JAYAPURA-Ketua Barisan Merah Putih, Max Ohee menyebut anggapan tanggal 1 Mei sebagai hari aneksasi Papua ke NKRI adalah pembohongan publik dan menyesatkan. Ia beranggapan bahwa pihak yang menyebarkan informasi ini tidak bertanggung jawab serta tak memahami sejarah yang sebenarnya.
“Yang menyatakan bahwa Papua akan merdeka dan itu bohong, itu menipu generasi Papua,” tegasnya.
Max Ohee yang juga Wakil Ketua II Majelis Rakyat Papua (MRP) unsur adat ini mengajak masyarakat untuk menjalani hidup dengan baik. Serta mendorong generasi muda menempuh pendidikan dengan baik agar menjadi pemimpin hebat di masa depan.
“Kita generasi tua mendukung generasi muda untuk mengambil tongkat estafet ini agar bisa menjaga Papua dalam bingkai NKRI,” ujarnya.
Ia menyebut integrasi Papua ke Indonesia itu sudah sah dan PBB juga telah menetapkan bahwa Papua adalah bagian dari NKRI,” tegasnya.
Terkait adanya kelompok yang ingin pisah dari NKRI, ia mengatakan kelompok-kelompok ini tidak paham dengan sejarah. Menurutnya mereka masih memegang sesuatu yang dijanjikan oleh Belanda yang merupakan suatu kebohongan besar kepada masyarakat Irian Barat saat itu.
“Mereka itu tidak tahu sejarah dengan baik. Karena proses-proses waktu itu di PBB pada tahun 1963 Belanda harus kalah dan menyerahkan Papua ke Indonesia. Kalaupun ada perjanjian Papua harus menentukan nasibnya sendiri,” jelasnya.
Menurutnya ada kelompok tertentu yang termakan dengan provokasi dan isu hoax dari dari Belanda saat itu. Jelasnya orang Papua tidak tahu jika pada tahun 1963 itu Belanda telah kalah di Konfrensi Meja Bundar (KMB) dan PBB. “Belanda bohong mereka, Belanda bilang kamu merdeka padahal mereka kalah,” tandasnya.
Karena itu ia mengajak kepada anak-anak muda Papua untuk fokus menjalankan pendidikan dengan baik untuk dapat membangun Papua yang lebih maju, serta tidak termakan dengan isu sara dan hoax.(fia/kar/ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos
JAYAPURA-Ketua Barisan Merah Putih, Max Ohee menyebut anggapan tanggal 1 Mei sebagai hari aneksasi Papua ke NKRI adalah pembohongan publik dan menyesatkan. Ia beranggapan bahwa pihak yang menyebarkan informasi ini tidak bertanggung jawab serta tak memahami sejarah yang sebenarnya.
“Yang menyatakan bahwa Papua akan merdeka dan itu bohong, itu menipu generasi Papua,” tegasnya.
Max Ohee yang juga Wakil Ketua II Majelis Rakyat Papua (MRP) unsur adat ini mengajak masyarakat untuk menjalani hidup dengan baik. Serta mendorong generasi muda menempuh pendidikan dengan baik agar menjadi pemimpin hebat di masa depan.
“Kita generasi tua mendukung generasi muda untuk mengambil tongkat estafet ini agar bisa menjaga Papua dalam bingkai NKRI,” ujarnya.
Ia menyebut integrasi Papua ke Indonesia itu sudah sah dan PBB juga telah menetapkan bahwa Papua adalah bagian dari NKRI,” tegasnya.
Terkait adanya kelompok yang ingin pisah dari NKRI, ia mengatakan kelompok-kelompok ini tidak paham dengan sejarah. Menurutnya mereka masih memegang sesuatu yang dijanjikan oleh Belanda yang merupakan suatu kebohongan besar kepada masyarakat Irian Barat saat itu.
“Mereka itu tidak tahu sejarah dengan baik. Karena proses-proses waktu itu di PBB pada tahun 1963 Belanda harus kalah dan menyerahkan Papua ke Indonesia. Kalaupun ada perjanjian Papua harus menentukan nasibnya sendiri,” jelasnya.
Menurutnya ada kelompok tertentu yang termakan dengan provokasi dan isu hoax dari dari Belanda saat itu. Jelasnya orang Papua tidak tahu jika pada tahun 1963 itu Belanda telah kalah di Konfrensi Meja Bundar (KMB) dan PBB. “Belanda bohong mereka, Belanda bilang kamu merdeka padahal mereka kalah,” tandasnya.
Karena itu ia mengajak kepada anak-anak muda Papua untuk fokus menjalankan pendidikan dengan baik untuk dapat membangun Papua yang lebih maju, serta tidak termakan dengan isu sara dan hoax.(fia/kar/ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos