SENTANI – Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Jayapura akui, khusus ditahun 2025, berkaitan dengan recofusing anggaran, maka ada banyak program terpaksa tidak dilakukan.
Seperti yang diungkapkan, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Jayapura, Suliyono bahwa tahun ini pihaknya lakukan beberapa penyesuaian kegiatan akibat dampak dari recofusing.
“Kami khusus tahun ini, lebih memilih program yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, seperti pemanfaatan pekarangan rumah, dengan tanaman-tanaman seperti jagung, cabai, umbi-umbian dan sebagainya,” katanya kepada Cenderawasih Pos, Selasa (11/3) kemarin.
Diakuinya, untuk bantuan beras dan sebagainya, di tahun ini tidak bisa dilaksanakan, karena recofusing, sehingga program yang bersumber dari APBD tidak dapat dilakukan semaksimal tahun lalu.
“Anggaran kita ditahun ini kurang lebih Rp 5 miliar alami penurunan dari tahun sebelumnya Rp 7 miliar, anggaran Rp 5 miliar tersebut sudah termasuk dana Otsus sebesar Rp 2,5 miliar, dan ditambah DAK dan DAU,” terangnya.
Diakuinya, untuk program bantuan dari APBN pihaknya masih menunggu kebijakan pusat, dan Khusus untuk program prioritas yang dilakukan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Jayapura adalah ajak masyarakat manfaatkan pekarangan rumah dengan tanaman-tanaman yang sering jadi penyumbang inflasi.
“Nantinya untuk program ini akan kita kolaborasi dengan dinas-dinas terkait, mengenai pola penanaman, bahkan tidak menutup kemungkinan kita bisa berikan bibit-bibit tanaman seperti cabai, jagung, dan sebagainya,” terangnya. (ana)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos
SENTANI – Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Jayapura akui, khusus ditahun 2025, berkaitan dengan recofusing anggaran, maka ada banyak program terpaksa tidak dilakukan.
Seperti yang diungkapkan, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Jayapura, Suliyono bahwa tahun ini pihaknya lakukan beberapa penyesuaian kegiatan akibat dampak dari recofusing.
“Kami khusus tahun ini, lebih memilih program yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, seperti pemanfaatan pekarangan rumah, dengan tanaman-tanaman seperti jagung, cabai, umbi-umbian dan sebagainya,” katanya kepada Cenderawasih Pos, Selasa (11/3) kemarin.
Diakuinya, untuk bantuan beras dan sebagainya, di tahun ini tidak bisa dilaksanakan, karena recofusing, sehingga program yang bersumber dari APBD tidak dapat dilakukan semaksimal tahun lalu.
“Anggaran kita ditahun ini kurang lebih Rp 5 miliar alami penurunan dari tahun sebelumnya Rp 7 miliar, anggaran Rp 5 miliar tersebut sudah termasuk dana Otsus sebesar Rp 2,5 miliar, dan ditambah DAK dan DAU,” terangnya.
Diakuinya, untuk program bantuan dari APBN pihaknya masih menunggu kebijakan pusat, dan Khusus untuk program prioritas yang dilakukan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Jayapura adalah ajak masyarakat manfaatkan pekarangan rumah dengan tanaman-tanaman yang sering jadi penyumbang inflasi.
“Nantinya untuk program ini akan kita kolaborasi dengan dinas-dinas terkait, mengenai pola penanaman, bahkan tidak menutup kemungkinan kita bisa berikan bibit-bibit tanaman seperti cabai, jagung, dan sebagainya,” terangnya. (ana)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos