Tiga Peluru Meletus, Seorang Pedagang Tewas Terkapar

3 weeks ago 12

JAYAPURA – Kasus penembakan warga sipil kembali terjadi di Kabupaten Puncak Jaya. Penembakan yang di lakukan oleh orang tidak dikenal (OTK) itu terjadi di Distrik Pagaleme, Kabupaten Puncak Jaya, Senin (21/10/2024) yang mengakibatkan salah seorang warga sipil tewas tertembak.

Polres Puncak Jaya telah melakukan olah TKP dan memeriksa saksi-saksi yang mengetahui terjadinya penembakan tersebut guna mengidentifikasi pelaku dan motif kekerasan menggunakan senjata api yang menyebabkan korban meninggal dunia. Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo, saat dikonfirmasi telah membenarkan peristiwa penembakan tersebut.

“Pukul 18.50 WIT keponakan korban yang bernama Noval (17) datang melapor ke Mako Polres Puncak Jaya bahwa telah terjadi penembakan di dalam kios kompleks Kuburan 7, Kamp. Pagaleme, Distrik Pagaleme Kab. Puncak Jaya,” ucap Kabid Humas Polda Papua melalui siaran persnya, Selasa (22/10).

Sementara itu, Kapolres Puncak Jaya, AKBP Kuswara, menjelaskan bahwa saat sebelum kejadian tersebut, ada dua (2) orang berdiri di depan Kios dengan gerak-gerik yang mencurigakan, kemudian saksi menyuruh korban untuk menutup kios, tetapi tidak dihiraukan oleh korban.

“Pada saat saksi sedang menunduk untuk mengambil uang di dalam karton guna dihitung, tiba-tiba terdengar bunyi letusan senjata api sebanyak 3 kali yang mana saat itu langsung mengenai korban Jamaluddin Alias Dg Eppe dan korban langsung terkapar disamping kursi dengan wajah yang sudah berlumuran darah,” jelas saksi yang disampaikan kapolres.

Lanjut Kapolres jelaskan, setelah kejadian tersebut anak korban mengirimkan pesan suara Via Whatsap ke group keluarga, yang mana berisi tangisan anak korban dan teriakan “bapak bapak” sedangkan istri korban berlari ke luar kios untuk meminta pertolongan.

“Berselang beberapa menit kemudian, datang adik Korban Muhammad Arief dari rumahnya menuju rumah korban (TKP), dan keponakan korban disuruh oleh keluarga untuk melaporkan kejadian tersebut kepada Pihak Kepolisian,” terang Kapolres.

Kapolres menambahkan bahwa situasi keamanan di Kota Mulia Kabupaten Puncak Jaya pasca kejadian penembakan masih aman terkendali, Polres Puncak Jaya meningkatkan patroli dan kewaspadaan guna mengantisipasi tidak terjadi gangguan keamanan yang sama oleh OTK.

“Kepada masyarakat di sekitar Kota Mulia, agar tetap tenang dan tidak mudah terhasut oleh isu-isu yang meresahkan yang dapat mengganggu situasi keamanan,” tambahnya.

Kapolres juga menghimbau kepada masyarakat, ketika melihat adanya orang-orang yang mencurigakan agar segera menginformasikan ke Pihak Kepolisian sehingga Anggota Polres dapat melakukan tindakan segera untuk mencegah terjadinya kekerasan yang dapat menimbulkan jatuhnya korban masyarakat.

JAYAPURA – Kasus penembakan warga sipil kembali terjadi di Kabupaten Puncak Jaya. Penembakan yang di lakukan oleh orang tidak dikenal (OTK) itu terjadi di Distrik Pagaleme, Kabupaten Puncak Jaya, Senin (21/10/2024) yang mengakibatkan salah seorang warga sipil tewas tertembak.

Polres Puncak Jaya telah melakukan olah TKP dan memeriksa saksi-saksi yang mengetahui terjadinya penembakan tersebut guna mengidentifikasi pelaku dan motif kekerasan menggunakan senjata api yang menyebabkan korban meninggal dunia. Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo, saat dikonfirmasi telah membenarkan peristiwa penembakan tersebut.

“Pukul 18.50 WIT keponakan korban yang bernama Noval (17) datang melapor ke Mako Polres Puncak Jaya bahwa telah terjadi penembakan di dalam kios kompleks Kuburan 7, Kamp. Pagaleme, Distrik Pagaleme Kab. Puncak Jaya,” ucap Kabid Humas Polda Papua melalui siaran persnya, Selasa (22/10).

Sementara itu, Kapolres Puncak Jaya, AKBP Kuswara, menjelaskan bahwa saat sebelum kejadian tersebut, ada dua (2) orang berdiri di depan Kios dengan gerak-gerik yang mencurigakan, kemudian saksi menyuruh korban untuk menutup kios, tetapi tidak dihiraukan oleh korban.

“Pada saat saksi sedang menunduk untuk mengambil uang di dalam karton guna dihitung, tiba-tiba terdengar bunyi letusan senjata api sebanyak 3 kali yang mana saat itu langsung mengenai korban Jamaluddin Alias Dg Eppe dan korban langsung terkapar disamping kursi dengan wajah yang sudah berlumuran darah,” jelas saksi yang disampaikan kapolres.

Lanjut Kapolres jelaskan, setelah kejadian tersebut anak korban mengirimkan pesan suara Via Whatsap ke group keluarga, yang mana berisi tangisan anak korban dan teriakan “bapak bapak” sedangkan istri korban berlari ke luar kios untuk meminta pertolongan.

“Berselang beberapa menit kemudian, datang adik Korban Muhammad Arief dari rumahnya menuju rumah korban (TKP), dan keponakan korban disuruh oleh keluarga untuk melaporkan kejadian tersebut kepada Pihak Kepolisian,” terang Kapolres.

Kapolres menambahkan bahwa situasi keamanan di Kota Mulia Kabupaten Puncak Jaya pasca kejadian penembakan masih aman terkendali, Polres Puncak Jaya meningkatkan patroli dan kewaspadaan guna mengantisipasi tidak terjadi gangguan keamanan yang sama oleh OTK.

“Kepada masyarakat di sekitar Kota Mulia, agar tetap tenang dan tidak mudah terhasut oleh isu-isu yang meresahkan yang dapat mengganggu situasi keamanan,” tambahnya.

Kapolres juga menghimbau kepada masyarakat, ketika melihat adanya orang-orang yang mencurigakan agar segera menginformasikan ke Pihak Kepolisian sehingga Anggota Polres dapat melakukan tindakan segera untuk mencegah terjadinya kekerasan yang dapat menimbulkan jatuhnya korban masyarakat.

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|