SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Sukma Putri Maharani, tokoh muda di Surakarta, kembali menghadirkan kontribusinya dalam menjadikan Surakarta sebagai kota yang Ceria melalui ‘Festival Ceria’.
Festival yang diselenggarakan di Kota Coffee, pada Jum’at, (22/11/2024) ini hadir sebagai wadah anak muda Surakarta untuk mengaktualisasikan minat, bakat, dan juga hobi yang mereka miliki.
“Melalui Surakarta Ceria, saya ingin turut serta di dalam usaha-usaha baik untuk merealisasikan potensi 118 ribu generasi milenial dan gen z yang di Kota Surakarta.’ ujar sosok yang akrab disapa Riri tersebut.
Festival Ceria ini sendiri terdiri dari tiga rangkaian acara. Yakni workshop berkain, penampilan musik serta karaoke bersama, dan turnamen catur untuk kalangan umum. Riri pun menyebutkan bahwa dipilihnya ketiga kegiatan tersebut sebagai rangkaian acara bukanlah tanpa alasan.
“Workshop berkain kami pilih karena kegiatan berkain itu sendiri merupakan simbol atas bangkitnya semangat muda-mudi Indonesia. Khususnya di Kota Surakarta, untuk mempraktikkan kebudayaan yang diwariskan oleh leluhur kita dengan penuh rasa bangga,” jelasnya.
Sedangkan untuk pelaksanaan penampilan musik serta karaoke bersama, Riri mengutarakan bahwa rangkaian acara tersebut dia pilih karena dia ingin anak-anak muda Indonesia, terutama yang ada di Surakarta, dapat lebih mengenal talenta-talenta muda Kota Batik.
“Alasan saya mengundang Traffic Jam sebagai band penampil dan Mendadak Karaoke sebagai pemandu kegiatan karaoke bersama adalah karena keduanya merupakan salah satu representasi yang paripurna atas muda-mudi Kota Surakarta yang terkenal terampil dan kreatif,” lanjutnya.
Terakhir, alasan Riri menyelenggarakan turnamen catur umum adalah karena dirinya menilai aktivitas tersebut merupakan simbol dari kebutuhan masyarakat Surakarta atas pemimpin yang adil dan visioner.
“Seorang pemain catur akan menganggap setiap buah yang dia miliki berharga. Sehingga dia akan berusaha sebisa mungkin agar buah catur miliknya tidak diambil lawan. Entah buah catur itu adalah pion, kuda, benteng, peluncur, ster, dan raja, semuanya berarti bagi sang pemain. Pemimpin Surakarta pun seharusnya seperti itu. Pemimpin harus mengayomi dan mensejahterakan segenap warga Surakarta tanpa pandang bulu, tidak peduli warga tersebut tua maupun muda, perempuan maupun laki-laki, dan kaya maupun miskin,” tandasnya.
Setelah mengadakan Festival Ceria, Riri menegaskan bahwa dirinya siap untuk bahu-membahu dengan seluruh kalangan masyarakat Surakarta dalam menyelenggarakan kegiatan-kegiatan lain yang dapat bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan kota tersebut.
Dia pun menyatakan bahwa Festival Ceria merupakan salah satu bentuk ikhtiarnya untuk terus menghidupkan gagasan Surakarta Ceria. Sebagai suatu gagasan, Surakarta Ceria bertujuan untuk mewujudkan pembangunan yang berkeadilan, berbudaya, kreatif, dan inovatif. Ando