Petugas Gagalkan Upaya Kirim Sabu lewat Drone ke Lapas Jelekong Bandung, Polisi Dalami Keterlibatan Jaringan Luar

2 weeks ago 27
Pelaku mengaku memesan sabu melalui media sosial dan kemudian dikirim menggunakan drone | tempo.co

BANDUNG, JOGLOSEMARNEWS.COM Kini dunia kejahatan semakin canggih, dengan memanfaatkan teknologi demi memuluskan  aksinya. Salah satunya terungkap di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, ketika sabu-sabu hendak diselundupkan ke dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Jelekong menggunakan pesawat tanpa awak alias drone.

Upaya penyelundupan tersebut berhasil digagalkan berkat kesigapan petugas lapas yang mencurigai keberadaan drone yang melintas di atas area lapas pada Ahad malam, 8 Juni 2025. Petugas segera merekam pergerakan drone dan mengamankan barang yang dijatuhkan dari udara. Hasilnya, ditemukan sabu seberat 25 gram yang diduga kuat ditujukan kepada salah satu narapidana di dalam lapas.

Kapolresta Bandung, Komisaris Besar Aldi Subartono mengatakan bahwa modus ini merupakan yang pertama kali terdeteksi di wilayah mereka. “Sejauh ini baru pertama menggunakan drone. Untungnya petugasnya sigap, ketika melihat drone masuk langsung di video, diikuti, ketika dijatuhkan (barangnya) dan diamankan diduga pelaku,” ujarnya, Rabu (11/6/2025).

Pelaku penyelundupan diketahui bernama Alvi Muhammad (29), narapidana kasus narkotika. Berdasarkan pemeriksaan awal, Alvi memesan sabu melalui media sosial dan mengatur pengiriman dengan mentransfer sejumlah dana kepada seseorang di luar lapas. Pengirim lantas menerbangkan drone yang membawa sabu tersebut menuju titik yang telah ditentukan.

Meski drone berhasil kabur, pihak kepolisian tengah menganalisis rekaman CCTV untuk menelusuri dari mana drone diterbangkan, jenisnya, serta jangkauan penerbangannya. “Kami masih dalami apakah ini baru pertama kali atau sudah berulang. Tapi yang jelas ini merupakan modus baru dan sedang kami kembangkan untuk mengungkap pelaku lainnya di luar lapas,” jelas Aldi.

Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas Jelekong, Muhammad Nurzaman, mengatakan bahwa modus penyelundupan narkotika kini tidak lagi konvensional. “Mereka memanfaatkan teknologi seperti drone, tapi personel kami sudah dibekali kepekaan dan kesiapsiagaan tinggi. Ini bukti bahwa pengamanan kami tidak mudah ditembus,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Bandung, Ahmad Tohari menegaskan bahwa pihaknya akan terus memperkuat pengawasan dan pengamanan. “Modus semakin canggih, tapi komitmen kami menjaga keamanan jauh lebih kuat. Tidak ada celah untuk penyelundupan,” katanya.

Upaya penyelundupan ini membuka mata bahwa teknologi juga telah menjadi senjata para pelaku kejahatan. Namun, aparat tak tinggal diam. Dengan kewaspadaan, koordinasi yang baik, dan investigasi yang mendalam, jaringan semacam ini akan terus diburu dan dibongkar.

www.tempo.co

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|