Gubernur BI Ungkap Dampak Kemenangan Donald Trump ke Pasar Keuangan Indonesia

1 week ago 10

JAKARTA-Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengungkapkan dampak kemenangan Donald Trump dalam Pemilihan Presiden di Amerika Serikat atau Pilpres AS terhadap pasar keuangan di Indonesia. Menurutnya, dampak yang paling akan terasa adalah mata uang dolar yang semakin kuat, suku bunga AS akan tetap tinggi, dan tentu saja perang dagang masih akan terus berlanjut.

“Kita lihat monitoring hari ini perkembangan Pemilu di AS yang perhitungan sementaranya Trump unggul dan prediksi-prediksi dari pasar dan kami juga melihat kemungkinan-kemungkinan akan menyebabkan mata uang dolar akan kuat, suku bunga AS akan tetap tinggi dan tentu saja perang dagang berlanjut,” ungkap Perry dalam Rapat Kerja Komisi XI DPR RI, Rabu (6/11).

Selain itu, Perry juga membeberkan, bahwa dolar yang kuat dapat memberikan tekanan pada mata uang negara-negara berkembang (emerging markets), termasuk Indonesia. Adapun dampak lainnya, bila tingkat suku bunga AS tetap tinggi, maka dapat menarik modal keluar dari negara berkembang, termasuk Indonesia, karena investor mencari imbal hasil yang lebih tinggi di pasar AS.

“Dinamika ini yang akan berdampak ke seluruh negara khususnya emerging market, termasuk Indonesia, yaitu satu tekanan-tekanan terhadap nilai tukar, kedua arus modal, dan ketiga adalah bagaimana ini berpengaruh kepada dinamika ketidakpastian di pasar keuangan,” bebernya.

Oleh sebab itu, pihaknya berkomitmen untuk menjaga stabilitas makroekonomi, yang mencakup stabilitas nilai tukar dan inflasi. Selain itu, Perry memastikan bahwa BI akan terus berkoordinasi dengan pemerintah dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) untuk memastikan ekonomi Indonesia tetap dapat tumbuh secara berkelanjutan meskipun ada tekanan eksternal.

“Ini yang kemudian kita harus respons secara hati-hati, Bank Indonesia untuk itu terus menyampaikan komitmen kami menjaga stabilitas dan turut dukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, bersinergi erat dengan pemerintah dan KSSK,” pungkasnya.

Sebelumnya, perolehan suara sementara Pemilu Presiden Amerika Serikat (AS) yang mempertemukan Donald Trump dengan Kamala Harris pada Selasa (5/11) kemarin mulai terlihat. Trump tampak terlihat unggul di beberapa daerah negara bagian.

Mengutip BBC, Donald Trump telah memenangkan perolehan suara di North Carolina dan memimpin atas Kamala Harris di beberapa negara bagian lain yang menjadi medan pertempuran yang akan menentukan pemenang pemilu AS, demikian proyek mitra BBC di AS, CBS.

CBS mengatakan Georgia condong ke arah kemenangan Trump dan dia juga unggul tipis di negara bagian Wisconsin, Pennsylvania, dan Michigan yang disebut Rust Belt. Namun hasil tersebut belum final. (*/jawapos

JAKARTA-Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengungkapkan dampak kemenangan Donald Trump dalam Pemilihan Presiden di Amerika Serikat atau Pilpres AS terhadap pasar keuangan di Indonesia. Menurutnya, dampak yang paling akan terasa adalah mata uang dolar yang semakin kuat, suku bunga AS akan tetap tinggi, dan tentu saja perang dagang masih akan terus berlanjut.

“Kita lihat monitoring hari ini perkembangan Pemilu di AS yang perhitungan sementaranya Trump unggul dan prediksi-prediksi dari pasar dan kami juga melihat kemungkinan-kemungkinan akan menyebabkan mata uang dolar akan kuat, suku bunga AS akan tetap tinggi dan tentu saja perang dagang berlanjut,” ungkap Perry dalam Rapat Kerja Komisi XI DPR RI, Rabu (6/11).

Selain itu, Perry juga membeberkan, bahwa dolar yang kuat dapat memberikan tekanan pada mata uang negara-negara berkembang (emerging markets), termasuk Indonesia. Adapun dampak lainnya, bila tingkat suku bunga AS tetap tinggi, maka dapat menarik modal keluar dari negara berkembang, termasuk Indonesia, karena investor mencari imbal hasil yang lebih tinggi di pasar AS.

“Dinamika ini yang akan berdampak ke seluruh negara khususnya emerging market, termasuk Indonesia, yaitu satu tekanan-tekanan terhadap nilai tukar, kedua arus modal, dan ketiga adalah bagaimana ini berpengaruh kepada dinamika ketidakpastian di pasar keuangan,” bebernya.

Oleh sebab itu, pihaknya berkomitmen untuk menjaga stabilitas makroekonomi, yang mencakup stabilitas nilai tukar dan inflasi. Selain itu, Perry memastikan bahwa BI akan terus berkoordinasi dengan pemerintah dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) untuk memastikan ekonomi Indonesia tetap dapat tumbuh secara berkelanjutan meskipun ada tekanan eksternal.

“Ini yang kemudian kita harus respons secara hati-hati, Bank Indonesia untuk itu terus menyampaikan komitmen kami menjaga stabilitas dan turut dukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, bersinergi erat dengan pemerintah dan KSSK,” pungkasnya.

Sebelumnya, perolehan suara sementara Pemilu Presiden Amerika Serikat (AS) yang mempertemukan Donald Trump dengan Kamala Harris pada Selasa (5/11) kemarin mulai terlihat. Trump tampak terlihat unggul di beberapa daerah negara bagian.

Mengutip BBC, Donald Trump telah memenangkan perolehan suara di North Carolina dan memimpin atas Kamala Harris di beberapa negara bagian lain yang menjadi medan pertempuran yang akan menentukan pemenang pemilu AS, demikian proyek mitra BBC di AS, CBS.

CBS mengatakan Georgia condong ke arah kemenangan Trump dan dia juga unggul tipis di negara bagian Wisconsin, Pennsylvania, dan Michigan yang disebut Rust Belt. Namun hasil tersebut belum final. (*/jawapos

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|