Wakil Ketua Rasa Ketua DPRD Binjai, Demokrat Bukan Pemenang Pileg

5 hours ago 2

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Partai Demokrat di Kota Binjai serasa seperti pemenang dalam pemilihan legislatif 2024 kemarin. Padahal, pemenang pileg di Kota Binjai itu adalah Partai Golkar.

Memang Partai Demokrat dan Golkar sama-sama meraih 6 kursi pada Pileg 2024 kemarin. Namun untuk perolehan jumlah suara, partai berlambang pohon beringin yang lebih unggul.

Karenanya, Partai Golkar yang berhak mengisi kursi empuk Ketua DPRD Binjai. Tapi hingga kini, antara Mahyadi, Norasiah dan Kristina Gusuartini br Surbakti masih saling berebut jabatan empuk tersebut.

Alhasil, Wakil Ketua I DPRD Binjai, Juli Sawitma Nasution serasa Ketua DPRD Binjai. “Wakil ketua I ini sudah seperti Ketua DPRD Binjai. Ditambah lagi terlambatnya proses penetapan calon Ketua DPRD Binjai ini juga ada campur tangan dari wakil ketua,” ujar sumber wartawan yang menyampaikan dinamika di gedung legislatif, Rabu (12/3/2025).

Ditarik secara politik, Juli Sawitma Nasution merupakan Ketua Tim Pemenangan pasangan Amir Hamzah dan Hasanul Jihadi. Pria yang akrab disapa Sawit itu juga sukses mengantarkan Amir Hamzah dan Hasanul Jihadi sebagai kepala daerah di Binjai.

Karena itu, hubungannya dengan eksekutif kian langgeng dan mesra. Bahkan sumber wartawan menyebut, terjadi kongkalikong antara eksekutif dengan legislatif untuk memperlambat proses pelantikan calon Ketua DPRD Binjai yang telah ditetapkan atas nama Mahyadi.

“Makanya sekarang ini terjadi keretakan di internal dewan karena melihat sikap wakil ketua. Pidato perdana wali kota dan wakil wali kota saja tidak semua dewan yang hadir, itu menunjukkan buruknya hubungan di internal dewan sendiri,” bebernya.

Terpisah, Wakil Ketua I DPRD Binjai, Juli Sawitma Nasution membantah tudingan dirinya serasa orang nomor satu di gedung dewan. “Tidak ada seperti itu, tidak ada kapasitas saya (seperti Ketua DPRD Binjai),” ujar Sawit.

Sawit merupakan pensiunan Polri. Ia berubah haluan menjadi seorang politisi.

Di gedung dewan itu, adalah kali kedua ia terpilih sebagai legislator. Bahkan pada periode kedua ini, dia yang diamanahkan sebagai Ketua DPC Partai Demokrat itu sukses menambah kader partai berlambang mercy meraih kursi empuk DPRD Binjai.

Dari 3 kursi pada periode 2019-2024, kini menjadi 6 kursi pada periode 2024-2029. Dan torehan itu membuat Partai Demokrat berhak mendapat kursi pimpinan di DPRD Binjai.

“Saya ini bersyukur sajalah, diamanahkan sebagai pimpinan dan bawa 6 kursi untuk Partai Demokrat. Pak wali yang saat ini demokrat mudah-mudahan ingat bahwa sekarang adalah kader Demokrat dan semoga dapat membawa Demokrat menjadi lebih baik lagi kedepannya,” beber Sawit.

Soal memperlambat penetapan dan pelantikan Ketua DPRD Binjai, Sawit pun menepisnya. “Untuk apa saya memperlambat itu, lagian mereka juga rekan-rekan anggota dewan,” katanya.

“Surat keputusan Mahyadi dari gubernur itu turun bersamaan dengan masuknya surat dari DPP Partai Golkar yang menunjuk Kristina Gusuartini. Karena adanya surat dari DPP Partai Golkar itu, makanya kami meminta petunjuk ke Kemendagri terkait hal tersebut,” sambungnya.

Sebagian kalangan, menurut Sawit, meminta agar Mahyadi dilantik sebagai Ketua DPRD Binjai, meski surat baru dari DPP Partai Golkar menunjuk Kristina Gusuartini br Surbakti.

