Muhammadiyah Dipercaya Majukan Pendidikan Indonesia

8 hours ago 7
Rektor UMS Prof. Dr. Sofyan Anif, M.Si. saat menjadi pembicara dalam Safari Ramadan di Ruang Seminar Gedung Induk Siti Walidah UMS. Humas UMS

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Prof. Dr. Sofyan Anif, M.Si., mengungkapkan bahwa pemerintah saat ini telah memercayakan masa depan pendidikan Indonesia pada Muhammadiyah. Terbukti dari terpilihnya kader-kader Muhammadiyah yang menduduki jabatan strategis di Kabinet Merah Putih.(bisa juga dibaca di link web: news.ums.ac.id)

“Pak Prabowo sudah punya tekad 100% tidak ragu memilih 23 orang dari Muhammadiyah,” ujar Sofyan dalam Safari Ramadan di Ruang Seminar Gedung Induk Siti Walidah UMS, Selasa (18/3/2025).

Sejumlah kader Muhammadiyah yang memegang jabatan dalam kabinet, antara lain Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Fajar Riza Ul Haq, Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi Brian Yuliarto, hingga Wakil Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi Fauzan.

Sofyan menuturkan, sewaktu dirinya dan sejumlah rektor dari berbagai kampus di Indonesia diundang ke Istana Negara, Kamis (13/3) silam, Presiden Prabowo Subianto sempat menyebut Muhammadiyah sebagai organisasi modern yang siap menjemput Indonesia Emas 2045.

Rektor UMS memandang pemerintah memercayakan pendidikan pada Muhammadiyah, lantaran institusi pendidikan di bawah Muhammadiyah telah teruji kualitas dan reputasinya.

Salah satunya adalah UMS yang telah mendapat rekognisi lembaga pemeringkatan nasional maupun internasional, seperti Times Higher Education (THE) maupun Quacquarelli Symonds (QS).

“Apalagi baru-baru ini, UMS mendapat penghargaan dari Metro TV sebagai World-Class Indonesian Islamic University Ini cukup menggembirakan kita,” beber Rektor.

Capaian tersebut membuat Rektor mantap mendorong jajaran dosen di UMS untuk masuk ke sejumlah institusi pemerintah yang membidangi pendidikan. Apalagi Sofyan menilai Presiden Prabowo terus aktif membangun relasi dengan Muhammadiyah.

Kepercayaan pemerintah, kata Sofyan, menjadi tanggung jawab besar yang kini diemban organisasi pergerakan Islam itu.

“Kalau 5 sampai 10 tahun yang akan datang pendidikan Indonesia tidak maju, termasuk pendidikan tingginya tidak maju, maka yang kena adalah Muhammadiyah,” jelas dia.

Untuk itu, Sofyan mengajak sivitas akademika UMS untuk terus meningkatkan kinerja dan kompetensinya agar semakin dipercaya oleh masyarakat. “Tidak hanya dalam negeri maupun luar negeri,” pungkasnya. Prihatsari

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|