Suasana Mirip Pandemi Corona, Petugas Bermasker Semprot Disinfektan di Pasar Hewan Wonogiri

2 days ago 8
SemprotPenyemprotan disinfektan di Pasar Hewan Pracimantoro Wonogiri. Joglosemarnews.com/Aris Arianto

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Upaya penyemprotan disinfektan secara serentak dilakukan di seluruh pasar hewan di Kabupaten Wonogiri, Sabtu (4/1/2025).

Suasana yang terlihat mengingatkan pada masa pandemi Corona alias COVID-19, di mana petugas bermasker turun langsung menyemprotkan cairan disinfektan ke berbagai sudut pasar.

Penyemprotan dilakukan setelah keputusan penutupan sementara pasar hewan yang dikeluarkan pemerintah daerah. Langkah ini diambil sebagai upaya antisipasi menyusul kekhawatiran terhadap potensi penyebaran penyakit pada hewan ternak.

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, yang akrab disapa Bupati Jekek, langsung memimpin proses penyemprotan di pasar hewan Pracimantoro.

“Langkah ini adalah bentuk tanggung jawab pemerintah untuk memastikan keamanan dan kesehatan, baik untuk para pedagang maupun masyarakat,” ujar Bupati Jekek.

Tidak hanya di Pracimantoro, total 17 pasar hewan di Wonogiri dilakukan penyemprotan serentak. Area yang disemprot meliputi halaman, tempat parkir, warung, hingga tiang pengikat tali kekang hewan. Para petugas yang bertugas juga terlihat menggunakan masker dan alat pelindung diri seperti masa pandemi Corona alias COVID-19, menambah kesan bahwa situasi darurat sedang berlangsung.

Salah satu peternak, Sumardi, mengaku suasana yang terjadi mengingatkannya pada masa sulit pandemi beberapa tahun lalu.

“Dulu waktu Corona, petugas juga bermasker begini. Bedanya, sekarang fokusnya untuk kesehatan hewan,” katanya.

Langkah antisipasi ini diapresiasi oleh masyarakat Wonogiri, terutama para peternak yang khawatir penyakit pada hewan ternak dapat menyebar lebih luas. Pemerintah daerah menegaskan bahwa penutupan sementara pasar hewan hanya bersifat preventif dan dijadwalkan akan dibuka kembali setelah kondisi dinyatakan aman.

“Kami berharap masyarakat memahami dan mendukung langkah ini, karena kesehatan hewan ternak juga sangat penting untuk keberlangsungan ekonomi di sektor peternakan,” pungkas Bupati Jekek.

Untuk diketahui Pemerintah Kabupaten Wonogiri mengambil langkah tegas dengan menutup seluruh pasar hewan di wilayahnya akibat meningkatnya kasus penyakit mulut dan kuku (PMK).

Keputusan ini tertuang dalam Surat Edaran (SE) Bupati Wonogiri Nomor 014 Tahun 2025 tentang Penutupan Sementara Pasar Hewan Sapi dan Kambing.

Surat edaran tersebut diterbitkan pada 3 Januari 2025, dan penutupan berlaku mulai hari yang sama hingga 9 Januari 2025, atau selama tujuh hari. Langkah ini bertujuan untuk memprioritaskan kesehatan dan keselamatan hewan ternak, serta memutus rantai penyebaran PMK yang semakin mengkhawatirkan.

Bupati Wonogiri Joko Sutopo, yang akrab disapa Bupati Jekek dalam SE, menyatakan bahwa keputusan ini merupakan respons cepat atas perkembangan kasus PMK di Wonogiri.

Penutupan ini adalah upaya serius untuk melindungi ternak di Wonogiri dan meminimalkan dampak ekonomi yang lebih besar akibat wabah ini.

Penutupan pasar hewan seluruh Wonogiri ini dilaksanakan untuk memprioritaskan kesehatan dan keselamatan. Sekaligus memutus mata rantai PMK.

Selama penutupan berlangsung, seluruh aktivitas jual beli hewan ternak, baik di dalam maupun sekitar pasar hewan, dilarang. Pemerintah Kabupaten Wonogiri juga akan melakukan sterilisasi di area pasar hewan serta mengevaluasi kebijakan yang ada untuk mengatasi wabah PMK secara efektif.

Pemkab Wonogiri mengimbau masyarakat, terutama peternak, untuk tetap tenang dan mengikuti arahan yang telah diberikan.

Diharapkan, langkah ini dapat segera mengendalikan penyebaran PMK dan aktivitas pasar hewan dapat kembali berjalan normal. Aris Arianto

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|