mencapai 3.000 kuota penumpang yang akan dilaksanakan lima hari sebelum Natal, dan 5 hari setelah Natal. Sehingga total pemudik keseluruhan yang mengikuti program ini berjumlah 10.690 penumpang,” terangnya.
Sementara Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Jayapura, Capt Abdul Nasir menjelaskan, kapasitas kamar yang tersedia di dalam kapal sebanyak 22 kamar. Masing-masing kamar memuat 2 orang, sehingga total keseluruhan sebanyak 44 orang.
“Kali ini kami memberangkatkan sebanyak 400 orang sesuai dengan kuota yang ada,” katanya.
Salah satu mahasiswa, Adi mengaku bersyukur dengan adanya program ini. Sebab menurutnya, biasanya harga tiket dari Jayapura ke Kasonaweja Rp300 ribuan. Namun dengan adanya program ini, mereka tak perlu membayar lagi.
“Saya belum tahu jelas programnya, namun ketika saya di sini (Jayapura) dan mendengar informasinya langsung saya ikut mudik gratis ini,” katanya.
Adi adalah masyarakat Kasonaweja, ia sedang kuliah di Makassar dan saat ini sedang ikut program mudik gratis tersebut. (fia/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos
JAYAPURA– Wakil Gubernur Papua, Aryoko Rumaropen melepas masyarakat peserta Program Mudik Gratis Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 atau “Mudik Bebas Nataru” di Pelabuhan Jayapura, Rabu (17/12). Pelepasan mudik gratis tersebut menggunakan kapal Cantika Lestari 77 dengan rute Jayapura tujuan Kasonaweja, Kabupaten Mamberamo Raya.
Aryoko menegaskan, program mudik gratis merupakan wujud nyata kehadiran negara dan Pemerintah Provinsi Papua dalam memberikan pelayanan publik yang berpihak kepada masyarakat.
“Momentum Natal dan Tahun Baru memiliki makna yang mendalam, khususnya bagi masyarakat yang ingin berkumpul bersama keluarga di kampung halaman. Pemerintah hadir untuk memastikan perjalanan mudik berlangsung aman, nyaman, tertib, dan selamat,” ujarnya.
Ia menjelaskan, layanan Mudik Gratis Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 diselenggarakan melalui moda transportasi laut dan darat. Untuk transportasi laut, pemerintah menyediakan sejumlah rute, di antaranya Jayapura-Kasonaweja-Jayapura serta Jayapura-Biak Numfor-Biak-Jayapura, termasuk rute antarwilayah seperti Biak, Waropen, Serui, dan Nabire.
Sementara untuk moda transportasi darat, Pemerintah Provinsi Papua bekerja sama dengan DAMRI melayani masyarakat melalui armada bus pada periode 20-31 Desember 2025 dan 3-12 Januari 2026.
“Seluruh layanan ini dirancang agar dapat menjangkau masyarakat secara merata, terutama di wilayah pesisir dan kepulauan Papua yang selama ini memiliki keterbatasan akses transportasi,” katanya.
Menurutnya, pelaksanaan mudik gratis ini sejalan dengan visi Pemerintah Provinsi Papua, yakni Transformasi Papua Baru yang Maju dan Harmonis. Pihaknya berharap program Mudik Gratis Nataru ini dapat membantu masyarakat merayakan Natal dan Tahun Baru bersama keluarga, sekaligus menekan risiko kecelakaan dan beban biaya perjalanan selama periode libur panjang.
Sementara Plt. Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Papua, Mathius Wally menyampaikan, program ini diselenggarakan melalui dua moda transportasi, yaitu laut dan darat. Untuk moda laut difasilitasi oleh Kementerian Perhubungan Republik Indonesia dengan operator PT Belibis Papua Mandiri yang mengoperasikan KM. Cantika Lestari 77, KM. Cantika Lestari 88, KM. Express Bahari 99B dan KM. Marina Express 3. Dengan jumlah pemudik Natal Tahun 2025 mencapai dari kuota 7.690 penumpang.
“Untuk moda darat difasilitasi oleh Perum DAMRI dengan jumlah kuota Natal mencapai 3.000 kuota penumpang yang akan dilaksanakan lima hari sebelum Natal, dan 5 hari setelah Natal. Sehingga total pemudik keseluruhan yang mengikuti program ini berjumlah 10.690 penumpang,” terangnya.
Sementara Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Jayapura, Capt Abdul Nasir menjelaskan, kapasitas kamar yang tersedia di dalam kapal sebanyak 22 kamar. Masing-masing kamar memuat 2 orang, sehingga total keseluruhan sebanyak 44 orang.
“Kali ini kami memberangkatkan sebanyak 400 orang sesuai dengan kuota yang ada,” katanya.
Salah satu mahasiswa, Adi mengaku bersyukur dengan adanya program ini. Sebab menurutnya, biasanya harga tiket dari Jayapura ke Kasonaweja Rp300 ribuan. Namun dengan adanya program ini, mereka tak perlu membayar lagi.
“Saya belum tahu jelas programnya, namun ketika saya di sini (Jayapura) dan mendengar informasinya langsung saya ikut mudik gratis ini,” katanya.
Adi adalah masyarakat Kasonaweja, ia sedang kuliah di Makassar dan saat ini sedang ikut program mudik gratis tersebut. (fia/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos


















































