Program Makan Bergizi Gratis di Sragen Jawa Tengah Belum Bisa Dilakukan, Berikut Alasannya!

1 day ago 7
Dandim 0725/ Sragen Letkol Inf Ricky Julianto Wuwung pada JOGLOSOMARNEWS.COM disela-sela kunjungan peresmian jembatan Butuh - Pilang Masaran pada Senin (6/1/2025) Huri Yanto

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Sragen belum bisa terlaksana secara serentak pada Senin (6/1/2025). Diketahui program MBG di Kabupaten Sragen rencananya baru bisa dimulai pada pekan depan.

Hal itu disampaikan langsung oleh Dandim 0725/ Sragen Letkol Inf Ricky Julianto Wuwung pada JOGLOSOMARNEWS.COM disela-sela kunjungan peresmian jembatan Butuh – Pilang Masaran.

“Iya kalau di Sragen belum bisa terlaksana karena masih menunggu petunjuk dari Badan Gizi Nasional (BGN) kemungkinan pekan depan baru bisa operasional,” kata Dandim Letkol Inf Ricky Julianto Wuwung.

Selain itu, dirinya mengungkapkan saat ini sudah ada dapur umum Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kecamatan Mojo, Sragen. Dapur umum tersebut sudah 90 persen siap.

“Yang sudah jadi sudah terbangun itu di Mojo hanya ada beberapa perlengkapan saja, secara umum sudah bisa beroperasional baik perlengkapannya , tenaga pekerja, ahli gizi, kepala dapur akuntansinya,” bebernya.

Menurutnya,dapur umum akan dibangun di setiap Kecamatan Sragen. Namun pembangunnya dilakukan bertahap.

“Yang sedang dibangun ada tiga lagi, yang dibangun ini masih proses 50 sampai 60 persen, kemudian di luar itu ada mitra-mitra BGN Gemolong sudah mulai dibangun, kendala sementara karena anggaran belum bisa bergerak,” jelasnya.

Ia mengatakan, sasaran penerima MBG mulai dari siswa, ibu hamil hingga balita. Di Sragen rencana akan diberikan ke 12 ribu sasaran.

“Kalau seluruh 10.000 sampai 12.000 sasaran di Sragen, nanti setiap dapur Kita maksimal 3.000 makanan. Jumlah penerima makan bergizi gratis di situ ada anak sekolah mulai TK, SD, SMP, SMA kemudian ibu hamil, ibu menyusui dengan balita, pondok pesantren termasuk. Setiap kecamatan 20 ada satu,” bebernya.

Menurutnya, menu yang diberikan nantinya akan sama baik untuk siswa, ibu hamil hingga balita.

“Menunya ada nasi sayur, daging, bisa ayam bisa ikan, ada buah, ada susu. Petugas yang masak total ada satu unit SPPG itu 50 orang di mana satu kepala dapur akuntansi ahli gizi 47,” ujarnya.

Huri Yanto

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|