Inspiratif!Menabung 1000 Sehari Sejak 1986, Legiman dan Istri Bisa Naik Haji Tahun Ini

6 hours ago 3
HajiLegiman dan istrinya. Istimewa

UNGARAN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Perjalanan hidup Legiman (66), warga Dusun Glagahombo Kelurahan Ngampin, Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang, menjadi bukti bahwa ketekunan dan kesabaran pada akhirnya membuahkan hasil. Sehari-hari bekerja sebagai petugas kebersihan, Legiman tak pernah lelah menabung Rp1.000 setiap hari sejak tahun 1986 demi mewujudkan impiannya: naik haji.

Melansir laman resmi Kemenag, Rabu (30/4/2025), pekerjaan Legiman tergolong berat. Setiap pagi pukul 06.30 WIB, ia mulai mengumpulkan sampah rumah tangga dari sekitar 50 rumah di wilayah Ngampin dan sekitarnya. Menggunakan sepeda motor dan gerobak, ia menyelesaikan tugasnya hingga pukul 11.00 siang. Profesi ini sudah ia jalani sejak 1976.

Awalnya, kebiasaan menabung dilakukan untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi. Namun, pada 2012, tabungannya mencapai Rp55 juta. Dengan dukungan penuh dari ketiga anaknya, uang itu digunakan untuk mendaftarkan haji bersama sang istri, Baniyah (66).

“Alhamdulillah, anak-anak semua mendukung. Kata mereka, yang penting daftar dulu, nanti soal pelunasan dan bekal perjalanan bisa dipikir belakangan,” ujar Legiman menirukan nasihat anak-anaknya waktu itu.

Sejak mendaftar, Legiman dan istri semakin giat menabung. Selain menyisihkan seribu rupiah setiap hari dari pekerjaannya sebagai pemungut sampah, ia juga mencari tambahan dari menjual barang-barang bekas. Ia selalu memastikan kebutuhan rumah tangga tercukupi lebih dulu sebelum menyisihkan uang untuk tabungan haji.

“Menabung itu setelah kebutuhan rumah tangga cukup. Karena tanggung jawab laki-laki adalah mencukupi kebutuhan istri dan anak,” ujarnya dalam bahasa Jawa halus.

Kabar baik pun datang. Menurut Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Semarang, Ta’yinul Biri Bagus Nugroho, Legiman dan istrinya masuk dalam daftar jemaah haji berstatus cadangan yang berhak melunasi. Karena ada kuota yang tersedia, keduanya dipastikan berangkat tahun ini.

“Pak Legiman dan Bu Baniyah tergabung dalam kloter 35 bersama jemaah dari Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah,” terang Gus Bagus, sapaan akrabnya.

Ia pun menambahkan, “Alhamdulillah, kami turut berbahagia. Kisah Pak Legiman mengajarkan kita bahwa haji bukan hanya panggilan Allah, tetapi juga perjuangan dan pengorbanan yang nyata.” Aris Arianto

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|