JAYAPURA– Badan Pusat Statistik Kota Jayapura memprediksi tingkat inflasi di Kota Jayapura pada bulan Maret ini akan dipengaruhi oleh beberapa sektor, salah satunya listrik. Di mana sebelumnya pemerintah pusat telah memberikan kebijakan subsidi listrik bagi masyarakat sebesar 50% dan pada bulan Maret ini subsidi itu sudah tidak diberlakukan kembali.
“Kemungkinan di bulan Maret ini inflasi yang akan naik itu adalah sektor listrik, karena di bulan Januari Februari kan ada subsidi dari pemerintah pusat 50%, dan di bulan Maret subsidi itu sudah dihapus Sehingga kemungkinan besar akan terjadi inflasi di sektor listrik ini,” kata Kepala BPS Kota Jayapura, Sugiyanto, Sabtu (15/3).
Dia mengatakan, Inflasi di kota Jayapura ini kalau dilihat dipengaruhi oleh barang-barang yang harganya naik turun. Barang-barang yang bergejolak itu biasanya ikan. Misalnya kalau dilihat di bulan Februari lalu harganya cukup tinggi. Sebab, menjelang lebaran gelombang laut cukup tinggi sehingga sangat berdampak pada aktivitas penangkapan nelayan.
“Katanya ada angin laut cukup tinggi, sehingga nelayan tidak bisa maksimal melaut,” bebernya.
Selain ikan biasanya cabai juga penyumbang inflasi. Sampai saat ini, cabe produksi lokal belum menjawab semua kebutuhan yang ada di Kota Jayapura. Sehingga saat cabai lokal belum panen dan cabe dari luar belum datang, kemudian ini mempengaruhi harga naik. “Jadi sebenarnya ini menyangkut supplay dan demand,”ujarnya.
Selain itu, kata dia seperti biasa menjelang hari raya komoditas yang mempengaruhi inflasi itu adalah transportasi. Tetapi tahun ini ada kebijakan pemerintah pusat yang mensubsidi transportasi sebesar 13-15%. “Karena itu kebijakan ini juga akan meringankan beban masyarakat,”pungkasnya.(roy/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos
JAYAPURA– Badan Pusat Statistik Kota Jayapura memprediksi tingkat inflasi di Kota Jayapura pada bulan Maret ini akan dipengaruhi oleh beberapa sektor, salah satunya listrik. Di mana sebelumnya pemerintah pusat telah memberikan kebijakan subsidi listrik bagi masyarakat sebesar 50% dan pada bulan Maret ini subsidi itu sudah tidak diberlakukan kembali.
“Kemungkinan di bulan Maret ini inflasi yang akan naik itu adalah sektor listrik, karena di bulan Januari Februari kan ada subsidi dari pemerintah pusat 50%, dan di bulan Maret subsidi itu sudah dihapus Sehingga kemungkinan besar akan terjadi inflasi di sektor listrik ini,” kata Kepala BPS Kota Jayapura, Sugiyanto, Sabtu (15/3).
Dia mengatakan, Inflasi di kota Jayapura ini kalau dilihat dipengaruhi oleh barang-barang yang harganya naik turun. Barang-barang yang bergejolak itu biasanya ikan. Misalnya kalau dilihat di bulan Februari lalu harganya cukup tinggi. Sebab, menjelang lebaran gelombang laut cukup tinggi sehingga sangat berdampak pada aktivitas penangkapan nelayan.
“Katanya ada angin laut cukup tinggi, sehingga nelayan tidak bisa maksimal melaut,” bebernya.
Selain ikan biasanya cabai juga penyumbang inflasi. Sampai saat ini, cabe produksi lokal belum menjawab semua kebutuhan yang ada di Kota Jayapura. Sehingga saat cabai lokal belum panen dan cabe dari luar belum datang, kemudian ini mempengaruhi harga naik. “Jadi sebenarnya ini menyangkut supplay dan demand,”ujarnya.
Selain itu, kata dia seperti biasa menjelang hari raya komoditas yang mempengaruhi inflasi itu adalah transportasi. Tetapi tahun ini ada kebijakan pemerintah pusat yang mensubsidi transportasi sebesar 13-15%. “Karena itu kebijakan ini juga akan meringankan beban masyarakat,”pungkasnya.(roy/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos