Masjid Quatul Muslimin jadi Masjid Percontohan di Kota Medan

1 week ago 7

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Masjid Quatul Muslimin, Jalan HM Jhoni Medan menjadi masjid Percontohan di Kota Medan. Predikat ini ditandai dengan penyerahan sertifikat oleh Ketua Pengurus Wilayah Dewan Masjid Indonesia H Irhamuddin MA kepada Ketua BKM Quatul Muslimin Drs H Rivai Nasution MM di sela acara Gebyar Tabligh Akbar dalam rangka Safari Dakwah Menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW bersama Habib Ahmad Al Habsyi di masjid tersebut, Rabu (3/9/2025).

Selain itu, juga dilakukan penandatanganan MoU oleh Ketua BKM Quatul Muslimin Rivai Nasution dan Ketua PW DMI Sumut H Irhamuddin Siregar MA. Adapun ruang lingkup kerjasama ini antara lain di bidang kesehatan dan ekonomi, bidang olahraga, Peringatan Hari Besar Islam (PHBI), dan lainnya.

Penandatanganan MoU ini disaksikan Wali Kota Medan yang diwakili H Agus Hariyono, Camat Medan Area Sutan Fauzi Arif Lubis SSTP MSi, Lurah Pasar Merah Timur Karim Surbakti SH, serta perwakilan Danramil dan Polsek Medan Area.

Selanjutnya, Rivai menyerahkan piagam kepada Wali Kota Medan serta Habib Ahmad Al Habsyi sebagai tanda penghargaan. Sementara, Rivai juga menerima piagam penghargaan dari Ketua DMI Sumut atas penilaian sebagai Masjid Percontohan di Kota Medan binaan PW DMI Sumut.

Rivai mengaku bangga dan bahagia karena masjid yang dibinanya menjadi percontohan bagi masjid-masjid yang ada di Kota Medan.  “Mudah-mudahan predikat ini memberikan motivasi bagi para pengurus masjid lainnya dalam rangka memakmurkan masjid Fastabikul Khoirot,” kata Rivai.

Secara singkat Rivai menjelaskan, masjid yang dipimpinnya baru 2 tahun ini telah mendirikan UMKM yang menjual makanan, QM Coffee, Perpustakaan, serta QM Mart yang jual sembako. Selain itu, lanjut Rivai, BKM juga telah membangun ruang serbaguna. Selain tempat istirahat jamaah, ruang serbaguna ini juga dapat dipergunakan sebagai tempat pengajian majlis taklim, acara sukuran, dan rapat/meeting yang dapat menampung 40.orang.

Sementara, Habib Ahmad Al Habsyi mengapresiasi BKM Quatul Muslimin yang menjadi masjid percontohan di Kota Medan. Menurut Habib, dalam mengelola masjid saat ini jangan lagi dilakukan secara konvensional. “BKM jangan hanya mengharapkan celengan (kotak infak) dan bantuan pemerintah. Masjid harus berdikari,” ujarnya.

Habib juga mengatakan, BKM harus mampu mencari sumber-sumber pendapatan untuk kemakmuran masjid. “Marbot dan imam harus bisa diberi honor yang layak. Caranya bagaimana? Manfaatkan potensi jamaah yang ada,” ungkapnya.

Habib juga mengungkapkan, saat ini dirinya sedang membuat aplikasi yang diberi nama “Surau”. Habib berharap, aplikasi ini mampu membangun kekuatan ekonomi masjid. “Insya Allah dalam tiga atau empat bulan ke depan saya akan meluncurkan aplikasi ‘Surau’ ini. Mudah-mudahan aplikasi ini nanti bisa kita ujicoba di Medan,” kata Habib.

“Aplikasi ini gratis untuk masjid dan mushalla, bahkan bisa membangun kekuatan ekonomi masjid dari infak jamaah menjadi lebih konvensional. Kita bisa berdayakan masjid melalui investasi emas hingga UMKM. Semua hasilnya kembali untuk masjid,” imbuhnya.

Dalam tausiyahnya, Habib Ahmad Al Habsyi mengingatkan jamaah untuk selalu berbakti kepada kedua orangtua. Termasuk ketika orangtua telah meninggal dunia.

Untuk itu, Habib Ahmad Al Habsyi mengajak jamaah untuk wakaf Alquran. Di mana pahalanya akan terus mengalir tanpa putus, bahkan setelah pewakaf meninggal dunia. “Pahala ini akan terus bertambah setiap kali ada orang yang membaca, mempelajari, atau mengajarkan Al-Qur’an dari mushaf yang diwakafkan, menjadikannya investasi akhirat yang sangat berharga,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, jamaah Masjid Quatul Muslimin berhasil mengumpulkan hampir 200 mushaf Al-Qur’an untuk diwakafkan ke masjid-masjid, mushala, maupun pesantren yang ada di Indonesia. (adz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Masjid Quatul Muslimin, Jalan HM Jhoni Medan menjadi masjid Percontohan di Kota Medan. Predikat ini ditandai dengan penyerahan sertifikat oleh Ketua Pengurus Wilayah Dewan Masjid Indonesia H Irhamuddin MA kepada Ketua BKM Quatul Muslimin Drs H Rivai Nasution MM di sela acara Gebyar Tabligh Akbar dalam rangka Safari Dakwah Menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW bersama Habib Ahmad Al Habsyi di masjid tersebut, Rabu (3/9/2025).

