Demo Mahasiswa Uncen Pecah, Empat Aparat Terluka dan 1 Mobil Dalmas Dibakar

4 hours ago 3

JAYAPURA – Aksi demonstrasi berujung ricuh terjadi di depan Gapura Kampus Uncen Waena, Kamis (22/5). Ini terjadi antara hampir 300 mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Besar Majelis Permusyawaratan Mahasiswa dan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Cenderawasih versus aparat keamanan.

Bentrok ini mengakibatkan empat orang aparat kepolisian mengalami luka serius dan 1 unit truk Dalmas ikut dibakar. Mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa menolak kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dipimpin Milinut Gwijangge dan Yusak Gobay.

Dalam spanduk yang dibawa masa aksi terdapat beberapa poin yang menjadi tuntutan utama antara lain meminta penurunan UKT karena dianggap memberatkan mahasiswa.

Kedua, kuota jalur penerimaan mahasiswa baru sebesar 80 persen untuk Orang Asli Papua (OAP). Ketiga, penghapusan status Badan Layanan Umum (BLU) dan pengembalian Uncen ke status perguruan tinggi negeri.

Demonstrasi pun berujung ricuh, akibatnya sebanyak empat (4) anggota kepolisian dari polresta Jayapura Kota mengalami luka serius sehingga harus dilarikan ke RS Bhayangkara. Keempat anggota tersebut adalah Aipda Nursalam (Sie Keu) yang terkena lempar batu di kepala, Briptu Diki Amrizal (Bag Ren) terkena lemparan batu di bagian hidung dan mengeluarkan darah, Briptu Aan Kristanto (Sie Dokkes) terkena lempar batu menyebabkan bocor bagian kepala atas dan Riski dari satuan Samapta.

“Awalnya kami sudah sepakat, silahkan orasi dan bacakan apa poin aksi. Sudah tidak ada masalah tapi kami beri kesempatan malah menjadi-jadi dan ada yang orasi di atas mobil. Ini yang membuat anggota (polisi) marah dan terjadi tarik menarik,” kata Kapolresta Jayapura Kota AKBP Fredrickus Maclarimboen di lokasi kejadian.

Lebih lanjut, dia mengatakan belum ada mahasiswa dari massa aksi yang diamankan. Namun polisi akan melakukan identifikasi untuk aksi yang terjadi, baik untuk pelaku pembakaran truk dan pelemparan batu terhadap personelnya.

Fredrickus menambahkan, adapun jumlah aparat masih melakukan pengamanan di lokasi. Total ada 1.701 personel kepolisian dari Polresta Jayapura Kota dengan di backup Polda Papua dan Brimob Polda Papua yang melakukan pengamanan. Untuk diketahui aksi dimulai pukul 08.14 WIT dengan persiapan alat peraga, kemudian diikuti oleh orasi dari Ketua Umum BEM Uncen, Yanes Hisage.

Aparat kepolisian saat memadamkan api yang membakar truk Dalmas

Dalam orasinya, Yanes menyatakan bahwa kenaikan UKT membuat mahasiswa Papua semakin kesulitan. Ia juga menekankan bahwa universitas tidak boleh dijadikan ajang bisnis dan menolak keterlibatan pihak perusahaan dalam operasional kampus. Pada pukul 08.50 WIT, perwakilan mahasiswa melakukan negosiasi dengan Plt. Kepala Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan Uncen, Chris Jan Rumsano, yang menyatakan bahwa tidak ada kenaikan UKT dan mengajak mahasiswa untuk berdiskusi lebih lanjut.

JAYAPURA – Aksi demonstrasi berujung ricuh terjadi di depan Gapura Kampus Uncen Waena, Kamis (22/5). Ini terjadi antara hampir 300 mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Besar Majelis Permusyawaratan Mahasiswa dan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Cenderawasih versus aparat keamanan.

Bentrok ini mengakibatkan empat orang aparat kepolisian mengalami luka serius dan 1 unit truk Dalmas ikut dibakar. Mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa menolak kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dipimpin Milinut Gwijangge dan Yusak Gobay.

Dalam spanduk yang dibawa masa aksi terdapat beberapa poin yang menjadi tuntutan utama antara lain meminta penurunan UKT karena dianggap memberatkan mahasiswa.

Kedua, kuota jalur penerimaan mahasiswa baru sebesar 80 persen untuk Orang Asli Papua (OAP). Ketiga, penghapusan status Badan Layanan Umum (BLU) dan pengembalian Uncen ke status perguruan tinggi negeri.

Demonstrasi pun berujung ricuh, akibatnya sebanyak empat (4) anggota kepolisian dari polresta Jayapura Kota mengalami luka serius sehingga harus dilarikan ke RS Bhayangkara. Keempat anggota tersebut adalah Aipda Nursalam (Sie Keu) yang terkena lempar batu di kepala, Briptu Diki Amrizal (Bag Ren) terkena lemparan batu di bagian hidung dan mengeluarkan darah, Briptu Aan Kristanto (Sie Dokkes) terkena lempar batu menyebabkan bocor bagian kepala atas dan Riski dari satuan Samapta.

“Awalnya kami sudah sepakat, silahkan orasi dan bacakan apa poin aksi. Sudah tidak ada masalah tapi kami beri kesempatan malah menjadi-jadi dan ada yang orasi di atas mobil. Ini yang membuat anggota (polisi) marah dan terjadi tarik menarik,” kata Kapolresta Jayapura Kota AKBP Fredrickus Maclarimboen di lokasi kejadian.

Lebih lanjut, dia mengatakan belum ada mahasiswa dari massa aksi yang diamankan. Namun polisi akan melakukan identifikasi untuk aksi yang terjadi, baik untuk pelaku pembakaran truk dan pelemparan batu terhadap personelnya.

Fredrickus menambahkan, adapun jumlah aparat masih melakukan pengamanan di lokasi. Total ada 1.701 personel kepolisian dari Polresta Jayapura Kota dengan di backup Polda Papua dan Brimob Polda Papua yang melakukan pengamanan. Untuk diketahui aksi dimulai pukul 08.14 WIT dengan persiapan alat peraga, kemudian diikuti oleh orasi dari Ketua Umum BEM Uncen, Yanes Hisage.

Aparat kepolisian saat memadamkan api yang membakar truk Dalmas

Dalam orasinya, Yanes menyatakan bahwa kenaikan UKT membuat mahasiswa Papua semakin kesulitan. Ia juga menekankan bahwa universitas tidak boleh dijadikan ajang bisnis dan menolak keterlibatan pihak perusahaan dalam operasional kampus. Pada pukul 08.50 WIT, perwakilan mahasiswa melakukan negosiasi dengan Plt. Kepala Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan Uncen, Chris Jan Rumsano, yang menyatakan bahwa tidak ada kenaikan UKT dan mengajak mahasiswa untuk berdiskusi lebih lanjut.

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|