JAYAPURA – Banjir yang merendam Kota Jayapura pada Minggu (30/3) dan Rabu (2/4) subuh, telah berangsur surut secara menyeluruh pada Rabu (2/4). Namun banjir yang merendam di Kota Jayapura itu menyisakan tumpukan sampah yang cukup parah di beberapa titik.
Salah satu titik yang menjadi langganan tumpukan sampah pasca banjir di Kota Jayapura adalah Kali Acay. Kali yang terletak di Distrik Abepura, Kota Jayapura itu tidak luput dari perhatian masyarakat.
Tumpukan sampah di Kali Acay itu merupakan masalah yang serius dan perlu ditangani. Namun pada kenyataannya pemerintah setempat hingga kini belum melakukan pembersihan di wilayah tersebut.
Akibatnya Kali Acay sering meluap dan menyebabkan banjir, terutama setelah hujan. Dikarenakan tumpukan sampah aliran sungai itu semakin banyak sehingga kapasitas tampung sungai semakin kecil serta jalur pengaliran air juga jadi terhambat.
Menurut warga setempat, tumpukan sampah di Kali Acay telah menjadi masalah yang berkelanjutan. “Kami sudah bosan dengan tumpukan sampah di Kali Acay. Setiap kali hujan, sampah-sampah ini kembali menggunung dan mengancam kebersihan lingkungan kami,” kata Yohana (34), warga Abepura, Jumat (4/4).
Seperti diketahui tumpukan sampah di Kali Acay Abepura kembali menjadi perhatian masyarakat setempat. Setelah hujan deras mengguyur wilayah Abepura, Kali Acay kembali dipenuhi dengan tumpukan sampah yang mengancam kebersihan lingkungan.
Namun, masyarakat juga diharapkan untuk berpartisipasi dalam menjaga kebersihan lingkungan. “Kita semua harus bekerja sama untuk menjaga kebersihan lingkungan. Jangan membuang sampah sembarangan dan mari kita jaga kebersihan Kali Acay,” kata Yohana.
Warga lain, Hamis (32) mengatakan tumpukan sampah di kali kembali menjadi perhatian karena mengeluarkan bau tak sedap yang sangat mengganggu.
Menurutnya, bau tak sedap dari tumpukan sampah tersebut telah membuat mereka merasa tidak nyaman. “Kami tidak bisa lagi membuka jendela rumah kami karena bau tak sedap dari tumpukan sampah tersebut,” kata Hamis, kepada Cenderawasih Pos.
“Bau tak sedap tersebut juga telah membuat masyarakat khawatir tentang kesehatan mereka. “Kami khawatir bahwa bau tak sedap tersebut dapat menyebabkan penyakit,” tambahnya.
JAYAPURA – Banjir yang merendam Kota Jayapura pada Minggu (30/3) dan Rabu (2/4) subuh, telah berangsur surut secara menyeluruh pada Rabu (2/4). Namun banjir yang merendam di Kota Jayapura itu menyisakan tumpukan sampah yang cukup parah di beberapa titik.
Salah satu titik yang menjadi langganan tumpukan sampah pasca banjir di Kota Jayapura adalah Kali Acay. Kali yang terletak di Distrik Abepura, Kota Jayapura itu tidak luput dari perhatian masyarakat.
Tumpukan sampah di Kali Acay itu merupakan masalah yang serius dan perlu ditangani. Namun pada kenyataannya pemerintah setempat hingga kini belum melakukan pembersihan di wilayah tersebut.
Akibatnya Kali Acay sering meluap dan menyebabkan banjir, terutama setelah hujan. Dikarenakan tumpukan sampah aliran sungai itu semakin banyak sehingga kapasitas tampung sungai semakin kecil serta jalur pengaliran air juga jadi terhambat.
Menurut warga setempat, tumpukan sampah di Kali Acay telah menjadi masalah yang berkelanjutan. “Kami sudah bosan dengan tumpukan sampah di Kali Acay. Setiap kali hujan, sampah-sampah ini kembali menggunung dan mengancam kebersihan lingkungan kami,” kata Yohana (34), warga Abepura, Jumat (4/4).
Seperti diketahui tumpukan sampah di Kali Acay Abepura kembali menjadi perhatian masyarakat setempat. Setelah hujan deras mengguyur wilayah Abepura, Kali Acay kembali dipenuhi dengan tumpukan sampah yang mengancam kebersihan lingkungan.
Namun, masyarakat juga diharapkan untuk berpartisipasi dalam menjaga kebersihan lingkungan. “Kita semua harus bekerja sama untuk menjaga kebersihan lingkungan. Jangan membuang sampah sembarangan dan mari kita jaga kebersihan Kali Acay,” kata Yohana.
Warga lain, Hamis (32) mengatakan tumpukan sampah di kali kembali menjadi perhatian karena mengeluarkan bau tak sedap yang sangat mengganggu.
Menurutnya, bau tak sedap dari tumpukan sampah tersebut telah membuat mereka merasa tidak nyaman. “Kami tidak bisa lagi membuka jendela rumah kami karena bau tak sedap dari tumpukan sampah tersebut,” kata Hamis, kepada Cenderawasih Pos.
“Bau tak sedap tersebut juga telah membuat masyarakat khawatir tentang kesehatan mereka. “Kami khawatir bahwa bau tak sedap tersebut dapat menyebabkan penyakit,” tambahnya.