WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pembongkaran patung Jenderal Soedirman di kawasan Stadion Pringgodani, Wonogiri, sebagai bagian dari proyek revitalisasi, memicu reaksi beragam di kalangan masyarakat. Meski Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri menyatakan keputusan ini telah melalui kajian matang, sejumlah warga merasa kecewa dan menyampaikan kritik mereka melalui media sosial.
Ungkapan keberatan ini salah satunya terekam dalam sebuah video berdurasi satu menit yang beredar luas di status WhatsApp. Video tersebut memperlihatkan proses pembongkaran patung disertai dengan lantunan lagu “Gugur Bunga.” Dalam video itu, ada tulisan “Kenapa Patung Jenderal Soedirman di Wonokarto Kabupaten Wonogiri Di Robohkan.”
Menurut Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Bupati Jekek, patung Jenderal Soedirman di Stadion Pringgodani memang perlu diperbaiki karena kondisinya yang sudah memprihatinkan. Patung yang terbuat dari semen ini telah mengalami kerusakan, termasuk pada patung-patung kecil di sekitarnya.
“Materialnya sudah tidak layak, bahkan ada bagian yang rusak, termasuk tangan patung yang patah. Kondisi ini membuat nilai estetikanya hilang,” ujarnya pada Jumat (8/11/2024).
Bupati Wonogiri Joko Sutopo, yang akrab disapa Bupati Jekek, menekankan pentingnya penghormatan terhadap simbol kepahlawanan melalui perbaikan.
Bila simbol perjuangan dibiarkan rusak, itu sama saja mengabaikan semangat dan nilai keikhlasan para pahlawan. Penghormatan harus dilakukan dengan standar yang layak.
Lebih lanjut, Bupati Jekek menjelaskan bahwa pembongkaran ini sudah dipertimbangkan secara matang. Patung yang berdiri sekitar 30 tahun silam ini rencananya tidak akan dibangun kembali di lokasi semula.
“Kami mencari tempat yang lebih sesuai dengan semangat perjuangan Jenderal Soedirman. Ada opsi untuk membangun patung baru di depan Kodim 0728/Wonogiri,” jelasnya.
Pihaknya memastikan bahwa anggaran telah disiapkan untuk membangun kembali patung tersebut.
“Simbol perjuangan ini pasti akan kami bangun lagi di tempat yang lebih tepat, terlebih mengingat Wonogiri adalah bagian dari rute gerilya Jenderal Soedirman,” tandas Bupati Jekek. Aris Arianto