Puluhan Warga Kalijambe Sragen Demo dan Gruduk Kandang Ayam di Desa Jetiskarangpung, Diduga Jadi Sumber Wabah Lalat

5 days ago 6
Sejumlah warga dari enam kampung di Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, menggelar aksi protes di depan kandang peternakan ayam yang diduga menjadi sumber wabah lalat di Desa Jetiskarangpung pada Minggu (10/11/2024) Malam || Huri Yanto

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Sejumlah warga dari enam kampung di Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, menggelar aksi protes di depan kandang peternakan ayam yang diduga menjadi sumber wabah lalat di Desa Jetiskarangpung pada Minggu (10/11/2024) malam.

Aksi warga dari berbagai kampung, termasuk Dukuh Kalioso, Ngerukun, Cengklik, Kaliuwang, Banaran, dan Kamongan, tersebut sempat memanas. Warga membakar ban bekas dan memasang spanduk protes terkait gangguan lalat yang dianggap semakin mengganggu.

Aksi ini juga dibagikan di grup media sosial Facebook Info Wong Kalijambe (IWK) oleh akun Dwi Cahyo, memperlihatkan bahwa warga sangat geram atas kondisi wabah lalat yang semakin parah.

Warga Mengeluh Lalat yang Mengganggu Sejak Sepekan Terakhir

Dihubungi oleh JOGLOSEMARNEWS.COM , perwakilan warga, Muhammad Rufi’i Setyawan (33), warga Dukuh Kalioso RT 03, Desa Jetiskarangpung, Kalijambe, mengungkapkan bahwa wabah lalat sudah terasa sejak sepekan terakhir. Menurutnya, lalat dari kandang ayam mulai menyebar sejak Selasa (5/11/2024) lalu, dan jumlahnya semakin meningkat setiap harinya, hingga mencapai puncaknya pada Jumat hingga Minggu dengan lalat menyebar ke sekitar tujuh dukuh di sekitar kandang.

“Masalah utama warga adalah lalat, bau tidak begitu mengganggu. Kandang ini sudah berdiri 2-3 tahun, dulu tidak ada masalah. Namun, setelah direnovasi, sekarang malah ada serangan lalat,” kata Muhammad Rufi’i pada JOGLOSEMARNEWS.COM , Senin (11/11/2024).

Dia menjelaskan bahwa kandang tersebut sempat difogging, namun malah menyebabkan lalat menyebar ke berbagai penjuru. Akibatnya, warga memprotes dengan membawa spanduk dan membakar ban pada Minggu (10/11) sore.

“Lalatnya sangat banyak, namun tidak ada tanggapan dari pihak kandang. Puncaknya tadi malam, warga bakar ban,” jelasnya.

Mediasi dan Tindakan Sementara

Muhammad Rufi’i juga menuturkan bahwa pemilik kandang, Zaenal, dan pemerintah telah mencoba melakukan mediasi, termasuk menggelar pertemuan di balai desa setempat. Untuk sementara, kandang akan disemprot disinfektan dan difogging guna mengurangi lalat. Jika upaya ini tidak efektif, warga berencana meminta ganti rugi dari pihak kandang ayam karena wabah lalat telah mengganggu kenyamanan warga.

Sementara itu, Camat Kalijambe, Supri Hariyanto, mengatakan bahwa pemilik kandang telah bertanggung jawab dengan membantu warga menangani masalah lalat, seperti melakukan fogging dan menyediakan perekat lalat. Dia menambahkan, jika ada warga yang sakit akibat wabah lalat, mereka dapat segera dibawa ke Puskesmas Kalijambe.

“Kemarin, aksi bakar sampah warga bisa dikendalikan, dan hari ini pihak Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) serta puskesmas telah memberikan obat dan melakukan penyemprotan,” ujarnya.

Menurut Supri, banyak warga di sekitar Dukuh Kalioso yang mengeluhkan masalah lalat dalam beberapa hari terakhir. Namun, pihaknya sudah melakukan penanganan untuk mengurangi gangguan ini.

“Jika masih mengganggu, pihak pengusaha siap menghentikan sementara operasional kandang,” tambahnya.

Huri Yanto

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|