Selain itu, juga dilakukan penandatanganan MoU oleh Ketua BKM Quatul Muslimin Rivai Nasution dan Ketua PW DMI Sumut H Irhamuddin Siregar MA. Adapun ruang lingkup kerjasama ini antara lain di bidang kesehatan dan ekonomi, bidang olahraga, Peringatan Hari Besar Islam (PHBI), dan lainnya.

Penandatanganan MoU ini disaksikan Wali Kota Medan yang diwakili H Agus Hariyono, Camat Medan Area Sutan Fauzi Arif Lubis SSTP MSi, Lurah Pasar Merah Timur Karim Surbakti SH, serta perwakilan Danramil dan Polsek Medan Area.

Selanjutnya, Rivai menyerahkan piagam kepada Wali Kota Medan serta Habib Ahmad Al Habsyi sebagai tanda penghargaan. Sementara, Rivai juga menerima piagam penghargaan dari Ketua DMI Sumut atas penilaian sebagai Masjid Percontohan di Kota Medan binaan PW DMI Sumut.

Rivai mengaku bangga dan bahagia karena masjid yang dibinanya menjadi percontohan bagi masjid-masjid yang ada di Kota Medan.  “Mudah-mudahan predikat ini memberikan motivasi bagi para pengurus masjid lainnya dalam rangka memakmurkan masjid Fastabikul Khoirot,” kata Rivai.

Secara singkat Rivai menjelaskan, masjid yang dipimpinnya baru 2 tahun ini telah mendirikan UMKM yang menjual makanan, QM Coffee, Perpustakaan, serta QM Mart yang jual sembako. Selain itu, lanjut Rivai, BKM juga telah membangun ruang serbaguna. Selain tempat istirahat jamaah, ruang serbaguna ini juga dapat dipergunakan sebagai tempat pengajian majlis taklim, acara sukuran, dan rapat/meeting yang dapat menampung 40.orang.

Sementara, Habib Ahmad Al Habsyi mengapresiasi BKM Quatul Muslimin yang menjadi masjid percontohan di Kota Medan. Menurut Habib, dalam mengelola masjid saat ini jangan lagi dilakukan secara konvensional. “BKM jangan hanya mengharapkan celengan (kotak infak) dan bantuan pemerintah. Masjid harus berdikari,” ujarnya.

Habib juga mengatakan, BKM harus mampu mencari sumber-sumber pendapatan untuk kemakmuran masjid. “Marbot dan imam harus bisa diberi honor yang layak. Caranya bagaimana? Manfaatkan potensi jamaah yang ada,” ungkapnya.

Habib juga mengungkapkan, saat ini dirinya sedang membuat aplikasi yang diberi nama “Surau”. Habib berharap, aplikasi ini mampu membangun kekuatan ekonomi masjid. “Insya Allah dalam tiga atau empat bulan ke depan saya akan meluncurkan aplikasi ‘Surau’ ini. Mudah-mudahan aplikasi ini nanti bisa kita ujicoba di Medan,” kata Habib.

“Aplikasi ini gratis untuk masjid dan mushalla, bahkan bisa membangun kekuatan ekonomi masjid dari infak jamaah menjadi lebih konvensional. Kita bisa berdayakan masjid melalui investasi emas hingga UMKM. Semua hasilnya kembali untuk masjid,” imbuhnya.

Dalam tausiyahnya, Habib Ahmad Al Habsyi mengingatkan jamaah untuk selalu berbakti kepada kedua orangtua. Termasuk ketika orangtua telah meninggal dunia.

Untuk itu, Habib Ahmad Al Habsyi mengajak jamaah untuk wakaf Alquran. Di mana pahalanya akan terus mengalir tanpa putus, bahkan setelah pewakaf meninggal dunia. “Pahala ini akan terus bertambah setiap kali ada orang yang membaca, mempelajari, atau mengajarkan Al-Qur’an dari mushaf yang diwakafkan, menjadikannya investasi akhirat yang sangat berharga,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, jamaah Masjid Quatul Muslimin berhasil mengumpulkan hampir 200 mushaf Al-Qur’an untuk diwakafkan ke masjid-masjid, mushala, maupun pesantren yang ada di Indonesia. (adz)

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|