SLEMAN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sempat heboh dan viral kasus klitih, teryata ketahuan mereka adalah kelompok remaja yang niatnya hendak melakukan tawuran dengan kelompok lain.
Namun, aksi yang bernarasi penangkapan pelaku “klitih” itu sempat menjadi viral di media sosial. Tak kurang pihak kepolisian pun ikut turun tangan, menyelidiki perkara tersebut.
Insiden itu diunggah akun X @merapi_uncover yang menyebutkan peristiwa tersebut terjadi di Dusun Karanganyar, Wedomartani.
“Pukul 02:58 Klitih tertangkap min di Karanganyar, Wedomartani. Melempar sebuah botol dan sempat kejar⊃2;an sama warga akhirnya menabrak batu dan terjatuh, sekarang sudah diamankan di polsek setempat,” tulis keterangan akun tersebut, Selasa (31/12/2024).
Unggahan tersebut disertai dengan video yang memperlihatkan seorang remaja sedang dikerumuni sejumlah orang. Remaja tersebut meminta ampun.
Saat dikonfirmasi, Kasihumas Polresta Sleman, Iptu Salamun mengatakan remaja tersebut bersama rekannya sudah diamankan di Polsek Ngemplak.
Namun bukan merupakan pelaku klitih, seperti yang disebutkan di media sosial, melainkan pelaku yang berencana melakukan tawuran dengan kelompok lain, pada dinihari di wilayah simpang tiga Saren, Wedomartani, Ngemplak. Terduga pelaku berjumlah enam orang remaja.
“Mereka kami lakukan pembinaan. Karena alat yang dipakai (buat tawuran) belum digunakan. Dan bukan termasuk sajam (senjata tajam),” ujar Salamun.
Ke-enam pelaku berisinial M.AG (15), AAB (16) dan M.RU (17) ketiganya warga Ngaglik. Kemudian HAM (16) dan MR (18) warga Ngemplak serta FMR (18) warga Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman.
Iptu Salamun menceritakan, kronologi kejadian yang viral tersebut bermula, ketika M.AG pada Senin malam sekira pukul 23.00 WIB mengajak temannya, AAB untuk membantu membalaskan dendam atas permasalahan yang dihadapi.
Permintaan bantuan disanggupi AAB, yang kebetulan malam itu sedang bersama teman-temannya. Setelah semua setuju membantu, mereka kemudian bertemu.
Pertemuan untuk membahas penentuan lokasi perkelahian dengan lawan, yang disepakati melalui WhatsApp di simpang tiga Saren, Wedomartani, Ngemplak.
“Setelah disepakati rombongan ini menyiapkan beberapa alat untuk perkelahian,” ujar dia.
Alat yang disiapkan untuk berkelahi, antara lain, batu, ikat pinggang yang dimodifikasi dengan besi dan deker pelindung kaki.
Rencana tawuran disepakati sekira pukul 01.00 WIB. Saat itu, di lokasi yang disepakati, AAB yang berada di posisi depan rombongan melihat rombongan lain yang jumlahnya lebih besar.
Mengingat, kalah jumlah dan kekuatan, AAB bersama rombongannya lari berpencar untuk menghindari kejaran rombongan lawan.
“Beberapa rombongan dari AAB ini diamankan warga,” ujar Salamun.
Kasus tersebut kini ditangani Polsek Ngemplak.
Pihak Kepolisian telah mendatangi lokasi kejadian, melakukan olah TKP awal, mengumpulkan barang bukti dan memeriksa para remaja yang diamankan warga.