Dinas DLH Gerak Cepat Tinjau Keluhan Warga Terkait Banyaknya Lalat di Area Peternakan Ayam

3 weeks ago 14

SEI RAMPAH, SUMUTPOS.CO – Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serdang Bedagai merespons cepat keluhan warga terkait banyaknya lalat yang diduga berasal dari peternakan ayam di sekitar kuburan China di Sei Rampah.

Kepala Bidang Pencemaran, Boy Sihombing, mengungkapkan bahwa setelah menerima telepon dari salah satu warga, ia segera turun ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan langsung. Tindakan ini dilakukan sebagai upaya untuk memahami sumber masalah dan mencari solusi guna mengatasi gangguan yang dirasakan warga.

“Ada warga nelpon saya tentang banyaknya lalat diduga dari peternakan ayam di daerah tesebut, angsung saya kelokasi,”katanya kepada awak media, Kamis ( 24/10 )malam.

Ia menambahkan, pihaknya akan menindaklanjuti keluhan warga tersebut dengan berkoordinasi bersama kepala dinas serta stakeholder terkait, agar permasalahan yang dihadapi masyarakat di daerah tersebut dapat segera diatasi.

Sementara itu Kadis DLH Sergai, Heidi Novria membantah adanya laporan kepada dirinya perihal permasalahan warga tentang banyaknya lalat di daerah simpang kuburan China tersebut.

“Saya menjadi kadis baru 3 tahun, tapi belum pernah sama sekali mendapatkan laporan secara surat atau pun via WhatsApp tentang berita tesebut,”ungkapnya.

Walaupun demikian semaksimal mungkin kami akan mengatasi permasalahan pencemaran lingkungan, dengan Investigasi menyeluruh, melakukan investigasi lapangan yang lebih mendalam guna memastikan sumber pencemaran. Dalam kasus peternakan ayam, perlu pemeriksaan terhadap pengelolaan limbah peternakan dan dampaknya terhadap lingkungan sekitar.

Jika ditemukan pelanggaran dari pihak-pihak tertentu, penerapan sanksi yang tegas akan memberikan efek jera sekaligus memastikan bahwa pencemaran tidak terjadi lagi di masa mendatang.

“Kami akan meninjau lapangan guna memastikan sumber pencemaran, apakah benar berasal dari peternakan ayam terdekat. Selain itu, perlu dilakukan pemeriksaan terhadap pengelolaan limbah peternakan dan dampaknya terhadap lingkungan sekitar. Apabila terbukti, akan ada penerapan sanksi tegas sebagai efek jera, agar hal serupa tidak terjadi di tempat lain di masa mendatang,” tutup Kadis. ( fad )

SEI RAMPAH, SUMUTPOS.CO – Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Serdang Bedagai merespons cepat keluhan warga terkait banyaknya lalat yang diduga berasal dari peternakan ayam di sekitar kuburan China di Sei Rampah.

Kepala Bidang Pencemaran, Boy Sihombing, mengungkapkan bahwa setelah menerima telepon dari salah satu warga, ia segera turun ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan langsung. Tindakan ini dilakukan sebagai upaya untuk memahami sumber masalah dan mencari solusi guna mengatasi gangguan yang dirasakan warga.

“Ada warga nelpon saya tentang banyaknya lalat diduga dari peternakan ayam di daerah tesebut, angsung saya kelokasi,”katanya kepada awak media, Kamis ( 24/10 )malam.

Ia menambahkan, pihaknya akan menindaklanjuti keluhan warga tersebut dengan berkoordinasi bersama kepala dinas serta stakeholder terkait, agar permasalahan yang dihadapi masyarakat di daerah tersebut dapat segera diatasi.

Sementara itu Kadis DLH Sergai, Heidi Novria membantah adanya laporan kepada dirinya perihal permasalahan warga tentang banyaknya lalat di daerah simpang kuburan China tersebut.

“Saya menjadi kadis baru 3 tahun, tapi belum pernah sama sekali mendapatkan laporan secara surat atau pun via WhatsApp tentang berita tesebut,”ungkapnya.

Walaupun demikian semaksimal mungkin kami akan mengatasi permasalahan pencemaran lingkungan, dengan Investigasi menyeluruh, melakukan investigasi lapangan yang lebih mendalam guna memastikan sumber pencemaran. Dalam kasus peternakan ayam, perlu pemeriksaan terhadap pengelolaan limbah peternakan dan dampaknya terhadap lingkungan sekitar.

Jika ditemukan pelanggaran dari pihak-pihak tertentu, penerapan sanksi yang tegas akan memberikan efek jera sekaligus memastikan bahwa pencemaran tidak terjadi lagi di masa mendatang.

“Kami akan meninjau lapangan guna memastikan sumber pencemaran, apakah benar berasal dari peternakan ayam terdekat. Selain itu, perlu dilakukan pemeriksaan terhadap pengelolaan limbah peternakan dan dampaknya terhadap lingkungan sekitar. Apabila terbukti, akan ada penerapan sanksi tegas sebagai efek jera, agar hal serupa tidak terjadi di tempat lain di masa mendatang,” tutup Kadis. ( fad )

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|