SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Salah satu coffee shop di Jalan Slamet Riyadi Solo, ditempeli 2 buah stiker belum membayar pajak oleh Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Solo, Jumat, (27/12/2024) siang.
Kepala Bidang Penagihan Bapenda Kota Solo, Muh Rudiyanto mengutarakan bahwa penempelan stiker ini sudah sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).
“Kita sudah mengklarifikasi pemilik coffeshop sudah sampai 3 kali klarifikasi sudah kita undang ke kantor tidak ada respon sama sekali,” ungkap Rudiyanto.
Kemudian dari Bapenda Kota Solo sendiri juga sudah menerbitkan surat teguran kepada pihak pemilik. Bahkan sampai 3 kali.
“Ini sebenarnya sudah kita lakukan upaya dengan tim gabungan Satpol PP, TNI dan Polri kita stiker di depan satu (sebelumnya). Namun ternyata sudah di lepas, hari ini kita lakukan stikerisasi lagi,” sambungnya.
Rudiyanto menjelaskan bahwa pemilik coffe shop tersebut tidak melakukan kewajibannya untuk membayar dan melaporkan pajak. Terhitung dari tahun 2022 hingga tahun 2024 sekarang.
“Itu berkisar Rp 800 ribu sampai Rp 900 ribu perbulannya. Kalau dirata-rata bisa sampai jutaan,” tandasnya.
Tak berselang lama setelah penempelan stiker belum membayar pajak dilakukan. Pemilik coffeshop tersebut datang, kemudian melakukan negosiasi dengan Bapenda Kota Solo.
“Saya keberatan, sangat keberatan. Ini terlalu fullgar banget saya sebagai ownernya Kalagian. Pemkot ini kurang bersahabat. Masak usaha sekecil ini di seperti inikan,” keluh Santo.
Santopun membantah tak ada komunikasi dengan Bapenda Kota Solo. Dirinya justru menganggap Pemerintah Kota Solo yang hanya mau menangnya sendiri.
“Ada sih komunikasi, dulu saya udah pernah kesana. Hanya saja ya pemkot saja yang mau menang sendiri. Usaha umkm kecil gini kok mau di matikan seperti gini. Kasihan anak sayakan mau usaha. Padahal dia ga tau omsetnya setelah banyak kopi di sebelah sana, omset menurun banyak,” katanya.
Meski demikian, Santopun sudah berencana untuk berkunjung ke kantor Bapenda Kota Solo, Senin besok untuk mengurusnya.
“Rencana Senin nanti ketemu seperti apa. Sebagai warga negara yang baik, mau baik- baiknya seperti apa. Maksud saya pemkot jangan hanya ngejar pendapatan dia. Tapi dia harus tau kemampuan kita seperti apa,” pungkasnya. Ando