JAYAPURA– Kelurahan Hamadi yang terletak di Distrik Jayapura Selatan Kota Jayapura memiliki potensi besar terhadap terjadinya bencana alam gempa bumi dan tsunami. Lurah Hamadi, Yohanes Fredi Raprap mengatakan, setelah selesainya kegiatan pendampingan program Destana pertengahan tahun ini, pihaknya melanjutkan dengan program simulasi bencana.
Sehingga forum penanggulangan bencana yang sudah dibentuk itu diberi penguatan kapasitas, dengan melibatkan pihak BMKG, BPBD kota Jayapura dan BNPB. Simulasi dan penguatan yang dilakukan itu dilakukan supaya ilmu-ilmu yang sudah didapatkan oleh masyarakat selama ini bisa ditingkatkan lagi.
“Hamadi ini masuk daerah merah untuk gempa bumi yang disertai tsunami, ketika masyarakat terus belajar dan mempersiapkan diri, harapannya tingkat resiko terhadap korban jiwa bisa ditekan atau dihindari,” ujarnya.
Selanjutnya, ketua tim kerja pengamatan gempa bumi Balai Besar BMKG Wilayah 5, Danang, mengungkapkan, wilayah Kelurahan Hamadi memiliki potensi yang sangat tinggi terhadap ancaman bencana gempa bumi dan tsunami. Karena itu, dalam kegiatan simulasi tanggap bencana kali ini, pihaknya menciptakan skenario terjadinya bencana berdasarkan skenario terburuk.
Misalnya dengan membuat sumber gempa yang ada di mega trust bagian utara Kota Jayapura yang jaraknya kurang lebih 40 km, dengan kekuatan gempa sebesar 8,7 skala Richter. Pemodelan yang dihasilkan adalah gelombang tsunami akan sampai di Kelurahan Hamadi, kurang dari 10 menit.
Dari skenario terburuk tersebut, pihaknya mengharapkan respon yang diberikan oleh kelurahan atau dari forum penanggulangan risiko bencana yang sudah dibentuk, apa saja yang dilakukan, apabila bencana tersebut benar-benar terjadi di wilayah itu.
“Hari ini kami mengadakan simulasi untuk bagaimana respon yang diambil ketika ada gempa. Ada skenario gempa terjadi di kota kemudian kita membagi beberapa kelompok masyarakat ini. Ada kelompok pedagang, kelompok sekolah, kelompok aparat dan kelompok medis dan kita buat masing-masing. Ketika skenario diberikan,respon apa yang akan dikasih dari setiap kelompok tersebut,”ujarnya. (roy/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos
JAYAPURA– Kelurahan Hamadi yang terletak di Distrik Jayapura Selatan Kota Jayapura memiliki potensi besar terhadap terjadinya bencana alam gempa bumi dan tsunami. Lurah Hamadi, Yohanes Fredi Raprap mengatakan, setelah selesainya kegiatan pendampingan program Destana pertengahan tahun ini, pihaknya melanjutkan dengan program simulasi bencana.
Sehingga forum penanggulangan bencana yang sudah dibentuk itu diberi penguatan kapasitas, dengan melibatkan pihak BMKG, BPBD kota Jayapura dan BNPB. Simulasi dan penguatan yang dilakukan itu dilakukan supaya ilmu-ilmu yang sudah didapatkan oleh masyarakat selama ini bisa ditingkatkan lagi.
“Hamadi ini masuk daerah merah untuk gempa bumi yang disertai tsunami, ketika masyarakat terus belajar dan mempersiapkan diri, harapannya tingkat resiko terhadap korban jiwa bisa ditekan atau dihindari,” ujarnya.
Selanjutnya, ketua tim kerja pengamatan gempa bumi Balai Besar BMKG Wilayah 5, Danang, mengungkapkan, wilayah Kelurahan Hamadi memiliki potensi yang sangat tinggi terhadap ancaman bencana gempa bumi dan tsunami. Karena itu, dalam kegiatan simulasi tanggap bencana kali ini, pihaknya menciptakan skenario terjadinya bencana berdasarkan skenario terburuk.
Misalnya dengan membuat sumber gempa yang ada di mega trust bagian utara Kota Jayapura yang jaraknya kurang lebih 40 km, dengan kekuatan gempa sebesar 8,7 skala Richter. Pemodelan yang dihasilkan adalah gelombang tsunami akan sampai di Kelurahan Hamadi, kurang dari 10 menit.
Dari skenario terburuk tersebut, pihaknya mengharapkan respon yang diberikan oleh kelurahan atau dari forum penanggulangan risiko bencana yang sudah dibentuk, apa saja yang dilakukan, apabila bencana tersebut benar-benar terjadi di wilayah itu.
“Hari ini kami mengadakan simulasi untuk bagaimana respon yang diambil ketika ada gempa. Ada skenario gempa terjadi di kota kemudian kita membagi beberapa kelompok masyarakat ini. Ada kelompok pedagang, kelompok sekolah, kelompok aparat dan kelompok medis dan kita buat masing-masing. Ketika skenario diberikan,respon apa yang akan dikasih dari setiap kelompok tersebut,”ujarnya. (roy/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos