MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua Pengurus Kota Keluarga Olahraga Tarung Derajat (Pengkot Kodrat) Medan, Bobby Octavianus Zulkarnain siap meramaikan bursa Calon Ketua Umum KONI Kota Medan periode 2024-2028. Dia merupakan sosok berpengalaman di dunia olahraga.
Ya, Bobby Zulkarnain pernah menjabat sebagai Ketua Taekwondo Indonesia (TI) Kota Medan pada tahun 2010. Dia juga pernah ikut memimpin kepengurusan Persatuan Olahraga Angkat Besi, Angkat Berat dan Binaraga (PABBSI) Medan. Saat ini, Bobby masih memimpin Kodrat Medan.
Pengalaman di berbagai cabang olahraga ini mendorong pria yang berprofesi sebagai pengusaha ini untuk ikut bersaing pada bursa Calon Ketua Umum KONI Medan selanjutnya.
“Ya, saya nyatakan dan tekadkan siap maju. Saat ini sudah berkomunikasi dan menggalang dukungan dari pengurus-pengurus cabang olahraga,” kata Bobby Zulkarnain kepada wartawan, Sabtu (9/11/2024).
Bobby pun mengklain sudah mendapatkan dukungan dari sejumlah cabang olahraga (cabor) agar bisa maju. Kemudian sudah membentuk tim kecil untuk menyukseskan pemilihannya itu.
“Benar, ada beberapa cabor yang sudah saya hubungi. Bahkan datang ke saya untuk meminta maju. Karena ini maunya cabor, saya terima, yang terpenting tidak terhalang dengan aturan yang ada,“ katanya.
Setelah melakukan pertemuan informal tersebut, Bobby pun mengatakan bakal segera melakukan pertemuan silaturahmi dengan pengurus cabor-cabor yang punya hak suara, termasuk silaturahmi dengan sejumlah tokoh olahraga guna medapat arahan dan masukan konstruktif.
Pun begitu, pria yang juga politisi Partai Gerindra ini mengaku maju sebagai calon Ketua KONI Medan bukan soal ambisi besar dirinya untuk menjabat.
Hanya saja, dia terketuk untuk bisa lebih memajukan olahraga di Kota Medan, setelah dia menganggap di bawah kepemimpinan pengurus sebelumnya hingga dipimpin Edy H Sibarani saat ini, sudah terbentuk pondasi yang kuat bagi kemajuan olahraga ke depan.
Bobby pun mengutarakan, visinya untuk KONI Medan minimal anggaran yang didapat melalui dana corporate social responsibility (CSR) maupun dana sponsorship di luar APBD bisa maksimal.
Bobby belajar dari sosok almarhum Zulhifzi Lubis alias Opung Ladon, yang menurutnya pintar menggalang dana sponsor di saat APBD sudah ‘mentok’ kala dulu menjadi Ketua KONI Medan.
“Kita ketahui, anggaran pembinaan KONI Medan dari APBD kan sudah bisa diukur jumlahnya, jadi saya ingin ada optimalisasi dana lain agar pembinaan olahraga termasuk penyediaan sarana dan prasarana bisa lebih optimal,” cetusnya.
Melalui komunikasi yang aktif dengan Pemko Medan, setidaknya pihak pemerintah ini bisa membantu untuk menggedor perusahaan-perusahaan besar agar mau membagikan CSR-nya melalui KONI.
“Itu bisa dilakukan jika ada kepercayaan, bahwa KONI benar-benar mampu memenej keuangan, merealisasikan bantuan dengan baik dan bertanggungjawab atas pelaporan melalui transparansi dana,” paparnya.
Dengan tidak hanya mengandalkan APBD, sambung Bobby, maka optimalisasi pembinaan seperti yang dicanangkannya tersebut bisa terwujud.
