Pembangunan BTS di wilayah 3T Sarmi terkendala Akses

19 hours ago 5

SARMI-Program penyediaan Base Transceiver Station (BTS) 4G yang diperuntukkan bagi wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) di Kabupaten Sarmi masih menghadapi tantangan serius. Dari 11 kampung yang direncanakan mendapatkan BTS pada tahun 2024, hanya tiga kampung yang dapat dijangkau dan dibangun infrastruktur jaringan tersebut.

BTS yang ada saat ini merupakan bagian dari program Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), yang menyasar wilayah 3T di seluruh Indonesia. Di Kabupaten Sarmi sendiri, tercatat sudah ada 45 tower BTS yang tersebar dari Distrik Bonggo hingga ke Apawer, Kampung Murara.

“Tahun ini kami sebenarnya mendapat 11 BTS baru yang difokuskan untuk wilayah Apawer. Tapi dari jumlah itu, hanya tiga kampung yang bisa dijangkau dan dibangun,” ujar Plt Kepala Dinas Kominfo Sarmi, Stephenson Derek, Jumat (25/4).

Dikatakan,kendala utama pembangunan BTS ini adalah akses transportasi menuju lokasi-lokasi terpencil. Dinas Kominfo Sarmi sebelumnya mengusulkan penggunaan helikopter untuk membawa peralatan ke lokasi. Namun, keterbatasan anggaran membuat helikopter hanya mampu menjangkau tiga kampung.

“Salah satu kampung terjauh, Aurimini, belum bisa dijangkau. Dua kampung lainnya berada di wilayah Tor Atas. Sembilan kampung sisanya belum ada kejelasan apakah proyeknya akan dilanjutkan atau tidak,” jelasnya.

Permasalahan ini bukan hal baru. Usulan pembangunan BTS di wilayah-wilayah tersebut sebenarnya sudah diajukan sejak tahun 2021 dan bahkan sempat masuk dalam daftar prioritas. Namun hingga kini, realisasinya masih tertunda.

“Kalau dibilang, hampir seluruh wilayah Sarmi ini masuk kategori 3T. Jujur saja, kami masih kesulitan dalam hal telekomunikasi. Saudara-saudara kita di pedalaman sangat terbatas akses komunikasinya,” tambahnya.

Pihaknya saat ini masih menunggu keputusan dari tim di Jakarta, apakah ada solusi atau dukungan tambahan agar pembangunan BTS di sisa kampung bisa segera direalisasikan.(roy).

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

SARMI-Program penyediaan Base Transceiver Station (BTS) 4G yang diperuntukkan bagi wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) di Kabupaten Sarmi masih menghadapi tantangan serius. Dari 11 kampung yang direncanakan mendapatkan BTS pada tahun 2024, hanya tiga kampung yang dapat dijangkau dan dibangun infrastruktur jaringan tersebut.

BTS yang ada saat ini merupakan bagian dari program Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), yang menyasar wilayah 3T di seluruh Indonesia. Di Kabupaten Sarmi sendiri, tercatat sudah ada 45 tower BTS yang tersebar dari Distrik Bonggo hingga ke Apawer, Kampung Murara.

“Tahun ini kami sebenarnya mendapat 11 BTS baru yang difokuskan untuk wilayah Apawer. Tapi dari jumlah itu, hanya tiga kampung yang bisa dijangkau dan dibangun,” ujar Plt Kepala Dinas Kominfo Sarmi, Stephenson Derek, Jumat (25/4).

Dikatakan,kendala utama pembangunan BTS ini adalah akses transportasi menuju lokasi-lokasi terpencil. Dinas Kominfo Sarmi sebelumnya mengusulkan penggunaan helikopter untuk membawa peralatan ke lokasi. Namun, keterbatasan anggaran membuat helikopter hanya mampu menjangkau tiga kampung.

“Salah satu kampung terjauh, Aurimini, belum bisa dijangkau. Dua kampung lainnya berada di wilayah Tor Atas. Sembilan kampung sisanya belum ada kejelasan apakah proyeknya akan dilanjutkan atau tidak,” jelasnya.

Permasalahan ini bukan hal baru. Usulan pembangunan BTS di wilayah-wilayah tersebut sebenarnya sudah diajukan sejak tahun 2021 dan bahkan sempat masuk dalam daftar prioritas. Namun hingga kini, realisasinya masih tertunda.

“Kalau dibilang, hampir seluruh wilayah Sarmi ini masuk kategori 3T. Jujur saja, kami masih kesulitan dalam hal telekomunikasi. Saudara-saudara kita di pedalaman sangat terbatas akses komunikasinya,” tambahnya.

Pihaknya saat ini masih menunggu keputusan dari tim di Jakarta, apakah ada solusi atau dukungan tambahan agar pembangunan BTS di sisa kampung bisa segera direalisasikan.(roy).

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|