MERAUKE– Jika sekitar bulan Oktober 2024 lalu, 3 kapal nelayan asal Kabupaten Merauke ditangkap pihak otoritas PNG, maka kembali 3 kapal berhasil ditangkap di PNG dalam operasi gabungan antara PNG dan Australia pada Kamis (13/3/2025).
Dilaporkan ketiga kapal yang ditangkap dalam operasi gabungan PNG dan Australia itu yakni KMN Akifa 01 dan KMN Bintang Samudra 92 dari Merauke serta KM Eka Jaya (jenis kapal cumi) asal Jawa. Ketiganya lego jangkar di Pelabuhan Port Moresby dengan jumlah 40 nelayan.
Kepala Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah Kabupaten Merauke Rekianus Samkakai, S.STP, MAP dihubungi media ini mengaku belum mendapatkan laporan penangkapan itu secara resmi dari pihak KBRI.
‘’Sampai hari ini, kami belum mendapatkan laporan secara resmi dari pihak KBRI. Jadi saya belum bisa sampaikan secara detail. Tapi memang sudah ada laporan dari nelayan,’’ kata Rekianus Samkakai, Selasa (25/3).
Secara terpisah, Danlantamal XI Merauke Laksamana Muda TNI Joko Andriyanto kepada wartawan di Merauke mengakui adanya 3 kapal nelayan yang ditangkap di PNG tersebut. Dua kapal nelayan berasal dari Merauke dan satu kapal lainnya dari pulau Jawa. ‘’Untuk kapal dari pulau Jawa itu masih kami telusuri,’’ kata Danlamtamal.
Namun pihaknya, lanjut Danlantamal tetap aktif berkomunikasi dengan pihak atase keamanan PNG. ‘’Saat ini kapal masih dalma proses pemeriksaan. Kemarin, masuk karantina dan nanti setelah karantina kemudian dilakukan pemeriksaan oleh NFA,’’ terangnya.
Iapun mengimbau kepada Masyarakat nelayan, khususnya nelayan dari Merauke dan Papua Selatan pada umumnya, untuk melengkapi seluruh persyaratan berlayar terutama peta laut, GPS sehingga bisa tahu posisinya. (ulo/wen)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos
MERAUKE– Jika sekitar bulan Oktober 2024 lalu, 3 kapal nelayan asal Kabupaten Merauke ditangkap pihak otoritas PNG, maka kembali 3 kapal berhasil ditangkap di PNG dalam operasi gabungan antara PNG dan Australia pada Kamis (13/3/2025).
Dilaporkan ketiga kapal yang ditangkap dalam operasi gabungan PNG dan Australia itu yakni KMN Akifa 01 dan KMN Bintang Samudra 92 dari Merauke serta KM Eka Jaya (jenis kapal cumi) asal Jawa. Ketiganya lego jangkar di Pelabuhan Port Moresby dengan jumlah 40 nelayan.
Kepala Badan Pengelolaan Perbatasan Daerah Kabupaten Merauke Rekianus Samkakai, S.STP, MAP dihubungi media ini mengaku belum mendapatkan laporan penangkapan itu secara resmi dari pihak KBRI.
‘’Sampai hari ini, kami belum mendapatkan laporan secara resmi dari pihak KBRI. Jadi saya belum bisa sampaikan secara detail. Tapi memang sudah ada laporan dari nelayan,’’ kata Rekianus Samkakai, Selasa (25/3).
Secara terpisah, Danlantamal XI Merauke Laksamana Muda TNI Joko Andriyanto kepada wartawan di Merauke mengakui adanya 3 kapal nelayan yang ditangkap di PNG tersebut. Dua kapal nelayan berasal dari Merauke dan satu kapal lainnya dari pulau Jawa. ‘’Untuk kapal dari pulau Jawa itu masih kami telusuri,’’ kata Danlamtamal.
Namun pihaknya, lanjut Danlantamal tetap aktif berkomunikasi dengan pihak atase keamanan PNG. ‘’Saat ini kapal masih dalma proses pemeriksaan. Kemarin, masuk karantina dan nanti setelah karantina kemudian dilakukan pemeriksaan oleh NFA,’’ terangnya.
Iapun mengimbau kepada Masyarakat nelayan, khususnya nelayan dari Merauke dan Papua Selatan pada umumnya, untuk melengkapi seluruh persyaratan berlayar terutama peta laut, GPS sehingga bisa tahu posisinya. (ulo/wen)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos