MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang digelar serentak di seluruh Indonesia, diharapkan dapat melahirkan pemimpin yang baik bagi seluruh masyarakatnya.
Hal ini disampaikannya anggota DPD RI KH Muhammad Nuh MSP saat menjadi keynote speaker pada dialog publik bertajuk “Pilkada Serentak Menyongsong Hadirnya Pemimpin Harapan Bangsa” yang digelar Himpunan Mahasiswa (Himma) Persatuan Islam (Persis) Sumatera Utara di Aula DPD RI, Jalan Gajah Mada Medan, Kamis (14/11/2024).
Menurut Muhammad Nuh, di dalam Islam, kepemimpinan bersifat global. Hanya ada satu pemimpin. “Bahkan, ada yang namanya wilayah Islam dan wilayah non-Islam. Tetapi kita juga harus realistis dan proporsional dalam menyikapinya. Maka pendekatan kita sekarang adalah pendekatan kewarganegaraan dan Pilkada menjadi wadahnya,” katanya.
Nuh yang juga Ketua Persis Sumatera Utara ini berharap, momentum Pilkada serentak ini, baik Pilkada provinsi maupun kabupaten kota, dapat dimanfaatkan untuk memilih pemimpin yang terbaik dari yang baik.
“Ada hadist yang berbunyi, sebaik-baik pemimpin adalah yang cinta kepada kalian, mendoakan kalian dan kalian juga mencintainya dan mendoakannya. Dan seburuk-buruknya pemimpin adalah yang benci kepada kalian dan kalian juga membencinya,” ujar Nuh.
Nuh juga memberikan catatan terkait pelaksanaan Pemilu dan Pilkada selama ini. “Kita meminta kepada pemerintah agar pelaksanaannya dievaluasi. Karena pada pelaksanaan Pemilu 2019 dan 2024 lalu, sudah banyak memakan korban jiwa dan banyak juga yang sakit,” katanya.
Untuk itu, Nuh ingin, Pemilu dilakukan secara simultan atau bertahap. Misalnya, tahun ini Pemilu legislatif, tahun depan Pilpres, dan tahun depannya lagi Pilkada. “Kita pernah menggelar FGD terkait pola Pemilu yang efektif dan efisien pada Bulan April lalu. Ini juga dilakukan agar KPU tidak banyak menganggur,” ujarnya.
Sedangkan Ketua Persis Kota Medan, Joko Imawan yang menjadi pembicara kedua pada dialog tersebut mengatakan, pada momentum seperti Pilkada saat ini, anak muda tidak boleh ketinggalan. “Saya senang adik-adik mahasiswa memanfaatkan momentum ini. Silahkan berkontribusi, Insyaa Allah setelah yang kita dukung menang akan ada feedback buat kita,” ujarnya.
Turut hadir pada dialog publik ini, Kesbangpol Sumatera Utara yang diwakili Kabag Bidang Ormas Ori Kurniawan. Dalam sambutannya, Ori sangat mengapresiasi dialog publik yang digelar Himma Persis. “Di mana banyak anak-anak gen Z joget-joget di media sosial, tapi kalian malah mengadakan acara yang bermanfaat seperti ini. Ambil ilmu dari para pembicara, karena adik-adik harapan bangsa untuk Indonesia emas 2045. Semoga ilmu yang kita dapat hari ini akan bermanfaat di kemudian hari,” ujarnya.
Dialog juga dihadiri Penasehat Persis Sumatera Utara Abdul Azis. Adapun peserta dialog kali ini berasal dari berbagai Persatuan Mahasiswa Islam yang ada di Sumatera Utara seperti PII, HMI, IMM, Cipayung Plus, dan Iklab Raya. (adz)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang digelar serentak di seluruh Indonesia, diharapkan dapat melahirkan pemimpin yang baik bagi seluruh masyarakatnya.
Hal ini disampaikannya anggota DPD RI KH Muhammad Nuh MSP saat menjadi keynote speaker pada dialog publik bertajuk “Pilkada Serentak Menyongsong Hadirnya Pemimpin Harapan Bangsa” yang digelar Himpunan Mahasiswa (Himma) Persatuan Islam (Persis) Sumatera Utara di Aula DPD RI, Jalan Gajah Mada Medan, Kamis (14/11/2024).
Menurut Muhammad Nuh, di dalam Islam, kepemimpinan bersifat global. Hanya ada satu pemimpin. “Bahkan, ada yang namanya wilayah Islam dan wilayah non-Islam. Tetapi kita juga harus realistis dan proporsional dalam menyikapinya. Maka pendekatan kita sekarang adalah pendekatan kewarganegaraan dan Pilkada menjadi wadahnya,” katanya.
Nuh yang juga Ketua Persis Sumatera Utara ini berharap, momentum Pilkada serentak ini, baik Pilkada provinsi maupun kabupaten kota, dapat dimanfaatkan untuk memilih pemimpin yang terbaik dari yang baik.
“Ada hadist yang berbunyi, sebaik-baik pemimpin adalah yang cinta kepada kalian, mendoakan kalian dan kalian juga mencintainya dan mendoakannya. Dan seburuk-buruknya pemimpin adalah yang benci kepada kalian dan kalian juga membencinya,” ujar Nuh.
Nuh juga memberikan catatan terkait pelaksanaan Pemilu dan Pilkada selama ini. “Kita meminta kepada pemerintah agar pelaksanaannya dievaluasi. Karena pada pelaksanaan Pemilu 2019 dan 2024 lalu, sudah banyak memakan korban jiwa dan banyak juga yang sakit,” katanya.
Untuk itu, Nuh ingin, Pemilu dilakukan secara simultan atau bertahap. Misalnya, tahun ini Pemilu legislatif, tahun depan Pilpres, dan tahun depannya lagi Pilkada. “Kita pernah menggelar FGD terkait pola Pemilu yang efektif dan efisien pada Bulan April lalu. Ini juga dilakukan agar KPU tidak banyak menganggur,” ujarnya.
Sedangkan Ketua Persis Kota Medan, Joko Imawan yang menjadi pembicara kedua pada dialog tersebut mengatakan, pada momentum seperti Pilkada saat ini, anak muda tidak boleh ketinggalan. “Saya senang adik-adik mahasiswa memanfaatkan momentum ini. Silahkan berkontribusi, Insyaa Allah setelah yang kita dukung menang akan ada feedback buat kita,” ujarnya.
Turut hadir pada dialog publik ini, Kesbangpol Sumatera Utara yang diwakili Kabag Bidang Ormas Ori Kurniawan. Dalam sambutannya, Ori sangat mengapresiasi dialog publik yang digelar Himma Persis. “Di mana banyak anak-anak gen Z joget-joget di media sosial, tapi kalian malah mengadakan acara yang bermanfaat seperti ini. Ambil ilmu dari para pembicara, karena adik-adik harapan bangsa untuk Indonesia emas 2045. Semoga ilmu yang kita dapat hari ini akan bermanfaat di kemudian hari,” ujarnya.
Dialog juga dihadiri Penasehat Persis Sumatera Utara Abdul Azis. Adapun peserta dialog kali ini berasal dari berbagai Persatuan Mahasiswa Islam yang ada di Sumatera Utara seperti PII, HMI, IMM, Cipayung Plus, dan Iklab Raya. (adz)