Pemko Tebingtinggi Efisiensikan Anggaran KONI, Anton: Prestasi Atlet Dikorbankan

2 days ago 5

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota Tebingtinggi (Pemko) melalui Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Tebingtinggi mengumumkan pemotongan anggaran untuk Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Tebingtinggi sebesar 50 persen.

Pengumuman tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas (Kadisporapar) melalui Kepala Bidang Olahraga Hendra , yang menyatakan langkah ini diambil sebagai bagian dari efisiensi anggaran.

Ketua KONI Tebingtinggi, Anton, menyayangkan keputusan tersebut. Ia menjelaskan bahwa anggaran yang sebelumnya sebesar Rp 2 miliar rupiah kini terpangkas menjadi hanya Rp 700 juta rupiah untuk tahun 2023, 2024, dan 2025.

“Dengan pemotongan terbaru maka anggaran KONI menjadi Rp 350 juta, yang tentunya berdampak signifikan terhadap program-program yang telah direncanakan,” kesal Anton.

Ungkap Anton, dengan pemotongan ini sangat disesalkan, terutama karena program yang kami buat terfokus pada pengembangan atlet. “Kami sedang mempersiapkan Training Camp (TC) untuk kejuaraan Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) dan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov),” beber Anton di Sekretariat Kantor KONI Jalan Sudirman Kota Tebingtinggi, Jumat (28/3).

Anton kembali menegaskan bahwa jika hibah KONI benar-benar dipotong, maka Tebingtinggi tidak akan dapat mengikuti kejuaraan-kejuaraan selama tahun 2025, yang berarti tidak ada kegiatan olahraga apapun di daerah ini.

“Program-program yang kami siapkan difokuskan pada pembinaan untuk mencapai prestasi. Tanpa dukungan anggaran yang memadai, semua upaya ini terancam gagal,” jelas Anton.

Anton berharap agar pihak Pemko Tebingtinggi melalui Wali Kota Tebingtinggi Iman Irdian Saragih dapat mempertimbangkan kembali keputusan pemotongan anggaran ini, demi masa depan olahraga di Tebingtinggi dan untuk mendukung pengembangan atlet yang berpotensi.

Dengan situasi ini, KONI Tebingtinggi berkomitmen untuk terus mencari solusi dan alternatif agar tetap dapat mengadakan kegiatan olahraga meskipun dengan keterbatasan anggaran.

“Pemko Tebingtinggi harus berpikir bijak, pemotongan efisiensi ini harusnya untuk perjalanan dinas tersebut, bukan untuk kepentingan kemajuan dan prestasi atlit yang dibatasi,” tutup Anton.

Sementara itu Kadisporpar Kota Tebingtinggi Syahdama Yanto terkait hal ini belum memberikan keterangan. (ian/han)

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota Tebingtinggi (Pemko) melalui Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Tebingtinggi mengumumkan pemotongan anggaran untuk Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Tebingtinggi sebesar 50 persen.

Pengumuman tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas (Kadisporapar) melalui Kepala Bidang Olahraga Hendra , yang menyatakan langkah ini diambil sebagai bagian dari efisiensi anggaran.

Ketua KONI Tebingtinggi, Anton, menyayangkan keputusan tersebut. Ia menjelaskan bahwa anggaran yang sebelumnya sebesar Rp 2 miliar rupiah kini terpangkas menjadi hanya Rp 700 juta rupiah untuk tahun 2023, 2024, dan 2025.

“Dengan pemotongan terbaru maka anggaran KONI menjadi Rp 350 juta, yang tentunya berdampak signifikan terhadap program-program yang telah direncanakan,” kesal Anton.

Ungkap Anton, dengan pemotongan ini sangat disesalkan, terutama karena program yang kami buat terfokus pada pengembangan atlet. “Kami sedang mempersiapkan Training Camp (TC) untuk kejuaraan Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) dan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov),” beber Anton di Sekretariat Kantor KONI Jalan Sudirman Kota Tebingtinggi, Jumat (28/3).

Anton kembali menegaskan bahwa jika hibah KONI benar-benar dipotong, maka Tebingtinggi tidak akan dapat mengikuti kejuaraan-kejuaraan selama tahun 2025, yang berarti tidak ada kegiatan olahraga apapun di daerah ini.

“Program-program yang kami siapkan difokuskan pada pembinaan untuk mencapai prestasi. Tanpa dukungan anggaran yang memadai, semua upaya ini terancam gagal,” jelas Anton.

Anton berharap agar pihak Pemko Tebingtinggi melalui Wali Kota Tebingtinggi Iman Irdian Saragih dapat mempertimbangkan kembali keputusan pemotongan anggaran ini, demi masa depan olahraga di Tebingtinggi dan untuk mendukung pengembangan atlet yang berpotensi.

Dengan situasi ini, KONI Tebingtinggi berkomitmen untuk terus mencari solusi dan alternatif agar tetap dapat mengadakan kegiatan olahraga meskipun dengan keterbatasan anggaran.

“Pemko Tebingtinggi harus berpikir bijak, pemotongan efisiensi ini harusnya untuk perjalanan dinas tersebut, bukan untuk kepentingan kemajuan dan prestasi atlit yang dibatasi,” tutup Anton.

Sementara itu Kadisporpar Kota Tebingtinggi Syahdama Yanto terkait hal ini belum memberikan keterangan. (ian/han)

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|