SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) melepas 705 peserta program Balik Kerja 2025, Minggu (6/4/2025), di Donohudan. Peserta program merupakan perantau dari Soloraya.
Deputi Bidang Kemaslahatan BPKH, Miftahuddin mengatakan, program “Balik Kerja Bareng BPKH 2025” merupakan salah satu bentuk pemanfaatan Dana Abadi Umat untuk kegiatan kemaslahatan yang menjawab langsung kebutuhan masyarakat. Sebanyak 15 bis diberangkatkan dalam program tersebut menuju Jabodetabek.
“Karena kita tahu perjalanan mudik dan berlebaran di kampung halaman membutuhkan uang yang tidak sedikit. Nah dalam kondisi inilah kami hadir, untuk sedikit meringankan beban mereka,” ujarnya.
Program ini memberikan fasilitas transportasi gratis kepada para peserta menggunakan unit bus premium. Menurut Miftahuddin, setiap peserta mendapatkan fasilitas kaos, snack, dan makan besar selama perjalanan. Fasilitas diberikan untuk menunjang kenyamanan perjalanan menuju Jabodetabek.
“Pendaftaran program sebelumnya kami buka seminggu sebelum puasa. Kami memastikan peserta ini berbeda dengan peserta program yang sama tahun 2024 dan tahun 2023. Dan kami memastikan proses verifikasi ketat untuk memastikan bahwa peserta benar-benar bekerja atau memiliki usaha di kota tujuan, sehingga tidak digunakan sebagai sarana urbanisasi,” imbuhnya.
Sementara itu, titik tujuan peserta meliputi Terminal Baranangsiang (Bogor), Terminal Kampung Rambutan (Jakarta Timur), Terminal Poris (Tangerang), dan Terminal Pulo Gebang (Bekasi).
“Antusiasmenya luar biasa, kuota terisi maksimal. Bahkan jumlah pendaftar mencapai 6000an dari kuota sekitar 700an. Ini menunjukkan bahwa program kami memang dibutuhkan masyarakat,” beber Miftahuddin.
Kegiatan ini turut didukung oleh berbagai pihak, termasuk LAZ Solopeduli sebagai mitra pelaksana, serta pejabat pemerintah daerah dan perwakilan instansi seperti Walikota Solo, Dinas Perhubungan, Kemenag Jawa Tengah, hingga pihak keamanan dan TNI.
Selain di Solo, pelepasan peserta Balik Kerja Bareng BPKH juga berlangsung serentak di empat kota besar lainnya di Indonesia, yakni Surabaya, Yogyakarta, Garut, dan Lampung,
Miftahuddin menambahkan, program Kemaslahatan BPKH dirancang untuk memberikan manfaat bagi umat melalui berbagai kegiatan yang dibiayai dari hasil pengelolaan Dana Abadi Umat yang merupakan dana terpisah dari Dana Haji yang dikelola oleh BPKH. Selain Balik Kerja, BPKH juga telah menyalurkan banyak bantuan melalui program ini, seperti dukungan terhadap sarana dan pra sarana ibadah, pendidikan, kesehatan, hingga penanggulangan bencana.
“Insya Allah dengan doa umat, kami bisa berbuat lebih banyak lagi di masa mendatang,” tukas Miftahuddin. Prihatsari