JAKARTA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan pentingnya pemberantasan narkoba sebagai salah satu langkah mendukung misi Astacita yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Misi ini menekankan pada penguatan reformasi politik, hukum, serta pencegahan dan pemberantasan korupsi dan narkotika, sebagai bagian dari upaya menciptakan masyarakat yang aman dan sejahtera.
Kapolri meminta seluruh jajarannya, mulai dari tingkat Mabes hingga Polres, untuk memetakan jalur masuk narkoba dan melakukan penindakan hukum tegas terhadap berbagai modus penyelundupan, termasuk yang dikendalikan dari dalam lembaga pemasyarakatan.
“Petakan jalur masuknya narkoba yang sudah sangat meresahkan dan menimbulkan capital outflow,” ujar Sigit. Untuk memotivasi jajarannya, Jenderal Sigit juga akan menerapkan sistem reward and punishment. Personel yang berhasil mengungkap kasus besar akan diberikan penghargaan, sementara yang gagal atau lalai dalam penindakan akan dievaluasi.
Kapolri menginginkan kinerja maksimal dari setiap anggota Polri dalam menanggulangi masalah narkoba, termasuk mengawasi keterlibatan internal di kalangan anggotanya.
Pemberantasan narkoba juga diarahkan untuk memperbaiki internal Polri. Anggota yang terlibat penyalahgunaan narkoba akan mendapat pembinaan, tetapi tindakan tegas seperti pemecatan akan diberlakukan jika mereka mengulangi perbuatannya.
Instruksi ini merupakan bagian dari delapan poin dalam misi Astacita, yang mencakup berbagai prioritas nasional, seperti memperkokoh ideologi, memperkuat pertahanan, mendorong swasembada pangan, dan meningkatkan lapangan kerja berkualitas.
“Saya akan memberikan reward and punishment. Bagi yang berprestasi melakukan pengungkapan besar, saya akan apresiasi. Bagi yang tidak melakukan pengungkapan, akan saya evaluasi,” ucapnya.
Selain itu, Kapolri Sigit juga menekankan bahwa pemberantasan narkoba tidak hanya menyasar pada pihak eksternal, tetapi juga kepada anggota Polri yang terlibat dalam penyalahgunaan barang haram tersebut.
“Anggota sebagai pengguna akan diberikan pembinaan rohani, disiplinkan melalui berbagai pelatihan fisik dan mental. Jika berulang, jangan ragu segera pecat,” ucapnya.
Berikut adalah misi Astacita yang dicanangkan Prabowo-Gibran: 1. Memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia (HAM).
2. Memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.
3. Meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur.4. Memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.
5. Melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.
6. Membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.
7. Memperkuat reformasi politik, hukum, dan birokrasi, serta memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi dan narkoba.
8. Memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam, dan budaya, serta peningkatan toleransi antarumat beragama untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur. (*/Jawapos)
JAKARTA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan pentingnya pemberantasan narkoba sebagai salah satu langkah mendukung misi Astacita yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Misi ini menekankan pada penguatan reformasi politik, hukum, serta pencegahan dan pemberantasan korupsi dan narkotika, sebagai bagian dari upaya menciptakan masyarakat yang aman dan sejahtera.
Kapolri meminta seluruh jajarannya, mulai dari tingkat Mabes hingga Polres, untuk memetakan jalur masuk narkoba dan melakukan penindakan hukum tegas terhadap berbagai modus penyelundupan, termasuk yang dikendalikan dari dalam lembaga pemasyarakatan.
“Petakan jalur masuknya narkoba yang sudah sangat meresahkan dan menimbulkan capital outflow,” ujar Sigit. Untuk memotivasi jajarannya, Jenderal Sigit juga akan menerapkan sistem reward and punishment. Personel yang berhasil mengungkap kasus besar akan diberikan penghargaan, sementara yang gagal atau lalai dalam penindakan akan dievaluasi.
Kapolri menginginkan kinerja maksimal dari setiap anggota Polri dalam menanggulangi masalah narkoba, termasuk mengawasi keterlibatan internal di kalangan anggotanya.
Pemberantasan narkoba juga diarahkan untuk memperbaiki internal Polri. Anggota yang terlibat penyalahgunaan narkoba akan mendapat pembinaan, tetapi tindakan tegas seperti pemecatan akan diberlakukan jika mereka mengulangi perbuatannya.
Instruksi ini merupakan bagian dari delapan poin dalam misi Astacita, yang mencakup berbagai prioritas nasional, seperti memperkokoh ideologi, memperkuat pertahanan, mendorong swasembada pangan, dan meningkatkan lapangan kerja berkualitas.
“Saya akan memberikan reward and punishment. Bagi yang berprestasi melakukan pengungkapan besar, saya akan apresiasi. Bagi yang tidak melakukan pengungkapan, akan saya evaluasi,” ucapnya.
Selain itu, Kapolri Sigit juga menekankan bahwa pemberantasan narkoba tidak hanya menyasar pada pihak eksternal, tetapi juga kepada anggota Polri yang terlibat dalam penyalahgunaan barang haram tersebut.
“Anggota sebagai pengguna akan diberikan pembinaan rohani, disiplinkan melalui berbagai pelatihan fisik dan mental. Jika berulang, jangan ragu segera pecat,” ucapnya.
Berikut adalah misi Astacita yang dicanangkan Prabowo-Gibran: 1. Memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia (HAM).
2. Memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.
3. Meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur.4. Memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.
5. Melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.
6. Membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.
7. Memperkuat reformasi politik, hukum, dan birokrasi, serta memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi dan narkoba.
8. Memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam, dan budaya, serta peningkatan toleransi antarumat beragama untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur. (*/Jawapos)