Desa Kaliwedi Sragen Masuk Final Nasional Lomba Inovasi Ketahanan Pangan, Dirjen Kemendes Tinjau Langsung ke Lokasi

10 hours ago 3
Desa Kaliwedi, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen kembali menorehkan prestasi menjadi peringkat pertama Lomba Desa dan Kelurahan tingkat Provinsi Jawa Tengah tahun 2025 || Dok Pemkab Sragen

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Desa Kaliwedi di Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen kembali menorehkan prestasi membanggakan di level nasional. Usai sukses menyabet peringkat pertama dalam Lomba Desa dan Kelurahan tingkat Provinsi Jawa Tengah 2025, kini desa yang dipimpin Daryono itu kembali melangkah ke ajang lebih tinggi.

Desa yang dulunya berstatus tertinggal itu kini terpilih sebagai salah satu finalis Lomba Inovasi Ketahanan Pangan tingkat Nasional kategori Desa. Kabar menggembirakan ini menambah daftar panjang keberhasilan Kabupaten Sragen dalam membangun kemandirian desa berbasis inovasi dan potensi lokal.

Untuk memastikan kelayakan penilaian, Direktur Jenderal Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (PPDT) Kemendes PDTT, F.X. Nugroho Setijo Nagoro, M.Si, turun langsung ke Kaliwedi pada Sabtu (5/7/2025). Ia datang bersama timnya untuk melakukan klarifikasi lapangan, mulai dari meninjau lokasi, berdialog dengan warga, hingga menggali informasi dari para pemangku kepentingan.

Rombongan Dirjen diterima langsung oleh Wakil Bupati Sragen Suroto, Sekda Hargiyanto, Kepala Dinas PMD Sragen Pudji Atmoko, dan Kepala Desa Kaliwedi Daryono di Pendopo BUMDes Karya Mandiri. Kunjungan itu berlangsung hangat dan penuh antusiasme.

Dirjen Nugroho dalam kesempatan itu menegaskan bahwa pihaknya ingin melihat lebih dekat bagaimana inovasi yang dijalankan Desa Kaliwedi berdampak nyata pada ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat.

“Kalau presentasi kepala desa sudah layak juara, tapi saya ingin mendalami lebih jauh,” ungkapnya.

Ia menyoroti pentingnya keaktifan masyarakat dalam inovasi ketahanan pangan, bukan sekadar sebagai buruh atau penonton. Dirjen juga menekankan perlunya kolaborasi antara pemerintah desa dengan koperasi, termasuk Koperasi Merah Putih.

“Hal ini dapat diperoleh karena merupakan hasil dari kerja keras dari Pemkab Sragen, Kecamatan Gondang, Pemdes Kaliwedi dan pihak terkait lainnya. Kami harap ketika desa beres, kecamatan dan kabupaten juga bisa beres,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Kaliwedi Daryono membeberkan perjalanan panjang desanya hingga menjadi desa mandiri. Ia menyebut transformasi itu dimulai sejak tahun 2016, dengan membangun 108 sumur dalam untuk menunjang pertanian.

“Dulu dari 1300 KK ada 836 KK miskin. Ternyata dalam pengamatan 90 persen bertani,” jelas Daryono.

Tak hanya urusan air, inovasi terus dikembangkan. Mulai dari pengembangan domba super, peternakan ayam petelur terintegrasi dengan kolam lele, hingga lima greenhouse melon. Desa Kaliwedi juga punya spot pemancingan nila yang dikembangkan sebagai bagian dari agrowisata desa.

Tak ketinggalan, Gapoktan dan KWT aktif dalam pemberdayaan petani milenial. Mereka mendorong pemuda desa untuk kembali bertani sekaligus menciptakan lapangan kerja baru di desa.

Wakil Bupati Suroto menyatakan dukungannya dan menyampaikan apresiasi atas inisiatif serta semangat gotong royong warga Desa Kaliwedi.

Senada, Kepala Dinas PMD Sragen, Pudji Atmoko mengungkapkan optimisme bahwa inovasi Desa Kaliwedi bisa menjadi percontohan nasional. Ia juga menyampaikan bahwa dokumen pendukung tengah disiapkan untuk tahapan seleksi berikutnya hingga 10 Juli mendatang. (cs)

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|