SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM —-Kegiatan Solo Great Sale (SGS) yang sudah berlangsung beberapa tahun belakangan ini, akan diperluas cakupannya tidak hanya di wilayah Kota Solo saja melainkan juga di kabupaten-kabupaten sekitarnya.
Sehingga untuk tahun 2025 ini, namanya juga berubah menjadi Soloraya Great Sale (SGS). Nantinya Soloraya Great Sale ini bisa diikuti oleh tenant-tenant yang ada di wilayah enam kabupaten yakni Wonogiri, Sukoharjo, Klaten, Boyolali, Sragen, Karanganyar serta Kota Solo.
Hal itu diputuskan dalam Rapat Pimpinan Kota (Rapimkota) ke-3 Kadin Surakarta yang digelar pada Selasa 25 Februari 2025 kemarin, di Hotel Sahid Jaya Solo.
Menurut Ferry S Indriyanto, Ketua Kadin Solo, salah satu langkah konkret yang dibahas dalam Rapimkota Kadin Solo tersebut adalah perluasan cakupan Solo Great Sale (SGS) menjadi Solo Raya Great Sale (SGS).
Perluasan cakupan SGS ini sejalan dengan kebijakan Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, yang ingin mengimplementasikan konsep aglomerasi ekonomi di wilayah Soloraya pada tahun 2025.
Ferry menjelaskan bahwa program ini akan diperkuat dengan pemanfaatan teknologi digitalisasi, seperti Aglonesia dan Aglo Coin. Aglonesia, yang terintegrasi dengan Meta AI melalui WhatsApp, memudahkan UMKM dan wisatawan dalam bertransaksi selama SGS berlangsung.
Sementara itu, Aglo Coin merupakan sistem reward bagi konsumen yang berbelanja atau menggunakan jasa selama event tersebut. Koin yang terkumpul dapat ditukarkan dengan barang tertentu.
“Dengan digitalisasi, dampak disrupsi bisa kita kendalikan lebih baik. Teknologi ini akan membuat proses ekonomi semakin efektif, efisien, dan berkualitas,” ungkap Ferry.
Soloraya Great Sale tidak hanya bertujuan untuk memperluas pasar, tetapi juga memperkuat ekosistem ekonomi di wilayah Soloraya. “Yang lebih penting adalah ekosistem ekonomi kawasan ini semakin menguat, tidak terjadi ego sektoral sehingga bisa menciptakan pasar-pasar baru. Maka dibutuhkan program-program yang berorientasi pengembangan kawasan,” paparnya.
Program ini diharapkan dapat menyatukan wilayah dan menciptakan pertumbuhan ekonomi baru, sekaligus mendorong perencanaan pembangunan berbasis wilayah Soloraya.
Rapimkota Kadin Surakarta kali ini mengusung tema Reorientasi Sumber Daya di Era Disrupsi, menegaskan pentingnya adaptasi terhadap perubahan dan pemanfaatan teknologi untuk menghadapi tantangan ekonomi masa kini. (Ali)