Setelah Lima Tahun Berlalu, Ternyata Covid-19 Muncul Lagi di Yogyakarta

2 weeks ago 36
Ilustrasi covid-19 tribunnews

YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Setelah lima tahun berlalu sejak pertama kali muncul, Covid-19 ternyata belum sepenuhnya hilang. Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), kasus baru dilaporkan kembali muncul pada akhir Mei 2025 di wilayah kerja Puskesmas Danurejan, Kota Yogyakarta.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY, Pembajun Setyaningastutie, mengonfirmasi temuan tersebut. Hasil laboratorium menunjukkan pasien terkonfirmasi positif Covid-19, meskipun masuk kategori ringan.

“Jadi sebenarnya kalau dari hasil lab-nya memang bunyinya positif COVID,” ujar Pembajun saat dikonfirmasi Rabu (11/6/2025).

Pasien tersebut tidak dirawat di rumah sakit dan cukup menjalani isolasi mandiri. Kondisinya stabil dengan nilai CT (Cycle Threshold) di atas 30, yang menandakan tingkat infeksi rendah.

“Pasien dengan CT Value >30 artinya kondisi cukup baik, dan saat ini sudah sembuh,” jelasnya.

Kasus serupa, menurut Pembajun, juga pernah ditemukan di Kabupaten Sleman pada awal tahun ini. Namun pasien tersebut juga dinyatakan sembuh dan tidak memiliki penyakit penyerta.

Meski jumlah kasus belum signifikan, lonjakan kasus Covid-19 di sejumlah negara membuat Kementerian Kesehatan dan pemerintah daerah mengambil langkah antisipatif. Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR) kembali diaktifkan untuk mendeteksi dan merespons potensi kemunculan kasus baru secara cepat.

“Kita lakukan mitigasi dengan SKDR. Kalau ada gejala influenza yang melonjak, itu jadi perhatian kami,” ungkap Pembajun.

Dinkes DIY juga telah mengingatkan pemerintah kabupaten/kota agar meningkatkan kewaspadaan dan memperketat kembali penerapan protokol kesehatan, termasuk edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang dinilai mulai diabaikan masyarakat.

“Saat ini tidak banyak lagi tempat-tempat yang menyediakan cuci tangan. PHBS sudah mulai dilupakan. Padahal, cuci tangan pakai sabun dan penggunaan masker tetap penting, terutama saat sakit atau di kerumunan,” paparnya.

Pembajun menambahkan, sejauh ini Dinkes belum menerima laporan resmi dari Kementerian Kesehatan mengenai varian baru Covid-19. Namun, koordinasi dengan lintas sektor terus dilakukan untuk bersiap jika terjadi lonjakan kasus.

Selain pelaporan melalui SKDR, Dinkes juga telah menyiapkan langkah lanjutan berupa penyelidikan epidemiologi dan pemetaan risiko apabila ditemukan peningkatan kasus.

Seluruh fasilitas layanan kesehatan di DIY, baik milik pemerintah maupun swasta, diminta menyiapkan infrastruktur penanganan, termasuk data ketersediaan tempat tidur untuk isolasi dan keterisiannya setiap hari melalui Sistem Rujukan Terintegrasi (SISRUTE).

“Semua ini dilakukan dalam rangka kewaspadaan dan upaya memproteksi masyarakat dari kemungkinan penularan kembali,” pungkas Pembajun.

www.tribunnews.com

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|