Orasi  Reuni 411 di Patung Kuda Monas, Massa Tuntut Adili Jokowi dan Ganyang Fufufafa

1 week ago 5
Ratusan massa yang tergabung dalam organisasi masyarakat (ormas) Front Persaudaraan Islam atau FPI saat menggelar reuni akbar 411 longmarch dari Masjid Istiqlal menuju Istana Merdeka, Jakarta, Senin (4/11/2024). Reuni itu juga dihadiri oleh aliansi ormas Islam lain yang bersatu menuntut untuk mengadili mantan Presiden ke-7 Indonesia Joko Widodo yang juga menghendaki agar Fufufafa ditangkap | tempo.co

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Ratusan massa reuni 411 yang terdiri dari gabungan masyarakat termasuk Front Persaudaraan Islam (FPI), meneriakkan tuntutan untuk mengadili mantan presiden Jokowi dan mengganyang Fufufafa.

Aksi unjuk rasa tersebut berlangsung di kawasan Bundaran Patung Kuda Monumen Nasional (Monas), Senin (4/11/2024) pukul 13.41 WIB. Dalam aksinya, massa mengimprovisasi lirik lagu ganyang Fufafafa.

Massa memulai longmarch dari titik kumpul di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Senin (4/11/2024)  siang.

Pantauan Tempo di lapangan menyebutkan, segerombolan laki-laki berpakaian warna putih mulai keluar dari pintu Al Fattah usai melaksanakan salat Zuhur berjamaah, pukul 12.09 WIB.

Sebagian dari mereka mengenakan kemeja dengan logo FPI di lengan kanan dan ada pula yang mengenakan rompi dengan tulisan FPI di punggung. Mereka menuju ke luar masjid lewat gerbang 5 dan berjalan beriringan di trotoar di Jalan Katredal.

Tepat di pertigaan Juanda, mereka berhenti. Menantu Habib Rizhieq, Habib Muhammad bin Husein Alatas duduk didampingi oleh Koordinator Lapangan Reuni 411, Buya Husein. Menurut anggota FPI yang mengelilingi tokoh ormas tersebut, mereka masih menunggu mobil komando (mokom) datang menjemput.

Hingga puku; 12.22 WIB mobil komando itu juga belum nampak. Sekitar 15 menit kemudian, beberapa polisi datang dan berdiskusi dengan koordinator lapangan reuni aksi 411.

Buya Husein memprotes kepada polisi mengapa mobil komando mereka tertahan di sebrang Halte Lapangan Banteng.

“Mobil komando diusir dua kali, kita mau aksi damai bukan rusuh. Kalau ga diusir kita udah jalan!” ucapnya pada polisi yang memberitahunya mobil komando tak bisa menjemput di lokasi awal.

Husein memperingatkan kepada polisi bahwa mobil komando yang tertahan itu meninggalkan kekecawaan bagi FPI.

“Ini jadi catatan buat kepolisian. Kondisi terlanjur begini kita yang mengalah, kita akan sampaikan kekecewaan kita,” ujarnya melanjutkan. Selepas itu ia mengomando massa untuk berpindah ke Jalan Lapangan Banteng Barat.

Dari atas mobil komando, seorang orator memerintahkan anggota FPI untuk membantuk 5 barisan ke belakang. Mereka memegang spanduk bertuliskan “Adili Jokowi, Makzulkan Gibran, Ganyang Fufufafa”. Mereka ditempatkan di depan, memimpin longmarch yang diikuti oleh mobil komando yang ditutupi poster dengan memuat tulisan “Aksi 411 Adili Jokowi dan Tangkap Fufufafa”.

Pada pukul 11.55 WIB massa aksi 411 meninggalkan Jalan lapangan Banteng Barat berjalan ke arah Jalan Pejambon. Buya Husein memulai aksi dengan meneriakkan kata takbir. Lantas massa menjawabnya dengan ‘Allahu Akbar!’.

“Aksi kita hari ini menuntut mengadili mantan Presiden Jokowi dan menangkap Fufufafa,” ujar Husein dari atas mobil komando.

Massa aksi 411 juga menyenandungkan salawat sepanjang longmarch ke Jalan Gambir. Pada pukul 13.09 WIB seorang orator di mobil komando mulai memberi aba-aba untuk menyanyikan lagu ‘Ganyang Fufufafa’. Mulai dari Jalan Merdeka Timur hingga Jalan Merdeka Selatan, massa mengulang-ulang lirik yang bunyinya ‘Ayo, ayo, ganyang Fufufafa. Ganyang Fufufafa sekarang juga,’

Pada pukul 13.41 WIB ketika mendekati titik orasi di Bundaran Patung Kuda Monumen Nasional (Monas), massa mengimprovisasi lirik lagu ganyang Fufafafa.

“Ayo, ayo, adili Jokowi. Adili Jokowi sekarang juga,” kata mereka dalam nyanyian yang diciptakan sendiri. Mobil komando diparkir di depan Patung Kuda Monas. Massa mengelilingi mobil komando dan para orator mulai menyerukan tuntutan aksi 411.  

www.tempo.co

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|