JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pernyataan calon wakil gubernur nomor urut 1, Suswono, terkait analogi tentang janda kaya yang menikah dengan pria pengangguran memicu reaksi keras dari Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) DKI Jakarta.
Organisasi kepemudaan di bawah naungan Nahdlatul Ulama itu mengecam Suswono yang dianggap membawa nama Nabi Muhammad SAW secara tidak pantas dalam konteks pernikahan janda kaya.
GP Ansor DKI menilai pernyataan Suswono menyakiti perasaan umat Islam dan tidak menghormati sosok Nabi Muhammad SAW. Sekretaris GP Ansor DKI, Sulthon Mu’minah, menyatakan bahwa pihaknya akan melaporkan Suswono ke pihak kepolisian jika tidak ada permintaan maaf.
“Kami berencana melaporkan minggu ini, namun harinya belum kami putuskan. Kami lihat perkembangan, apakah ada itikad baik dari Pak Suswono untuk meminta maaf,” kata Sulthon saat dihubungi pada Senin (28/10/2024) malam.
Menurut keterangan tertulis yang diterima Tempo, GP Ansor DKI Jakarta mengecam keras pernyataan Suswono. Pernyataan yang menjadi kontroversi ini disampaikan Suswono pada agenda kampanye di Gedung Nyi Ageng Serang, Jakarta Selatan, Sabtu, 26 Oktober 2024. Suswono mencontohkan kisah Nabi Muhammad SAW yang menikah dengan Siti Khadijah saat membahas pernikahan janda kaya.
Sulthon menilai analogi yang disampaikan Suswono sangat tidak etis dan tidak tepat.
“Yang paling fatal, Nabi Muhammad SAW jelas bukan pria miskin dan pengangguran seperti analogi yang disampaikan Suswono,” tegas Sulthon.
Ia menambahkan, pernyataan tersebut tidak pantas keluar dalam suasana kampanye Pilgub Jakarta 2024.
“Kontestasi pilkada jangan menjadi alasan untuk merendahkan junjungan umat Islam, Nabi Muhammad SAW,” lanjutnya.
Menanggapi kontroversi ini, tim pasangan calon nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono merilis pernyataan permintaan maaf Suswono. Dalam keterangannya, Suswono menyadari bahwa pernyataannya menimbulkan polemik.
“Saya menyadari bahwa pernyataan saya dalam pertemuan dengan relawan Bang Japar telah menimbulkan polemik, atas hal itu saya meminta maaf, sekaligus mencabut pernyataan tersebut,” kata Suswono pada Senin (28/10/2024) malam.
Suswono juga mengakui bahwa pernyataan tersebut awalnya dimaksudkan sebagai guyonan.
“Guyonan tersebut meskipun dimaksudkan untuk menyampaikan kepedulian kepada anak yatim dan para janda di Jakarta, jelas tidak pada tempatnya,” ujar Suswono.
Pada kegiatan ormas Bang Japar, Suswono membahas program kesejahteraan yang diusung pasangan Ridwan Kamil-Suswono untuk mendukung anak yatim dan orang tua tunggal.
Dalam kesempatan itu, seorang hadirin menanyakan kemungkinan adanya program khusus untuk janda. Menanggapi pertanyaan ini, Suswono menyebut agar janda kaya mempertimbangkan menikah dengan pria muda menganggur, dan ia mencontohkan kisah pernikahan Nabi Muhammad SAW dengan Siti Khadijah sebagai analogi.
“Kemarin ada yang nyeletuk, ‘Pak ada Kartu Janda, nggak?’,” ujar Suswono.
Suswono pun menyatakan, “Tahu Khadijah? Dia kan konglomerat. Nikahi siapa? Ya Nabi waktu itu belum jadi Nabi, masih 25 tahun. Pemuda kan? Nah, itu contoh (janda) kaya begitu.”
Meski Suswono telah meminta maaf, GP Ansor DKI masih mempertimbangkan langkah selanjutnya terkait pernyataan yang dinilai tidak pantas tersebut.