Bupati Sragen Mbak Yuni Resmikan Jembatan Butuh Penghubung Wilayah Kecamatan Plupuh dengan Masaran: Jembatan Ini Kenang-Kenangan Dari Saya Untuk Masyarakat Sragen

1 day ago 7
jembatan Butuh penghubung kecamatan Plupuh dengan Masaran selesai dibangun dan diresmikan langsung oleh bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati alias Mbak Yuni pada Senin (6/1/2025) siang || Huri Yanto

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Akhirnya jembatan Butuh penghubung kecamatan Plupuh dengan Masaran selesai dibangun dan diresmikan langsung oleh bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati alias Mbak Yuni pada Senin (6/1/2025) siang.

Sebelumnya jembatan Butuh – Masaran sempat viral karena roboh lantaran diterjang arus Bengawan Solo beberapa waktu lalu, jembatan dambaan warga Plupuh dan Masaran itu kini telah tersambung dan bisa dilalui masyarakat 2 kecamatan.
Jembatan Butuh dengan anggaran milyaran itu diresmikan orang nomor satu di Kabupaten Sragen.

Dalam pidatonya bupati Yuni mengatakan bahwa jembatan Butuh merupakan proyek jembatan terakhir yang ia selesaikan selama menjabat sebagai bupati Sragen.

Jembatan Butuh ini menjadi peningalan dan kenang kenangan saya untuk masyarakat Sragen selama saya menjadi bupati Sragen,” kata bupati Yuni.

Yuni bersyukur jembatan tersebut akhirnya bisa dilintasi masyarakat dan menghubungkan kedua wilayah. Selain itu juga berharap keberadaan itu bisa mendongkrak perekonomian dan pariwisata di kawasan tersebut.

“Sangat lega sekali, bersyukur kurun waktu lama. Alhamdulillah dah selesai terimakasih warga masyarakat yang mendoakan,” jelas Yuni.

Pembangunan jembatan itu penuh perjuangan diawali 2019 lalu dengan pembuatan abutment. Bahkan proyek yang didanai Bakeu Provinsi Jawa Tengah akhirnya terhenti dan dilakukan pemutusan kontrak.

Proyek tidak bisa dilanjutkan lantaran Bakeu tahap kedua tidak bisa cair karena anggaran tidak terserap 100 persen. Belum lagi pembebasan lahan di kedua ujung jembatan belum clear. Proyek jembatan mangkrak semakin lama lantaran terjadi Pandemi Covid-19 anggaran banyak yang direfocussing.

“Tahun 2019 awal ya, karena ada berbagai hal pembebasan lahan. Waktu itu dana dari provinsi yang tidak turun di periode kedua untuk menyelesaikan di tahun 2019. Terus setelah itu kiri kanan belum dibebaskan penuh drama,” kata Yuni menjelaskan.

Proyek jembatan Butuh dilanjutkan 2024 dengan digelontor Rp 14,4 miliar dan bantuan dari Kementerian Pekerjaan Umum untuk kerangka jembatan. Namun di tengah jalan proyek bermasalah lantaran kerangka jembatan melengkung karena tiang penyangga disapu arus Bengawan Solo 11 November 2024 lalu.

Banyak yang mengkhawatirkan proyek tersebut bakal mangkrak lantaran waktu tinggal 1,5 bulan. Sementara kerangka jembatan harus dirakit ulang.

“Memang besar ujiannya. Akhirnya bisa, walau terlambat 4 hari. Denda Rp 50 juta makasih buat warga Sragen. Nanti ini langsung dibongkar (tenda peresmian) dan mulai bisa dilintasi,” ujar Yuni.

Bupati otomatis jembatan Butuh akan mendongkrak pariwisata dan perekonomian di Masaran dan Plupuh. Lantaran tak jauh dari lokasi jembatan terdapat makam Pangeran Jaka Tingkir Sultan Hadi Wijaya Raja Keraton Pajang yang termasyhur.

“Insya Allah dengan adanya jembatan ini akan membuat tambah rame, akses akan lebih mudah, perekonomian lebih bangkit. Dan bisa saja kita buat nanti setelah berziarah (Makam Jaka Tingkir) belanja batik di Pilang, biar nanti bisa nyambung,” ucapnya.

Bupati telah menetapkan nama Jembatan Butuh sebagai infrastruktur penghubung Masaran dan Plupuh. Nama itu menurutnya sudah sesuai dengan filosofi dan nama tokoh yang ada di Kawasan tersebut Ki Ageng Butuh.

“Saya sudah berdoa, saya sudah dapat petunjuk Jembatan Butuh udah pokoknya itu. Sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan sesuai dengan Makam Butuh memang untuk mendukung itu awal support sistemnya.”

Sebelumnya Andi Kurniawan Wakil Direktur CV Kurnia Jaya pelaksana proyek Pembangunan Jembatan Winong mengaku bersyukur jembatan tersebut akhirnya bisa rampung. Meskipun pihaknya harus merugi karena mengganti material yang rusak karena diterjang banjir dan dikenai denda.

“Prinsipnya gini, kami sampai nyambung itu luar biasa Alhamdulillah. Karena persepsi publik di tanggal 11 (November) ketika bencana banjir itu potensi selesai hampir tidak ada. Kami ikhtiar satu setengah bulan nyambung ini bagi kami sudah luar biasa tentramnya. Kalau melihat tanggal terjadi, ekstremnya setengah mati,” ucap Andy beberapa waktu lalu.

Sebagai informasi sebelum ada jembatan Butuh warga Plupuh jika hendak menuju Masaran atau sebaliknya, harus memilih jalan melingkar melewati Desa Dari menuju arah Jembatan Sari di Desa Pringanom, Masaran yang jaraknya relatif jauh sekitar 5 kilometer.

Tak jauh dari lokasi jembatan, terdapat Makam Sultan Hadiwijaya atau Joko Tingkir, penguasa Keraton Pajang 1550-1582 yang termasyhur itu.

Huri Yanto

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|