“Dengan banyaknya kegiatan atau event, maka volume atlet bertambah, dan akan berkorelasi pula dengan peningkatan prestasi sehingga visi menjadikan Medan Kota Atlet bisa terwujud,” katanya. (dek)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua Pengurus Kota Keluarga Olahraga Tarung Derajat (Pengkot Kodrat) Medan, Bobby Octavianus Zulkarnain siap meramaikan bursa Calon Ketua Umum KONI Kota Medan periode 2024-2028. Dia merupakan sosok berpengalaman di dunia olahraga.
Ya, Bobby Zulkarnain pernah menjabat sebagai Ketua Taekwondo Indonesia (TI) Kota Medan pada tahun 2010. Dia juga pernah ikut memimpin kepengurusan Persatuan Olahraga Angkat Besi, Angkat Berat dan Binaraga (PABBSI) Medan. Saat ini, Bobby masih memimpin Kodrat Medan.
Pengalaman di berbagai cabang olahraga ini mendorong pria yang berprofesi sebagai pengusaha ini untuk ikut bersaing pada bursa Calon Ketua Umum KONI Medan selanjutnya.
“Ya, saya nyatakan dan tekadkan siap maju. Saat ini sudah berkomunikasi dan menggalang dukungan dari pengurus-pengurus cabang olahraga,” kata Bobby Zulkarnain kepada wartawan, Sabtu (9/11/2024).
Bobby pun mengklain sudah mendapatkan dukungan dari sejumlah cabang olahraga (cabor) agar bisa maju. Kemudian sudah membentuk tim kecil untuk menyukseskan pemilihannya itu.
“Benar, ada beberapa cabor yang sudah saya hubungi. Bahkan datang ke saya untuk meminta maju. Karena ini maunya cabor, saya terima, yang terpenting tidak terhalang dengan aturan yang ada,“ katanya.
Setelah melakukan pertemuan informal tersebut, Bobby pun mengatakan bakal segera melakukan pertemuan silaturahmi dengan pengurus cabor-cabor yang punya hak suara, termasuk silaturahmi dengan sejumlah tokoh olahraga guna medapat arahan dan masukan konstruktif.
Pun begitu, pria yang juga politisi Partai Gerindra ini mengaku maju sebagai calon Ketua KONI Medan bukan soal ambisi besar dirinya untuk menjabat.
Hanya saja, dia terketuk untuk bisa lebih memajukan olahraga di Kota Medan, setelah dia menganggap di bawah kepemimpinan pengurus sebelumnya hingga dipimpin Edy H Sibarani saat ini, sudah terbentuk pondasi yang kuat bagi kemajuan olahraga ke depan.
Bobby pun mengutarakan, visinya untuk KONI Medan minimal anggaran yang didapat melalui dana corporate social responsibility (CSR) maupun dana sponsorship di luar APBD bisa maksimal.
Bobby belajar dari sosok almarhum Zulhifzi Lubis alias Opung Ladon, yang menurutnya pintar menggalang dana sponsor di saat APBD sudah ‘mentok’ kala dulu menjadi Ketua KONI Medan.
“Kita ketahui, anggaran pembinaan KONI Medan dari APBD kan sudah bisa diukur jumlahnya, jadi saya ingin ada optimalisasi dana lain agar pembinaan olahraga termasuk penyediaan sarana dan prasarana bisa lebih optimal,” cetusnya.
Melalui komunikasi yang aktif dengan Pemko Medan, setidaknya pihak pemerintah ini bisa membantu untuk menggedor perusahaan-perusahaan besar agar mau membagikan CSR-nya melalui KONI.
“Itu bisa dilakukan jika ada kepercayaan, bahwa KONI benar-benar mampu memenej keuangan, merealisasikan bantuan dengan baik dan bertanggungjawab atas pelaporan melalui transparansi dana,” paparnya.
Dengan tidak hanya mengandalkan APBD, sambung Bobby, maka optimalisasi pembinaan seperti yang dicanangkannya tersebut bisa terwujud.
“Dengan banyaknya kegiatan atau event, maka volume atlet bertambah, dan akan berkorelasi pula dengan peningkatan prestasi sehingga visi menjadikan Medan Kota Atlet bisa terwujud,” katanya. (dek)