Lebih Dekat dengan Kepala BKSDA Papua yang Baru Jhoni Santoso Silaban
Slogan ‘Hutan Lestari Masyarakat Sejahtera’ menjadi tekad Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Papua yang kini dijabat Jhoni Santoso Silaban. Satu komitmen yang harus ditanamkan ke seluruh masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan, hutan maupun alam di tanah Papua.
Laporan: Jimianus Karlodi_Jayapura
Kepada Cenderawasih Pos, tepatnya pada 20 Mei 2025 lalu, Jhoni Santoso Silaban menceritakan perjuangan hingga dipercaya sebagai Kepala BKSDA Papua beserta tiga Daerah Otonomi Baru (DOB) lainnya di tanah Papua.
Jhoni yang lahir di Kota Medan, Sumatra Utara pada, 9 Juni 1973, saat ini ia memasuki usia kurang lebih 52 tahun. Setelah lulus kuliah, aAlumni S1 dari Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 1996, beberapa tahun kemudian menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Jhoni kemudian melanjutkan pendidikannya ke jenjang lebih tinggi lagi yakni Strata 2 (S2). Tak main-main pria yang akrab disapa Jhoni itu melanjutkan pendidikannya ke negeri Sakura atau Jepang kurang lebih selama dua tahun dari 2007-2009.
Di Jepang tepatnya di Niigata University, Jhoni fokus mengambil program Forest Conservation atau Konservasi Hutan.
“Saya mulai bertugas pertama sekali pada tahun 1999 itu menjadi pejabat fungsional polisi kehutanan di provinsi Riau hingga 2007. Ditahun yang sama (2007) saya ditugaskan di taman nasional bukit 30 di provinsi Riau, setelah itu melanjutkan tugas studi di Niigata University, Jepang,” jelas Jhoni kepada Cenderawasih Pos, Selasa (20/5).
Kemudian pada tahun 2009-2011 Jhoni bertugas di Taman Nasional Bogani Nani Wartabone di Semenanjung Utara, Sulawesi, perbatasan antara provinsi Gorontalo dengan Sulawesi Utara.
Lebih Dekat dengan Kepala BKSDA Papua yang Baru Jhoni Santoso Silaban
Slogan ‘Hutan Lestari Masyarakat Sejahtera’ menjadi tekad Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Papua yang kini dijabat Jhoni Santoso Silaban. Satu komitmen yang harus ditanamkan ke seluruh masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan, hutan maupun alam di tanah Papua.
Laporan: Jimianus Karlodi_Jayapura
Kepada Cenderawasih Pos, tepatnya pada 20 Mei 2025 lalu, Jhoni Santoso Silaban menceritakan perjuangan hingga dipercaya sebagai Kepala BKSDA Papua beserta tiga Daerah Otonomi Baru (DOB) lainnya di tanah Papua.
Jhoni yang lahir di Kota Medan, Sumatra Utara pada, 9 Juni 1973, saat ini ia memasuki usia kurang lebih 52 tahun. Setelah lulus kuliah, aAlumni S1 dari Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 1996, beberapa tahun kemudian menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Jhoni kemudian melanjutkan pendidikannya ke jenjang lebih tinggi lagi yakni Strata 2 (S2). Tak main-main pria yang akrab disapa Jhoni itu melanjutkan pendidikannya ke negeri Sakura atau Jepang kurang lebih selama dua tahun dari 2007-2009.
Di Jepang tepatnya di Niigata University, Jhoni fokus mengambil program Forest Conservation atau Konservasi Hutan.
“Saya mulai bertugas pertama sekali pada tahun 1999 itu menjadi pejabat fungsional polisi kehutanan di provinsi Riau hingga 2007. Ditahun yang sama (2007) saya ditugaskan di taman nasional bukit 30 di provinsi Riau, setelah itu melanjutkan tugas studi di Niigata University, Jepang,” jelas Jhoni kepada Cenderawasih Pos, Selasa (20/5).
Kemudian pada tahun 2009-2011 Jhoni bertugas di Taman Nasional Bogani Nani Wartabone di Semenanjung Utara, Sulawesi, perbatasan antara provinsi Gorontalo dengan Sulawesi Utara.