Satpam SMA di Sleman Ini Diringkus Polisi! Sejumlah Senjata Api Diamankan, Diduga Akan Diselundupkan  untuk TPNPB-OPM Papua

16 hours ago 7
Barang bukti berupa senjata laras panjang dan ratusan butir amunisi yang disita Satgas Damai Cartenz, ditampilkan dalam konferensi pers di Polda Papua, Jayapura, 11 Maret 2025 | tempo.co

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Polisi mengamankan sejumlah senjata api dan amunisi dari rumah seorang satpam SMA di Sleman, Yogyakarta, yang diduga terlibat dalam penyelundupan senjata ke Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM). Senjata ilegal itu antara lain jenis M16, SS1, Mouser, serta 200 butir amunisi.

Penangkapan tersangka berinisial AP dilakukan oleh Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada 9 Maret 2025 di Kecamatan Minggir, Sleman. AP diketahui merupakan buron dalam kasus penyelundupan senjata untuk kelompok bersenjata di Papua. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY, Komisaris Besar FX Endriadi, menjelaskan bahwa AP menerima titipan senjata dari saudaranya yang telah lebih dulu tertangkap di Polda Papua Barat.

“Dia warga Sleman Yogyakarta yang mendapat titipan dari saudaranya yang sudah diamankan di Polda Papua Barat,” ujar Endriadi, Senin, 17 Maret 2025.

Pengungkapan sindikat pemasok senjata ini merupakan hasil kerja sama antara Polda DIY, Polda Papua, Polda Papua Barat, dan Polda Jawa Timur. Total ada tujuh tersangka yang telah ditangkap, termasuk seorang mantan prajurit TNI, Yuni Enumbi (YE), yang sebelumnya kedapatan menyimpan enam pucuk senjata api dan 882 butir amunisi. Para tersangka dijerat dengan Pasal 1 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1951 tentang Keadaan Darurat juncto Pasal 500 KUHP dengan ancaman pidana mati atau penjara seumur hidup.

Kapolda Papua, Inspektur Jenderal Patrige Rudolf Renwarin, mengungkapkan bahwa sindikat ini memproduksi senjata api secara mandiri dan menjualnya ke TPNPB-OPM. Pernyataan ini juga diperkuat oleh Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, yang mengakui bahwa kelompoknya memperoleh senjata dari berbagai jalur.

Sebby mengatakan bahwa terbongkarnya jaringan pemasok senjata ini disebabkan oleh salah satu anggotanya yang tidak siap secara mental saat pengiriman senjata. “Ini kesalahan Yuni Enumbi yang tidak siap mental, maka dia ‘bernyanyi’. Akibat dari ‘bernyanyi’ itulah jaringan kami menjadi korban,” ujar Sebby pada Sabtu, 15 Maret 2025.

Meski jaringan ini terbongkar, Sebby menegaskan bahwa pihaknya masih memiliki cara lain untuk memperoleh senjata api. Ia tidak mengungkapkan detailnya, tetapi menyebut bahwa pendanaan untuk mendapatkan senjata diperoleh dari berbagai sumber. “Kami dapat uang sedikit dari proyek apapun karena kami tuan tanah,” katanya.

Polisi terus mendalami jaringan penyelundupan senjata ini guna menekan peredaran senjata ilegal ke Papua dan memastikan tidak ada lagi pasokan senjata untuk kelompok bersenjata di wilayah tersebut.

www.tempo.co

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|