MERAUKE– Sebuah tempat usaha air galon (isi ulang) dan jual sendal sepatu di Merauke, di Jal;an Menara Lamu Satu, di RT 3/RT2 Kelurahan Samkai Merauke ludes terbakar, Minggu (11/5) sekira pukul 13.30 WIT.
Pemilik Rumah yang biasa dipanggil Mas Tomo haris dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka bakar di tangan dan kaki. Dari pantuan media ini, selain menghaguskan rumah Mas Tomo yang berbahan dari kayu tersebut juga merusak sejumlah eksternal AC dan kusen jendela rumah Haji Safri yang ada di sebelah kiri rumah yang terbakar tersebut. Serta sebagian dari rumah Syamsudin yang berada di sebelah kanan rumah yang terbakar tersebut. Api berhasil dipadamkan berkat 2 mobil pemadam kebakaran milik Pemkab Merauke dan Damkar milik Lantamal XI Merauke.
Kapolres Merauke AKBP Leonardo Yoga, SIK melalui Kaur Bin Ops Reskrim Ipda Sewang yang memimpin oleh TKP setelah kebakaran tersebut mengungkapkan, bahwa berdasarkan oleh TKP dan keterangan saksi yang ada di TKP, untuk sementara kebakaran diduga karena kompor minyak meledak setelah pemilik memasak CPO campur dengan Solar.
‘’Tuan rumah diduga memasak CPO dicampur dengan Solar. Nah, kemungkinan CPO yang dia masak dengan solar itu tumpah kemudian kompor meledak dan kita lihat masih ada tumpahan CPO di bagian dapur,’’ kata Ipda Sewang.
Tetangga dekat korban, kata KBO Sewang sudah beberapa kali menegur tuan rumah dengan memasak CPO di campur Solar untuk menghasilkan BBM Solar lebih banyak. ‘’Tapi dari mana yang bersangkutan mendapatkan CPO, kita belum tahu karena belum periksa pemilik rumah,’’ katanya.
Dalam kebakaran ini, belum diketahui berapa kerugian material yang dialami korban, namun untuk tetangga korban Haji Safri kerugian material diperkirakan Rp 150 juta. Sedangkan korban Syamsudin sekitar Rp 50 juta karena yang terbakar alat perbengkelannya.
Sementara itu, salah satu tetangga korban mengaku 2 kali telah menegur korban karena masak CPO tersebut. ‘’Kalau dia masak CPO itu asapnya tebal, baunya macam kita bakar piber begitu. Anak saya sempat masuk rumah sakit gara-gara itu. Setelah ditegur itu, mungkin dia masak di dalam rumah menggunakan kompor,’’ kata seorang tetangga korban. (ulo/wen)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos
MERAUKE– Sebuah tempat usaha air galon (isi ulang) dan jual sendal sepatu di Merauke, di Jal;an Menara Lamu Satu, di RT 3/RT2 Kelurahan Samkai Merauke ludes terbakar, Minggu (11/5) sekira pukul 13.30 WIT.
Pemilik Rumah yang biasa dipanggil Mas Tomo haris dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka bakar di tangan dan kaki. Dari pantuan media ini, selain menghaguskan rumah Mas Tomo yang berbahan dari kayu tersebut juga merusak sejumlah eksternal AC dan kusen jendela rumah Haji Safri yang ada di sebelah kiri rumah yang terbakar tersebut. Serta sebagian dari rumah Syamsudin yang berada di sebelah kanan rumah yang terbakar tersebut. Api berhasil dipadamkan berkat 2 mobil pemadam kebakaran milik Pemkab Merauke dan Damkar milik Lantamal XI Merauke.
Kapolres Merauke AKBP Leonardo Yoga, SIK melalui Kaur Bin Ops Reskrim Ipda Sewang yang memimpin oleh TKP setelah kebakaran tersebut mengungkapkan, bahwa berdasarkan oleh TKP dan keterangan saksi yang ada di TKP, untuk sementara kebakaran diduga karena kompor minyak meledak setelah pemilik memasak CPO campur dengan Solar.
‘’Tuan rumah diduga memasak CPO dicampur dengan Solar. Nah, kemungkinan CPO yang dia masak dengan solar itu tumpah kemudian kompor meledak dan kita lihat masih ada tumpahan CPO di bagian dapur,’’ kata Ipda Sewang.
Tetangga dekat korban, kata KBO Sewang sudah beberapa kali menegur tuan rumah dengan memasak CPO di campur Solar untuk menghasilkan BBM Solar lebih banyak. ‘’Tapi dari mana yang bersangkutan mendapatkan CPO, kita belum tahu karena belum periksa pemilik rumah,’’ katanya.
Dalam kebakaran ini, belum diketahui berapa kerugian material yang dialami korban, namun untuk tetangga korban Haji Safri kerugian material diperkirakan Rp 150 juta. Sedangkan korban Syamsudin sekitar Rp 50 juta karena yang terbakar alat perbengkelannya.
Sementara itu, salah satu tetangga korban mengaku 2 kali telah menegur korban karena masak CPO tersebut. ‘’Kalau dia masak CPO itu asapnya tebal, baunya macam kita bakar piber begitu. Anak saya sempat masuk rumah sakit gara-gara itu. Setelah ditegur itu, mungkin dia masak di dalam rumah menggunakan kompor,’’ kata seorang tetangga korban. (ulo/wen)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos