SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) mengadakan Konferensi Cabang (Konfercab) di The Apic Resto, Colomadu, Karanganyar, Sabtu, (09/11/2024).
Konferensi cabang ini dihadiri pengurus dari lima kabupaten/kota di Soloraya yakni Solo, Karanganyar, Klaten, Boyolali dan juga Wonogiri.
Ketua DPC GAMKI Solo, Heri Sasono menjelaskan Konfercab ini bertujuan untuk membangkitkan kembali semangat GAMKI di Soloraya. Sesuai visinya, yakni menghadirkan shalom dan sejahtera di negara Indonesia.
“Ini kita dari berbagai daerah kumpul bersama mendatangkan dari pengurus pusat untuk pelantikan karena selama ini GAMKI ini di Solo, Karanganyar, Wonogiri, Klaten, Boyolali lama tertidur. Kita ingin kembali membangkitkan semangat ini,” ungkap Heri
Kembalinya GAMKI diharapkan mampu mengakomodasi para pemuda kristen agar mereka bisa berperan aktif dalam masyarakat dan negara. Tidak hanya sekadar beribadah di dalam gereja, namun juga berperan secara sosial kemasyarakatan dan spritual.
Dalam kesempatan itu, Heri juga menegaskan bahwa GAMKI tidak terafiliasi dengan partai politik dan tidak di bawah parati politik apapun.
Hal ini untuk mencegah adanya desas desus yang timbul dari terselenggaranya konfercab GAMKI yang berdekatan dengan pelaksanaan Pilkada 2024.
“Kami tidak berpolitik praktis jadi ini perlu ditekankan karena dari kita sendiri ada beberapa orang yang dari gereja juga. Bahwa kita tidak berpolitik, tapi pengurus-pengurusnya kalau mereka mau berkiprah di partai politik yang ada nggak apa-apa, silakan. Tapi nggak boleh membawa masuk ke dalam organisasi. Karena memang dari awal visinya menghadirkan shalom dan damai sejahtera di Indonesia,” tegasnya.
Setelah kepengurusan DPC GAMKI Solo terbentuk, pihaknya akan menjalankan program pendidikan berupa bina iman di sekolah.
“Beberapa waktu lalu kami melihat permasalahan bahwa banyak di sekolah-sekolah negeri yang guru agama kristennya kurang. Kebetulan kami mencoba melakukannya membantu bukan di pelajarannya tapi bina iman di sekolah. Tidak sekadar pembelajaran agama tapi ada pembiasaan baik, di situ tidak bisa terpenuhi. Itu yang mengakibatkan banyak anak-anak yang beragama kristen tidak mendapatkan apa yang menjadi hak mereka dalam pembelajaran agamanya,” terang Heri.
Selain di dunia pendidikan, DPC GAMKI Solo juga akan berfokus pada bidang sosial kemasyarakatan.
“Kami melakukan aksi sosial ke panti asuhan, panti jompo, panti wreda. Kalau hubungannya dengan gereja kami membantu gereja dalam rangka untuk menjembatani mereka. Mungkin kalau ada izin-izin yang dipersulit, kami mencoba untuk memediasi melalui jejaring-jejaring kami,” ujarnya.
Program serupa juga akan dijalankan Ketua DPC GAMKI Karanganyar, Berlin. Pihaknya mengatakan membuat proja (program kerja-red) berupa pembinaan kebiasaan baik untuk anak-anak sekolah.
“Proja terdekat kita masih sama cuma nanti pembagian wilayahnya yang berbeda. Jadi kemarin di pertemuan semua kabupaten kita punya salah satu program terdekatnya itu membantu sekolah-sekolah. Utamanya yang kekurangan guru dalam hal bidang pembinaan kebiasaan baik untuk anak-anak. Itu yang paling dekat kita laksanakan sebelum nanti ada pertemuan kembali setelah konfercab,” ujar Berlin.
Setelah konfercab ini berlangsung, GAMKI Soloraya akan mengikuti Konferensi Daerah (Konferda) Jawa Tengah (Jateng). Ando