MULIA-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Puncak Jaya menggelar debat perdana antar calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Puncak Jaya, acara debat berlangsung di ruang rapat paripurna DPRD Kabupaten Puncak Jaya, Senin (28/10) kemarin.
Debat publik ini diikuti dua pasangan calon bupati dan wakil bupati Puncak Jaya, yakni nomor urut 1 pasangan calon Dr. Yuni Wonda, S.Sos., S.IP., MM dan Mus Kogoya, S.E. dan nomor urut 2 pasangan calon Miren Kogoya, SIKom dan Mendi Wonerengga.
Debat yang digelar KPU Puncak ini bertujuan memberikan kesempatan kepada para kandidat untuk memaparkan visi, misi, dan program kerja mereka. Acara ini juga menjadi ajang bagi masyarakat untuk mengenal lebih dekat para calon pemimpin daerah mereka.
Dalam debat tersebut, masing-masing pasangan calon menyampaikan berbagai program unggulan yang akan dijalankan jika terpilih. Isu-isu yang dibahas meliputi peningkatan kualitas pendidikan, pelayanan kesehatan, pembangunan infrastruktur, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Debat publik ini berjalan selama 150 menit dan terbagi dalam beberapa sesi. Sesi pertama yaitu penyampaian visi dan misi paslon, dilanjutkan dengan mempertajam/memperdalam visi dan misi. Sesi kedua yaitu menjawab pertanyaan yang telah disediakan oleh panelis. Kemudian sesi ketiga dan keempat, yakni tanya jawab dan sanggahan antar-pasangan calon. Acara debat diakhiri dengan closing statement dari masing masing pasangan calon.
MULIA-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Puncak Jaya menggelar debat perdana antar calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Puncak Jaya, acara debat berlangsung di ruang rapat paripurna DPRD Kabupaten Puncak Jaya, Senin (28/10) kemarin.
Debat publik ini diikuti dua pasangan calon bupati dan wakil bupati Puncak Jaya, yakni nomor urut 1 pasangan calon Dr. Yuni Wonda, S.Sos., S.IP., MM dan Mus Kogoya, S.E. dan nomor urut 2 pasangan calon Miren Kogoya, SIKom dan Mendi Wonerengga.
Debat yang digelar KPU Puncak ini bertujuan memberikan kesempatan kepada para kandidat untuk memaparkan visi, misi, dan program kerja mereka. Acara ini juga menjadi ajang bagi masyarakat untuk mengenal lebih dekat para calon pemimpin daerah mereka.
Dalam debat tersebut, masing-masing pasangan calon menyampaikan berbagai program unggulan yang akan dijalankan jika terpilih. Isu-isu yang dibahas meliputi peningkatan kualitas pendidikan, pelayanan kesehatan, pembangunan infrastruktur, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Debat publik ini berjalan selama 150 menit dan terbagi dalam beberapa sesi. Sesi pertama yaitu penyampaian visi dan misi paslon, dilanjutkan dengan mempertajam/memperdalam visi dan misi. Sesi kedua yaitu menjawab pertanyaan yang telah disediakan oleh panelis. Kemudian sesi ketiga dan keempat, yakni tanya jawab dan sanggahan antar-pasangan calon. Acara debat diakhiri dengan closing statement dari masing masing pasangan calon.