DAIRI, SUMUTPOS.CO – Langkah maju diambil Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi dengan menjalin kerja sama lintas provinsi bersama Pemerintah Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Kedua daerah sepakat mengembangkan sektor pertanian dan peternakan unggulan yang diyakini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal secara berkelanjutan.
Pertemuan strategis itu digelar saat Bupati Dairi, Vickner Sinaga, bersama rombongan, berkunjung langsung ke Kabupaten Blitar. Turut hadir Ketua TP PKK Rita Puspita Situmorang, Kepala Bappeda Romedi Bangun, Kadis Kesehatan Henry Manik, Plt Kadis Pendidikan Mariady Simanjorang, dan Ketua DPRD Sabam Sibarani. Rombongan disambut hangat oleh Bupati Blitar, H Rijanto.
“Kita tidak hanya bertukar informasi, tetapi juga membangun kemitraan konkret. Dairi akan memasok jagung ke Blitar, dan Blitar akan mengirimkan bibit sapi perah ke Dairi. Ini langkah nyata demi ekonomi dan kesejahteraan petani dan peternak,” ujar Bupati Vickner.
Dalam lawatan itu, rombongan Pemkab Dairi juga mengunjungi sentra produksi coklat Blitar yang telah sukses menembus pasar ekspor ke Malaysia dan sejumlah negara lainnya.
Bupati Vickner mengaku terinspirasi dan menyatakan potensi coklat Dairi tak kalah besar, hanya perlu dukungan teknologi dan pasar. “Blitar memberi kita motivasi kuat. Kita juga punya lahan dan petani coklat yang siap berkembang. Tinggal kita perkuat dari hulu ke hilir,” ujarnya penuh optimisme.
Kedekatan antara kedua kepala daerah bukan hal baru. Dalam struktur Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI), Vickner Sinaga menjabat Ketua Bidang Pembangunan Daerah dan Desa Tertinggal, sementara H Rijanto sebagai Sekretaris. Kolaborasi ini menunjukkan bagaimana jaringan antardaerah dapat menghasilkan program nyata yang menyentuh rakyat.
Kedua daerah juga membahas sektor infrastruktur, pelayanan publik, dan pengembangan inovasi daerah, sebagai bagian dari sinergi jangka panjang. “Kami yakin kerja sama ini tak berhenti di sini. Ini awal dari banyak peluang kolaborasi yang lebih luas. Petani diuntungkan, peternak tumbuh, dan ekonomi lokal bergerak,” pungkas Vickner. (rud/ila)
DAIRI, SUMUTPOS.CO – Langkah maju diambil Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi dengan menjalin kerja sama lintas provinsi bersama Pemerintah Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Kedua daerah sepakat mengembangkan sektor pertanian dan peternakan unggulan yang diyakini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal secara berkelanjutan.
Pertemuan strategis itu digelar saat Bupati Dairi, Vickner Sinaga, bersama rombongan, berkunjung langsung ke Kabupaten Blitar. Turut hadir Ketua TP PKK Rita Puspita Situmorang, Kepala Bappeda Romedi Bangun, Kadis Kesehatan Henry Manik, Plt Kadis Pendidikan Mariady Simanjorang, dan Ketua DPRD Sabam Sibarani. Rombongan disambut hangat oleh Bupati Blitar, H Rijanto.
“Kita tidak hanya bertukar informasi, tetapi juga membangun kemitraan konkret. Dairi akan memasok jagung ke Blitar, dan Blitar akan mengirimkan bibit sapi perah ke Dairi. Ini langkah nyata demi ekonomi dan kesejahteraan petani dan peternak,” ujar Bupati Vickner.
Dalam lawatan itu, rombongan Pemkab Dairi juga mengunjungi sentra produksi coklat Blitar yang telah sukses menembus pasar ekspor ke Malaysia dan sejumlah negara lainnya.
Bupati Vickner mengaku terinspirasi dan menyatakan potensi coklat Dairi tak kalah besar, hanya perlu dukungan teknologi dan pasar. “Blitar memberi kita motivasi kuat. Kita juga punya lahan dan petani coklat yang siap berkembang. Tinggal kita perkuat dari hulu ke hilir,” ujarnya penuh optimisme.
Kedekatan antara kedua kepala daerah bukan hal baru. Dalam struktur Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI), Vickner Sinaga menjabat Ketua Bidang Pembangunan Daerah dan Desa Tertinggal, sementara H Rijanto sebagai Sekretaris. Kolaborasi ini menunjukkan bagaimana jaringan antardaerah dapat menghasilkan program nyata yang menyentuh rakyat.
Kedua daerah juga membahas sektor infrastruktur, pelayanan publik, dan pengembangan inovasi daerah, sebagai bagian dari sinergi jangka panjang. “Kami yakin kerja sama ini tak berhenti di sini. Ini awal dari banyak peluang kolaborasi yang lebih luas. Petani diuntungkan, peternak tumbuh, dan ekonomi lokal bergerak,” pungkas Vickner. (rud/ila)