“Tapi hal itu tidak mungkin lah, masa iya cuma dilantik beberapa jam saja abis itu diserahkan kepada yang lain. Makanya ini kita menunggu petunjuk dari Kemendagri terkait itu,” tukasnya. (ted/han)

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Partai Demokrat di Kota Binjai serasa seperti pemenang dalam pemilihan legislatif 2024 kemarin. Padahal, pemenang pileg di Kota Binjai itu adalah Partai Golkar.

Memang Partai Demokrat dan Golkar sama-sama meraih 6 kursi pada Pileg 2024 kemarin. Namun untuk perolehan jumlah suara, partai berlambang pohon beringin yang lebih unggul.

Karenanya, Partai Golkar yang berhak mengisi kursi empuk Ketua DPRD Binjai. Tapi hingga kini, antara Mahyadi, Norasiah dan Kristina Gusuartini br Surbakti masih saling berebut jabatan empuk tersebut.

Alhasil, Wakil Ketua I DPRD Binjai, Juli Sawitma Nasution serasa Ketua DPRD Binjai. “Wakil ketua I ini sudah seperti Ketua DPRD Binjai. Ditambah lagi terlambatnya proses penetapan calon Ketua DPRD Binjai ini juga ada campur tangan dari wakil ketua,” ujar sumber wartawan yang menyampaikan dinamika di gedung legislatif, Rabu (12/3/2025).

Ditarik secara politik, Juli Sawitma Nasution merupakan Ketua Tim Pemenangan pasangan Amir Hamzah dan Hasanul Jihadi. Pria yang akrab disapa Sawit itu juga sukses mengantarkan Amir Hamzah dan Hasanul Jihadi sebagai kepala daerah di Binjai.

Karena itu, hubungannya dengan eksekutif kian langgeng dan mesra. Bahkan sumber wartawan menyebut, terjadi kongkalikong antara eksekutif dengan legislatif untuk memperlambat proses pelantikan calon Ketua DPRD Binjai yang telah ditetapkan atas nama Mahyadi.

“Makanya sekarang ini terjadi keretakan di internal dewan karena melihat sikap wakil ketua. Pidato perdana wali kota dan wakil wali kota saja tidak semua dewan yang hadir, itu menunjukkan buruknya hubungan di internal dewan sendiri,” bebernya.

Terpisah, Wakil Ketua I DPRD Binjai, Juli Sawitma Nasution membantah tudingan dirinya serasa orang nomor satu di gedung dewan. “Tidak ada seperti itu, tidak ada kapasitas saya (seperti Ketua DPRD Binjai),” ujar Sawit.

Sawit merupakan pensiunan Polri. Ia berubah haluan menjadi seorang politisi.

Di gedung dewan itu, adalah kali kedua ia terpilih sebagai legislator. Bahkan pada periode kedua ini, dia yang diamanahkan sebagai Ketua DPC Partai Demokrat itu sukses menambah kader partai berlambang mercy meraih kursi empuk DPRD Binjai.

Dari 3 kursi pada periode 2019-2024, kini menjadi 6 kursi pada periode 2024-2029. Dan torehan itu membuat Partai Demokrat berhak mendapat kursi pimpinan di DPRD Binjai.

“Saya ini bersyukur sajalah, diamanahkan sebagai pimpinan dan bawa 6 kursi untuk Partai Demokrat. Pak wali yang saat ini demokrat mudah-mudahan ingat bahwa sekarang adalah kader Demokrat dan semoga dapat membawa Demokrat menjadi lebih baik lagi kedepannya,” beber Sawit.

Soal memperlambat penetapan dan pelantikan Ketua DPRD Binjai, Sawit pun menepisnya. “Untuk apa saya memperlambat itu, lagian mereka juga rekan-rekan anggota dewan,” katanya.

“Surat keputusan Mahyadi dari gubernur itu turun bersamaan dengan masuknya surat dari DPP Partai Golkar yang menunjuk Kristina Gusuartini. Karena adanya surat dari DPP Partai Golkar itu, makanya kami meminta petunjuk ke Kemendagri terkait hal tersebut,” sambungnya.

Sebagian kalangan, menurut Sawit, meminta agar Mahyadi dilantik sebagai Ketua DPRD Binjai, meski surat baru dari DPP Partai Golkar menunjuk Kristina Gusuartini br Surbakti.

“Tapi hal itu tidak mungkin lah, masa iya cuma dilantik beberapa jam saja abis itu diserahkan kepada yang lain. Makanya ini kita menunggu petunjuk dari Kemendagri terkait itu,” tukasnya. (ted/han)

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|