JAYAPURA-Yayasan Isak Samuel Kijne, dan Yayasan Ottow Geissler resmi menyatu menjadi Yayasan Pendidikan Kristen (YPK) di tanah Papua. Penyatuan ketiga Yayasan ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman oleh Badan Pekerja Sinode GKI di Tanah Papua, BP Yayasan Ottow Geisler, BP Yayasan I.S. Kijne dan BP YPK di tanah Papua di sela ibadah syukur memperingati 99 tahun Nubuat Izaak Samuel Kijne di Kampus STFT I.S Kijne, Abepura, Kota Jayapura, Papua, Jumat (25/10).
Ketua Sinode GKI di tanah Papua, Pdt Andrikus Mofu, mengatakan dengan disatukan menjadi YPK, maka struktur ataupun program kerja kedepannya ditata secara baik. Selain itu, diharapkan dapat meningkatkan kompetensi gereja dan tentunya dapat mendorong peningkatan pengelolaan pendidikan, baik pendidikan dasar, menengah pertama, menengah atas hingga perguruan tinggi di lingkungan YPK di tanah Papua.
“Momentum ini sangat bersejarah, karena di usia 99 tahun Sinode GKI di tanah Papua, kita bisa menempati visi besar atau nubuat Domine Izak Samuel Kijne di bukit Aitumeri Wondama pada tahun 1925,” tuturnya.
Diapun mengatakan, penyatuan ketiga Yayasan tersebut diharapkan dapat mendorong pengembangan pendidikan ditanah Papua. Dan tentunya hal itu akan mendorong kembalinya masa kejayaan YPK di tanah Papua.
“Kita berharap dengan penyatuan ini, baik dari internal gereja tapi juga dukungan dari semua pihak, maka pendidikan YPK di tanah Papua akan semakin bertumbuh dan berkembang secara baik,” harapnya.
Di tempat yang sama akuntan publik Richard Risambessy menambahkan penyatuhan ketiga lembaga pendidikan tersebut menjadi anugrah bagi Sinode GKI ditanah Papua. Dimana dengan disatukan menjadi YPK, maka Yayasan Ottow Geisler dan I.S. Kijne dengan sendirinya bubar.
“Artinya tidak ada lagi Ottow Geisler dan I.S Kijne, tapi semuanya YPK,” jelasnya.
Pasca penyatuan itu, maka seluruh aset milik Yayasan I.S.Kijne, Ottow Geissler dan YPK direkap meniadi kedalam satu manajemen. “Semuanya direkap secara baik, karena semuanya bernilai,” tutupnya. (rel/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos
JAYAPURA-Yayasan Isak Samuel Kijne, dan Yayasan Ottow Geissler resmi menyatu menjadi Yayasan Pendidikan Kristen (YPK) di tanah Papua. Penyatuan ketiga Yayasan ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman oleh Badan Pekerja Sinode GKI di Tanah Papua, BP Yayasan Ottow Geisler, BP Yayasan I.S. Kijne dan BP YPK di tanah Papua di sela ibadah syukur memperingati 99 tahun Nubuat Izaak Samuel Kijne di Kampus STFT I.S Kijne, Abepura, Kota Jayapura, Papua, Jumat (25/10).
Ketua Sinode GKI di tanah Papua, Pdt Andrikus Mofu, mengatakan dengan disatukan menjadi YPK, maka struktur ataupun program kerja kedepannya ditata secara baik. Selain itu, diharapkan dapat meningkatkan kompetensi gereja dan tentunya dapat mendorong peningkatan pengelolaan pendidikan, baik pendidikan dasar, menengah pertama, menengah atas hingga perguruan tinggi di lingkungan YPK di tanah Papua.
“Momentum ini sangat bersejarah, karena di usia 99 tahun Sinode GKI di tanah Papua, kita bisa menempati visi besar atau nubuat Domine Izak Samuel Kijne di bukit Aitumeri Wondama pada tahun 1925,” tuturnya.
Diapun mengatakan, penyatuan ketiga Yayasan tersebut diharapkan dapat mendorong pengembangan pendidikan ditanah Papua. Dan tentunya hal itu akan mendorong kembalinya masa kejayaan YPK di tanah Papua.
“Kita berharap dengan penyatuan ini, baik dari internal gereja tapi juga dukungan dari semua pihak, maka pendidikan YPK di tanah Papua akan semakin bertumbuh dan berkembang secara baik,” harapnya.
Di tempat yang sama akuntan publik Richard Risambessy menambahkan penyatuhan ketiga lembaga pendidikan tersebut menjadi anugrah bagi Sinode GKI ditanah Papua. Dimana dengan disatukan menjadi YPK, maka Yayasan Ottow Geisler dan I.S. Kijne dengan sendirinya bubar.
“Artinya tidak ada lagi Ottow Geisler dan I.S Kijne, tapi semuanya YPK,” jelasnya.
Pasca penyatuan itu, maka seluruh aset milik Yayasan I.S.Kijne, Ottow Geissler dan YPK direkap meniadi kedalam satu manajemen. “Semuanya direkap secara baik, karena semuanya bernilai,” tutupnya. (rel/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos