MERAUKE– Masyarakat Kabupaten Merauke yang tinggal di sepanjang pesisir pantai di Kabupaten Merauke diingatkan untuk selalu mewapadai terjadinya banjir rob.
Prakirawan BMKG Merauke Yunita ditemui di kantornya mengatakan bahwa banjir rob atau pasang tinggi air laut tersebut terjadi dari tanggal 1-7 April 2025. ‘’Pasang tinggi ini terjadi dari 1-7 April 2025,’’ kata Yunita, Jumat (4/4).
Yunita menjelaskan, pasang tinggi air laut yang terjadi itu karena adanya fenomea ferigi atau jarak antara bumi dan bulan yang sangat dekat.
‘’Interaksi antara bulan dan bumi yang sangat dekat ini mengakibatkan adanya gelombang pasang dan surut. Gelombang maksimum yang terjadi pada tanggal 1 April dan bisa berdampak beberapa hari kedepan dari tanggal 1-7 April 2025,’’ katanya.
Yunita menjelaskan bahwa pasang maksimum atau banjir rob ini akan terjadi pada sore hari dan dinihari. Hal itu harus diwaspadai masyarakat terutama yang tinggal di daerah pesisir pantai mulai dari Distrik Ilwayab, Tabonji, Waan, Kimaam, Tubang, Okaba, Malind, Semangga, Merauke sampai pada Distrik Naukenjerai.
‘’Masyarakat yang ada di pesisir pantai itu patut mewaspadai potensi banjir rob terutama untuk datarannya rendah,’’katanya.
Bagaimana dengan pelayaran? Yunita menjelaskan bahwa untuk kapal-kapal terutama kapal-kapal rakyat ukuran kecil biasanya berpatokannya pada gelombang dan pasang surut.
‘’Mereka lebih pada gelombangnya. Sementara untuk wilayah Kabupaten Merauke saat ini potensi gelombang tingginya tidak ada. Saat ini gelombang kategori tenang sampai rendah antara 0,1-0,7 meter. Anginnya kalem. Jadi sangat aman untuk berlayar,’’ tambahnya. (ulo/wen)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos
MERAUKE– Masyarakat Kabupaten Merauke yang tinggal di sepanjang pesisir pantai di Kabupaten Merauke diingatkan untuk selalu mewapadai terjadinya banjir rob.
Prakirawan BMKG Merauke Yunita ditemui di kantornya mengatakan bahwa banjir rob atau pasang tinggi air laut tersebut terjadi dari tanggal 1-7 April 2025. ‘’Pasang tinggi ini terjadi dari 1-7 April 2025,’’ kata Yunita, Jumat (4/4).
Yunita menjelaskan, pasang tinggi air laut yang terjadi itu karena adanya fenomea ferigi atau jarak antara bumi dan bulan yang sangat dekat.
‘’Interaksi antara bulan dan bumi yang sangat dekat ini mengakibatkan adanya gelombang pasang dan surut. Gelombang maksimum yang terjadi pada tanggal 1 April dan bisa berdampak beberapa hari kedepan dari tanggal 1-7 April 2025,’’ katanya.
Yunita menjelaskan bahwa pasang maksimum atau banjir rob ini akan terjadi pada sore hari dan dinihari. Hal itu harus diwaspadai masyarakat terutama yang tinggal di daerah pesisir pantai mulai dari Distrik Ilwayab, Tabonji, Waan, Kimaam, Tubang, Okaba, Malind, Semangga, Merauke sampai pada Distrik Naukenjerai.
‘’Masyarakat yang ada di pesisir pantai itu patut mewaspadai potensi banjir rob terutama untuk datarannya rendah,’’katanya.
Bagaimana dengan pelayaran? Yunita menjelaskan bahwa untuk kapal-kapal terutama kapal-kapal rakyat ukuran kecil biasanya berpatokannya pada gelombang dan pasang surut.
‘’Mereka lebih pada gelombangnya. Sementara untuk wilayah Kabupaten Merauke saat ini potensi gelombang tingginya tidak ada. Saat ini gelombang kategori tenang sampai rendah antara 0,1-0,7 meter. Anginnya kalem. Jadi sangat aman untuk berlayar,’’ tambahnya. (ulo/wen)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos