MERAUKE– Dinas Ketahanan Pangan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Merauke memperkirakan, populasi sapi di Merauke terus mengalami pertumbuhan.
‘’Saat ini, populasi ternak sapi di Kabupaten Merauke diperkirakan mencapia 43.000 ekor. Populasi in merupakan yang tertinggi di Tanah Papua,’’ kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Merauke Martha Bayu Wijaya menjawab pertanyaan media ini.
Menurut mantan Sekretaris Dinas Perikanan Kabupaten Merauke ini berbagai Langkah strategis yang dilakukan dalam meningkatkan populasi sapi di Merauke, diantaranya terkait dengan seleksi ternak betina yang dipotong. Untuk betina muda, tidak diperbolehkan untuk disembeli. Selain itu, dilakukan inseminasi buatan. ‘’Kita juga melakukan inseminasi buatan,’’ terangnya.
Hanya saja diakui Martha Bayu Wijaya bahwa perhitungan yang dikeluarkan oleh Badan Statistik Kabupaten Merauke terkait populasi sapi jauh berbeda yakni hanya 16.000 ekor sapi. Ini terjadi, kata dia,karena BPS tidak menghitung pegawai maupun petani yang memiliki ternak sapi.
‘’Yang mereka hitung itu hanya mereka yang betul-betul peternak. Sedangka ASN, petani yang juga memiliki ternak sapi tidak dihitung. Padahal, Sebagian petani juga memiliki ternak sapi. Begitu juga pegawai negeri sipil punya ternak sapi,’’ tambahnya. (ulo/wen)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos
MERAUKE– Dinas Ketahanan Pangan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Merauke memperkirakan, populasi sapi di Merauke terus mengalami pertumbuhan.
‘’Saat ini, populasi ternak sapi di Kabupaten Merauke diperkirakan mencapia 43.000 ekor. Populasi in merupakan yang tertinggi di Tanah Papua,’’ kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Merauke Martha Bayu Wijaya menjawab pertanyaan media ini.
Menurut mantan Sekretaris Dinas Perikanan Kabupaten Merauke ini berbagai Langkah strategis yang dilakukan dalam meningkatkan populasi sapi di Merauke, diantaranya terkait dengan seleksi ternak betina yang dipotong. Untuk betina muda, tidak diperbolehkan untuk disembeli. Selain itu, dilakukan inseminasi buatan. ‘’Kita juga melakukan inseminasi buatan,’’ terangnya.
Hanya saja diakui Martha Bayu Wijaya bahwa perhitungan yang dikeluarkan oleh Badan Statistik Kabupaten Merauke terkait populasi sapi jauh berbeda yakni hanya 16.000 ekor sapi. Ini terjadi, kata dia,karena BPS tidak menghitung pegawai maupun petani yang memiliki ternak sapi.
‘’Yang mereka hitung itu hanya mereka yang betul-betul peternak. Sedangka ASN, petani yang juga memiliki ternak sapi tidak dihitung. Padahal, Sebagian petani juga memiliki ternak sapi. Begitu juga pegawai negeri sipil punya ternak sapi,’’ tambahnya. (ulo/wen)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos