Minta Dibuatkan Lampu Jalan Karena Takut Suanggi

3 weeks ago 5

JAYAPURA – Ada sejumlah aspirasi yang menarik dari kampanye dialogis yang dilakukan pasangan calon walikota dan wakil walikota Jayapura, Boy Markus Dawir-Dipo Wibowo di Rusun Dok IX Jayapura Utara, Rabu (23/10).

  Saat diberi kesempatan berbicara, satu persatu warga menyampaikan uneg-unegnya. Ada yang berkaitan dengan bangunan rusun, ada soal air bersih dan ada juga yang aneh. Meminta dibuatkan lampu jalan, karena takut suanggi (setan).

  “Kami minta bapak buatkan lampu jalan, sebab kami takut suanggi,” ujar Mery Bonay yang disambut tawa warga.

   Ia menyampaikan  pada  tahun 2019 rumahnya terbakar dan ia mencoba memasukkan proposal ke Pemkot namun tidak dijawab. “Saya sekarang numpang di adik,” akunya.

  Warga lainnya, Asti  mengatakan sejak 2 tahun lalu tempatnya di Rusun terbakar dan saat ini tinggal tanpa memiliki atap. “Kalau hujan bocor pak. Lalu kami minta ada keamanan disini,” tambahnya.

  Iapun melanjutkan bahwa jika warga sepakat memilih, maka BMD dan Dipo harus memastikan tidak sulit ditemui.  “Kami akan cari ke kantor walikota dan jika tidak ada, kami akan datang cari ke rumah,” bebernya.

   Mendengar ini, Boy Dawir Nampak tersenyum dan tegas mengatakan bahwa rumahnya tak memiliki pagar sehingga siapa saja bisa masuk. “Saya siap saja kalau mau datang cari saya. Toh rumah saya juga tidak pakai pagar. Berbeda dengan yang lain. Bisa dicek,” tegasnya.

   Disini BMD juga menjanjikan bahwa jika BPK setuju untuk dilakukan perbaikan rusun maka hal tersebut akan dilakukan. Nampaknya ini juga yang menjadi keluhan warga rusun karena sejak dibangun ternyata banyak bagian bangunan yang rusak.

   “Yang penting BPK setuju, kami siap bangun. Segera kami koordinasikan dengan menteri PUPR termasuk pak AHY yang juga menteri koordinator pembangunan. Kami pikir dua menteri dari Partai Demokrat ini sangat terbuka dengan aspirasi – aspirasi dari wilayah timur termasuk Papua,” tutupnya.

   Sebelumnya BMD dan Dipo sempat diarak warga menggunakan perahu dan tari – tarian adat dari Saireri saat menuju rusun. (ade/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA – Ada sejumlah aspirasi yang menarik dari kampanye dialogis yang dilakukan pasangan calon walikota dan wakil walikota Jayapura, Boy Markus Dawir-Dipo Wibowo di Rusun Dok IX Jayapura Utara, Rabu (23/10).

  Saat diberi kesempatan berbicara, satu persatu warga menyampaikan uneg-unegnya. Ada yang berkaitan dengan bangunan rusun, ada soal air bersih dan ada juga yang aneh. Meminta dibuatkan lampu jalan, karena takut suanggi (setan).

  “Kami minta bapak buatkan lampu jalan, sebab kami takut suanggi,” ujar Mery Bonay yang disambut tawa warga.

   Ia menyampaikan  pada  tahun 2019 rumahnya terbakar dan ia mencoba memasukkan proposal ke Pemkot namun tidak dijawab. “Saya sekarang numpang di adik,” akunya.

  Warga lainnya, Asti  mengatakan sejak 2 tahun lalu tempatnya di Rusun terbakar dan saat ini tinggal tanpa memiliki atap. “Kalau hujan bocor pak. Lalu kami minta ada keamanan disini,” tambahnya.

  Iapun melanjutkan bahwa jika warga sepakat memilih, maka BMD dan Dipo harus memastikan tidak sulit ditemui.  “Kami akan cari ke kantor walikota dan jika tidak ada, kami akan datang cari ke rumah,” bebernya.

   Mendengar ini, Boy Dawir Nampak tersenyum dan tegas mengatakan bahwa rumahnya tak memiliki pagar sehingga siapa saja bisa masuk. “Saya siap saja kalau mau datang cari saya. Toh rumah saya juga tidak pakai pagar. Berbeda dengan yang lain. Bisa dicek,” tegasnya.

   Disini BMD juga menjanjikan bahwa jika BPK setuju untuk dilakukan perbaikan rusun maka hal tersebut akan dilakukan. Nampaknya ini juga yang menjadi keluhan warga rusun karena sejak dibangun ternyata banyak bagian bangunan yang rusak.

   “Yang penting BPK setuju, kami siap bangun. Segera kami koordinasikan dengan menteri PUPR termasuk pak AHY yang juga menteri koordinator pembangunan. Kami pikir dua menteri dari Partai Demokrat ini sangat terbuka dengan aspirasi – aspirasi dari wilayah timur termasuk Papua,” tutupnya.

   Sebelumnya BMD dan Dipo sempat diarak warga menggunakan perahu dan tari – tarian adat dari Saireri saat menuju rusun. (ade/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|