BANTUL, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus penculikan anak yang terjadi di Kalurahan Seloharjo, Kapanrwon Pundong, Kabupaten Bantul, Sabtu (9/11/2024) lalu, akhirnya berakhir damai.
Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widyana, mengungkapkan, kasus tersebut telah selesai dan berakhir damai, karena hasil visum et repertum psikiatrikum terhadap terduga pelaku, seorang wanita berinisial I (43), warga Bekasi, Jawa Barat, telah keluar.
Dan hasilnya, pelaku terbukti mengidap gangguan kejiwaan.
“Keputusan itu didasari hasil visum et repertum psikiatrikum yang dikeluarkan RSUP dr Sardjito pada Jumat (22/11/2024). Hasilnya, benar bahwa terlapor sebagai terperiksa mengalami gangguan isi pikir yang menunjukan adanya gangguan jiwa,” kata Jeffry kepada awak media, Minggu (8/12/2024).
Hal itu, lanjut Jeffry, sesuai dengan Pasal 44 (1) KUHP yang berbunyi barang siapa melakukan perbuatan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan padanya disebabkan karena jiwanya cacat dalam tumbuhnya atau terganggu karena penyakit, tidak dipidana.
“Dan sesuai pernyataan pelapor di Polsek Pundong akan mencabut laporan bila terlapor benar terbukti adanya gangguan jiwa,” imbuhnya.
Kedua belah pihak pun sudah bertemu di ruang mediasi PPA Satreskrim Polres Bantul pada Jumat (29/11/2024).
Pertemuan tersebut disaksikan oleh para tokoh masyarakat, Dukuh, dan Ketua RT.
“Pertemuan sekaligus mediasi dengan hasil sepakat menyelesaikan permasalahan dengan kekeluargaan. Selanjutnya pelapor mencabut laporan dan kedua belah pihak sepakat tidak menuntut masalah kembali,” kata Jeffry.
Terkait kondisi pelaku I, Jeffry menjelaskan bahwa yang bersangkutan saat ini tengah menjalani pengobatan di RSUP dr Sardjito.
Sementara itu, Kapolres Bantul, AKBP Michael R Risakotta, mengimbau masyarakat untuk tidak panik terkait isu penculikan anak yang beredar.
Kendati demikian, masyarakat diminta selalu waspada dalam mengawasi putra-putrinya.
Menurut Michael, peran orang tua sangat penting dengan memberikan pemahaman terhadap anak. Sehingga anak tidak mudah terpengaruh terhadap orang yang tidak dikenal.
Terlebih, saat dihampiri oleh orang yang tak dikenal di sekolah ataupun luar rumah.
“Perketat pengawasan, mencegah lebih baik dengan mengawasi mereka apabila berada di luar rumah. Usahakan anak-anak tidak menggunakan barang mewah dan mencolok. Apabila melihat orang yang mencurigakan sebaiknya lapor petugas terdekat,” kata Michael.
Diharapkan juga untuk para orangtua harus sering memberikan pemahaman terhadap putra-putrinya tentang bahaya orang-orang yang tidak dikenal dan tidak bertanggung jawab ini, agar anak tidak mudah terpengaruh dengan iming-iming uang dan sebagainya.
“Agar para orang tua selalu mengawasi anaknya baik di rumah, lingkungan, dan sepulang sekolah. Pastikan anak di rumah dan beri tahu anak agar tidak menerima permen, uang dan ajakan dari orang tidak dikenal,” ujar Michael.
Di samping itu, ia juga berharap kepada pihak sekolah untuk meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan pengawasan dan pengamanan di lingkungan sekolah masing-masing terutama terhadap orang asing atau orang tidak dikenal dengan gerak-gerik mencurigakan
“Sekolah juga diminta membuat imbauan kepada orang tua siswa atau wali murid yang melakukan antar jemput agar waspada dan tidak terlambat menjemput,” tutupnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, seorang ibu-ibu, inisial I (43), warga Bekasi, Jawa Barat, diduga melakukan aksi penculikan anak di Kalurahan Seloharjo, Kapanewon Pundong, Kabupaten Bantul, Sabtu (9/11/2024) sekira pukul 15.00 WIB.
Jeffry mengatakan, awal mula kejadian, diduga pelaku I masuk ke area perkampungan di Seloharjo menggunakan sepeda motor dan melihat ada anak-anak yang sedang main.
“Kemudian, diduga pelaku I berhenti dan bertanya kepada salah satu anak (korban) dan bertanya tentang arah jalan yang menuju ke puncak pegunungan di Pundong, kemudian dijawab anak (korban) arahnya naik ke atas,” ucap Jeffry.
Setelah itu, diduga pelaku I langsung mengangkat korban yakni AA (7), asal Kapanewon Pundong, untuk naik ke bagian depan sepeda motor honda beat yang digunakan oleh diduga pelaku I. Rencananya, diduga pelaku I membawa korban ke arah pegunungan Pundong.
Beruntung, aksi tersebut digagalkan oleh warga. Di mana, saat itu juga, ada warga yang melihat peristiwa tersebut, lalu melakukan pengejaran dan berhasil mengamankan diduga pelaku I di Guwak Dukuh, Kalurahan Seloharjo atau yang berjarak kurang lebih satu kilometer dari lokasi diduga pelaku bertanya kepada korban.
“Selanjutnya, diduga pelaku I diinterogasi oleh warga yang berdatangan. Namun, karena kondisi tidak kondusif, kemudian ada warga yang menghubungi Polsek Pundong,” urai Jeffry.